Selasa, 29 Maret 2011

Dekel Ganti Baju Jadi LMK

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kinerjanya agar lebih signifikan pada periode mendatang, kini nama Dewan Kelurahan (Dekel), berganti baju menjadi Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK).
Agar wilayahnya lebih maju katimbang pada era sebelumnya, proses penjaringan para calon pemimipin warga yang handal pun mulai getol dilakukan. Pemilihan bakal calon LMK itu secara serentak dilakukan pada awal bulan depan mendatang di masing - masing kelurahan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Fenomena itu tak ubahnya seperti pesta demokrasi Pilkada. Misalnya, di kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan sekitarnya secara antusias, baik anggota Dekel, pengurus RW maupun ketua RT menempelkan pamlet pengumuman pendaftaran bakal calon LMK di sudut - sudut jalan dan gang. Secara demokratis, dalam rencana pemilihan LMK itu masing - masing wilayah RT mengirimkan 7 orang pemilih yang terdiri dari ketua atau pengurus RT serta tokoh masyarakat.

Menurut Hasbi, Ketua RT.09/RW.011 Jalan Keranti, Kemandoran 8, Grogol Utara, bagi warga yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai calon anggota LMK kepada Panitia Pemilihan Bakal Calon (PPBC), atau kepada ketua RT setempat dengan mengisi formulir dan identitas. Sekaligus, mengajukan sejumlah persyaratan lainnya.

Misalnya, tidak pernah tersangkut pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara, dengan dibuktikan surat berkelakuan baik atau SKCK. Lantas, merupakan tokoh masyarakat yang mempunyai integritas, moralitas, wawasan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat. Berpendidikan serendah - rendahnya SLTA atau sederajat.[bambang/bmb]

Dekel Ganti Baju Jadi LMK

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kinerjanya agar lebih signifikan pada periode mendatang, kini nama Dewan Kelurahan (Dekel), berganti baju menjadi Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK).
Agar wilayahnya lebih maju, proses penjaringan para calon pemimipin warga yang handal pun mulai getol dilakukan. Pemilihan bakal calon LMK itu secara serentak dilakukan pada awal bulan depan mendatang di masing - masing kelurahan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Fenomena itu tak ubahnya seperti pesta demokrasi Pilkada. Misalnya, di kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan sekitarnya secara antusias, baik anggota Dekel, pengurus RW maupun ketua RT menempelkan pamlet pengumuman pendaftaran bakal calon LMK di sudut - sudut jalan dan gang. Secara demokratis, dalam rencana pemilihan LMK itu masing - masing wilayah RT mengirimkan 7 orang pemilih yang terdiri dari ketua atau pengurus RT serta tokoh masyarakat.

Menurut Hasbi, Ketua RT.09/RW.011 Grogol Utara, bagi warga yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai calon anggota LMK kepada Panitia Pemilihan Bakal Calon (PPBC), atau kepada ketua RT setempat dengan mengisi formulir dan identitas. Sekaligus, mengajukan sejumlah persyaratan lainnya.

Misalnya, tidak pernah tersangkut pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara, dengan dibuktikan surat berkelakuan baik atau SKCK. Lantas, merupakan tokoh masyarakat yang mempunyai integritas, moralitas, wawasan dan memiliki pengaruh dalam masyarakat. Berpendidikan serendah - rendahnya SLTA atau sederajat.
[bmb]

Senin, 28 Maret 2011

Aa Gatot Datang Film Horor Menghilang

JAKARTA - Telah sekian lama organisasi Persatuan Artis dan Film (Parfi), di tanah air meredup. Melihat kondisi ini publik pun seolah tak sabar menunggu figur yang peduli untuk memajukan dunia artis dan perfilman di Indonesia.

Melihat track record dan kemampuan yang dimiliki, sepertinya publik dan segenap insan film di penjuru tanah air secara koor menjatuhkan pilihannya kepada sosok seorang Aa Gatot Brajamusti.

Meski tak ambisi, karena memang sekedar dicalonkan, figur yang satu ini dinilai memiliki talenta dalam hal dunia perfilman. Dalam upaya memajukan industri film di tanah air, Aa Gatot menyimpan sejumlah kiat, sekaligus konsep yang cukup brilian dan melegakan.

Misalnya, saat terpilih menjadi ketua umum Parfi pada periode mendatang, dirinya mengaku siap berkompetisi dengan produksi film asing. Kongritnya, kedepan produk lokal akan lebih mendominasi produksi film manca negara. Berorentasi terhadap produksi film yang jauh lebih berbobot. Semisal, memproduksi film yang bersifat kolosal. Lantas, akan menghapus film horor yang dinilai merupakan pembodohan masyarakat alias tidak mendidik.

Selain itu, juga akan mengakomodir keberadaan artis muda berbakat. Kemudian, mendirikan sekolah akting, sekaligus menyewakan sarana atau peralatan film.

Ketika disinggung terkait keberadaan insan Pers diseputar kesediaannya untuk dicalonkan menjadi ketua umum Parfi, dengan rendah hati Aa Gatot mengaku tak kan berarti apa - apa tanpa keterlibatan wartawan. Untuk itu, jika bersedia dipercaya menjadi orang nomor satu di gerbong Parfi nanti, dirinya akan mengelola, sekaligus menerbitkan sebuah media. Bila perlu, selain diisi awak artis dan film, dirinya juga akan mengakomodir insan Pers menjadi anggota Parfi, pungkasnya.

Jelang Kongres ini, kru di kubu Aa Gatot kian bertambah hidup tatkala hadir seorang sosok Elma. Karena, selain menjadi juru bicara (Jubir), bintang muda yang satu ini dinilai rajin mensosialisasikan agenda dan program Aa Gatot dalam wacana Kongres mendatang. "Kehadiran Aa Gatot di dunia perfilman bukan saja layak dicalonkan menjadi ketua Parfi. Tapi, juga layak sebagai seorang pemberi suaka, sekaligus sebagai seorang konsultan bagi teman - teman di lembaga Parfi," ujar Elma. [bambang/bmb]

Jumat, 25 Maret 2011

PT KAI Tidak Peka, Puluhan Petugas Pengawalan Kereta Brantas Tak Dapatkan Uang Makan

JAKARTA - Puluhan petugas pengawalan Kereta Api (KA), Brantas jurusan Jakarta - Kediri mengeluh karena sudah empat tahun tak mendapatkan uang makan dari pihak PT KAI (Persero).

Hampir setiap malam Yoga dan kelima orang temannya menjalankan tugasnya untuk mengawal kereta rute Jakarta - Kediri Jawa Timur itu. Resiko pekerjaan yang dihadapinya pun terbilang riskan. Misalnya, ketika menangani ganasnya para begundal diatas gerbong kereta, namun demi kenyamanan penumpang mereka tetap siaga penuh. Wal hasil, berkat kesigapannya kereta yang dijaganya pun tergolong aman dari gangguan tindak kejahatan.

Disisi lain resiko tanggung jawab tugasnya sangat berat, sementara fasilitas yang mereka dapatkan pun jauh dari harapan. Pasalnya, mereka hanya mendapatkan gaji standar UMR. Ketika disinggung sekitar persoalan ini, Yoga mengaku tak berani mengajukan permohonan uang makan kepada sang atasan. Dia dan teman - teman seprofesinya seolah pasrah menerima keadaan.

"Mudah - mudah pihak pimpinan PT KAI lebih peka dan peduli terhadap bawahannya. Sehingga nasib saya dan teman - teman keamanan PKD lebih diperhatikan, paling tidak mendapatkan fasilitas yang lebih layak," ujar Yoga melas. [pande priyoto/bmb]

Hore, UPT Perikanan Muara Angke Akomodir Pengusaha Kecil dan Menengah

JAKARTA - Dalam upaya melakukan pembenahan, utamanya kawasan Muara Angke agar lebih baik sekaligus menjadi sebuah kebanggaan, kini kepala Unit Kepala Teknis Pengelola Kawasan Pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (UPT - PKPPI), Muara Angka yang baru menjabat, Nugroho Syamsubagiyo melakukan sejumlah gebrakan akan membantu para pengusaha setempat.

Sementara itu pihak suku dinas peternakan dan pertanian DKI Jakarta, Jaja Darjamuni berjanji akan membantu pengusaha  agar mendapatkan izin ekspor. Lantas, melakukan pembinaan kepada para nelayan, terutama pengusaha kecil dan menengah. Memfungsikan pasar Higienis guna melakukan pengecekan ikan yang masuk di Muara Angke, sekaligus mencegah penggunaan bahan - bahan yang mengandung zat yang merusak kesehatan manusia.

Selain itu, giat melakukan sosialisasi kepada para pengusaha, baik kecil maupun menengah terkait lahan perikanan yang masih berbentuk rawa atau tambak seluas 7 hektar. Yang mana dalam waktu dekat ini akan diuruk dengan puing - puing. Hal ini diungkapkan Jaja Darjamuni, Selasa (22/3).

"Saat ini telah terjadi pergantian Kepala UPT PKPPI Muara Angke dari yang lama bapak Sutrisno ke bapak Nugroho selaku kepala UPT yang baru. Nah, buat apa terjadi pergantian jika kedepan tidak ada perubahan dalam sistim, sekaligus penataan wilayah UPT terutama di Muara Angke," ujar Bakti.

Dalam acara itu juga dihadiri staf dan jajaran Kasie fasilitas UPT PKPPI dengan sejumlah nara sumber, yakni Bakti Irawan kepala bagian aset Pemerintah DKI Jakarta. Ketika H.Sugianto salah seorang pengusaha menanyakan seputar upaya sosialisasi guna meningkatkan taraf hidup para pedagang, Bakti Irawan berharap agar para pengusaha, baik kecil maupun menengah untuk bersinergi dengan pihak UPT PKPPPI Muara Angke. Selain itu juga dilakukan pemaparan atau tata cara penggunaan aset milik Pemda, utamanya aset perikanan UPT PKPPI. Lantas, menjadi fasilitator para pengusaha untuk mempersiapkan sarana penunjang usaha, urainya.[bambang/sugi]

Binatang Anjing Kacaukan Pertandingan Sepak Bola Persib Bandung Vs Persiwa

BANDUNG – Tak terpikirkan sebelumnya jika tiba – tiba ada binatang anjing yang berhasil menerobos masuk lapangan pertandingan. Peristiwa menegangkan sekaligus menggelitik ini terjadi ketika tengah digelar pertandingan akbar antara tuan rumah Persib Bandung melawan tim tamu Persiwa Wamena, Kamis (24/3).
Jika yang membuat ulah itu adalah suporter mungkin tak heran. Tapi anehnya justru seekor binatang yang memporak – porandakan sebuah pertandingan bergengsi. Akibat ulah binatang anjing yang berhasil masuk lapangan, akhirnya pertandingan yang tengah seru – serunya ditonton itu menjadi kacau. Pertandingan sempat terhenti dengan durasi waktu cukup lama. Pertandingan baru bisa digelar lagi, ketika pihak panitia dan sejumlah pemain, ekstra keras mengusir makhluk iseng itu keluar dari lapangan pertandingan.
Peristiwa heboh binatang anjing masuk lapangan pertandingan saat tim tuan rumah berhasil menekuk tamunya dengan skor 2-0. Kebuntuan Persib Bandung terjawab sudah lewat kemenangan atas Persiwa Wamena, Kamis malam. Meski akhirnya menang telak 5-2, Maung Bandung, julukan Persib, jangan sampai terlena menghadapi tamu Papua lainnya dua hari lagi. Pasukan Daniel Roekito akan menghadapi tim tangguh Persipura Jayapura.
Kebuntuan Maman Abdurrahman cs saat menekuk Persiwa sungguh luar biasa. Trigol Miljan Radovic serta sumbangan Airlangga dan Hilton menambah lengkap pesta Persi malam itu dengan skor akhir 5-2. Ini kali kedua anak-anak Maung Bandung membukukan lima gol setelah pada pertemuan pertama dengan Persiba Balikpapan ditaklukan 5-1.
Sejumlah pendukung fanatik Maung berharap, dengan terjadinya peristiwa tersebut, pada pertandingan – pertandingan berikutnya, kecerdikan dan kelincahan Persib Bandung melebihi bintang itu. Hingga berhasil menekuk setiap lawan – lawannya.

Rabu, 23 Maret 2011

Pengakuan Jujur Dari Seorang Pegawai Tenaga Pijat Refleksi

Jakarta - Diterpa tudingan miring maupun perlakuan yang membuat tak nyaman dihati merupakan hal yang biasa bagi profesi seorang tenaga pijat. Yuni (42) tahun, warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini seolah kenyang dengan pengalamannya, baik suka maupun duka ketika menjalani profesi sebagai tenaga pijat. Pengalaman pahit yang dialami seorang Yuni, misalnya saat bekerja di Five Star tempat refleksi dan family massage terlengkap, termewah dan terbesar di Jakarta, tepatnya di jalan Meruya Ilir no 48, Srengseng, Kembangan Jakarta Barat.

Di tempat kerjanya, lagi -lagi dirinya mendapatkan kesan dan perlakuan tak menyenangkan dari salah seorang pengunjung. Sebagai karyawan terbilang senior, guna memberikan pelayanan yang baik, tentunya dia selalu mengedapankan keramahan, hingga tak pernah membeda - bedakan antara sesama pengunjung. Namun rupanya upaya dan etikat baik yang di terapkanpun belum cukup, bahkan dirinya dituding bersedia menerima layanan plus - plus. Meski, mendapatkan perlakuan yang kerap tak mengenakkan, namun wanita paruh baya ini tetap tabah dan sabar.

"Bekerja disini saya dituntut profesional mas. Bagaimana bisa melakukan layanan plus - plus, sementara ditempat kerja ini hampir disetiap sudut ruangan dilengkapi kamera CCTV. Belum lagi lokasi ruangannya sangat terbuka. Wah kalo nekat melakukan hal itu tentu tak ada ampun, saya bisa dipecat bos karena memang selalu terpantau oleh kamera," ujar Yuni.

Masih kata Yuni, disetiap lantai dan ruangan selalu dipenuhi, baik para pelanggan maupun karyawan - karyawati Five Star. Selain itu di lokasi kerja juga disediakan sarana tempat ibadah. Jadi rasanya jelas tidak mungkin kalo tempat ini dijadikan ajang plus - plus. "Karena Five Star dinilai steril alias tak sesuai dengan tudingan sejumlah orang, sehingga suami mengizinkan saya bekerja disini. Jadi tidaklah heran kalau saya semakin betah dan nyaman bekerja di Five Star," urainya.

Sementara itu, Ihsan salah seorang manajemen Five Star membenarkan serangkaian pengakuan yang diungkapkan oleh rekan sekerjanya Yuni, bahwa lokasi ini semata hanya merupakan tempat atau layanan jasa refleksi. Jadi rasanya tidaklah relevan jika ada pihak - pihak yang tega menghembuskan rumor miring yang diarahkan ke pihak Five Star. Sementara disisi lain, dengan tangan terbuka pihak manajemen juga telah mengakomodir warga disekitar lingkungan.[bmb/dn]

Senin, 21 Maret 2011

Kitab Musarar Ramalan Jayabaya

Asmarandana :
Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani.
Beliau sakti sebab titisan Batara wisnu. Waktu itu Sang Prabu menjadi raja agung, pasukannya raja-raja.
Terkisahkan bahwa Sang Prabu punya putra lelaki yang tampan. Sesudah dewasa dijadikan raja di Pagedongan. Sangat raharja negara-nya.
Hal tersebut menggembirakan Sang Prabu. Waktu itu tersebutkan Sang Prabu akan mendapat tamu, seorang raja pandita dari Rum bernama, Sultan Maolana.
Lengkapnya bernama Ngali Samsujen. Kedatangannya disambut sebaik-baiknya. Sebab tamu tersebut seorang raja pandita lain bangsa pantas dihormati.
Setelah duduk Sultan Ngali Samsujen berkata: “Sang Prabu Jayabaya, perkenankan saya memberi petuah padamu menge.nai Kitab Musarar.
Yang menyebutkan tinggal tiga kali lagi kemudian kerajaanmu akan diganti oleh orang lain”. Sang Prabu mendengarkan dengan sebaik-baiknya. Karena beliau telah mengerti kehendak Dewata.
Sang Prabu segera menjadi murid sang Raja Pandita. Segala isi Kitab Musarar sudah diketahui semua. Beliaupun ingat tinggal menitis 3 kali.
Kelak akan diletakkan dalam teken Sang Pandita yang ditinggal di Kakbah yang membawa Imam Supingi untuk menaikkan kutbah,
Senjata ecis itu yang bernama Udharati. Dikelak kemudian hari ada Maolana masih cucu Rasul yang mengembara sampai ke P. Jawa membawa ecis tersebut. Kelak menjadi punden Tanah Jawa.
Raja Pandita pamit dan musnah dari tempat duduk. Kemudian terkisahkan setelah satu bulan Sang Prabu memanggil putranya.
Setelah sang putra datang lalu diajak ke gunung Padang. Ayah dan putra itu setelah datang lalu naik ke gunung.
Di sana ada Ajar bernama Ajar Subrata. Menjemput Prabu Jayabaya seorang raja yang berincoknito termasuk titisan Batara Wisnu..
Karenanya Sang Prabu sangat waspada, tahu sebelum kejadian mengenai raja-raja karena Sang Prabu menerima sasmita gaib.
Bila Islam seperti Nabi. Prabu Jayabaya bercengkrama di gunung sudah lama. Bertemu dengan ki Ajar di gunung Padang. Yang bertapa brata sehingga apa yang dikehendaki terjadi.
Tergopoh-gopoh menghormati. Setelah duduk ki Ajar memanggil seorang endang yang membawa sesaji. Berwarna-warni isinya. Tujuh warna-warni dan lengkap delapan dengarn endangnya.
Jadah (ketan) setakir, bawang putih satu talam, kembang melati satu bungkus, darah sepitrah, kunir sarimpang, sebatang pohon kajar dan kembang mojar satu bungkus.
Kedelapan endang seorang. Kemudian ki Ajar menghaturkan sembah : “Inilah hidangan kami untuk sang Prabu”. Sang Prabu waspada kemudian menarik senjata kerisnya.
Ki Ajar ditikam mati. Demikian juga endangnya. Keris kemudian dimasukkan lagi. Cantrik-cantrik berlarian karena takut. Sedangkan raja putra kecewa melihat perbuatan ayahnya.
Sang putra akan bertanya merasa takut. Kemudian merekapun pulang. Datang di kedaton Sang Prabu berbicara dengan putranya.
Heh anakku. Kamu tahu ulah si Ajar yang saya bunuh. Sebab berdosa kepada guru saya Sultan Maolana Ngali Samsujen tatkala masih muda.

Sinom :

Dia itu sudah diwejang (diberitahu) oleh guru mengenai kitab Musarar. Sama seperti saya. Namun dia menyalahi janji, musnah raja-raja di P. Jawa. Toh saya sudah diberitahu bahwa saya tinggal 3 kali lagi.
Bila sudah menitis tiga kali kemudian ada jaman lagi bukan perbuatan saya. Sudah dikatakan oleh Maolana Ngali tidak mungkin berobah lagi. Diberi lambang Jaman Catur semune segara asat.
Itulah Jenggala, Kediri, Singasari dan Ngurawan. Empat raja itu masih kekuasaan saya. Negaranya bahagia diatas bumi. Menghancurkan keburukan.
Setelah 100 tahun musnah keempat kerajaan tersebut. Kemudian ada jaman lagi yang bukan milik saya, sebab saya sudah terpisah dengan saudara-saudara ditempat yang rahasia.
Di dalam teken sang guru Maolana Ngali. Demikian harap diketahui oleh anak cucu bahwa akan ada jaman Anderpati yang bernama Kala-wisesa.
Lambangnya: Sumilir naga kentir semune liman pepeka. Itu negara Pajajaran. Negara tersebut tanpa keadilan dan tata negara, Setelah seratus tahun kemudian musnah.
Sebab berperang dengan saudara. Hasil bumi diberi pajak emas. Sebab saya mendapat hidangan Kunir sarimpang dari ki Ajar. Kemudian berganti jaman di Majapahit dengan rajanya Prabu Brawijaya.
Demikian nama raja bergelar Sang Rajapati Dewanata. Alamnya disebut Anderpati, lamanya sepuluh windu (80 tahun). Hasil negara berupa picis (uang). Ternyata waktu itu dari hidangan ki Ajar.
Hidangannya Jadah satu takir. Lambangnya waktu itu Sima galak semune curiga ketul. Kemudian berganti jaman lagi. Di Gelagahwangi dengan ibukota di Demak. Ada agama dengan pemimpinnya bergelar Diyati Kalawisaya.
Enam puluh lima tahun kemudian musnah. Yang bertahta Ratu Adil serta wali dan pandita semuanya cinta. Pajak rakyat berupa uang. Temyata saya diberi hidangan bunga Melati oleh ki Ajar.
Negara tersebut diberi lambang: Kekesahan durung kongsi kaselak kampuhe bedah. Kemudian berganti jaman Kalajangga. Beribukota Pajang dengan hukum seperti di Demak. Tidak diganti oleh anaknya. 36 tahun kemudian musnah.
Negara ini diberi lambang: cangkrama putung watange. Orang di desa terkena pajak pakaian dan uang. Sebab ki Ajar dahulu memberi hidangan sebatang pohon kajar. Kemudian berganti jaman di Mataram. Kalasakti Prabu Anyakrakusuma.
Dicintai pasukannya. Kuat angkatan perangnya dan kaya, disegani seluruh bangsa Jawa. Bahkan juga sebagai gantinya Ajar dan wali serta pandita, bersatu dalam diri Sang Prabu yang adil.
Raja perkasa tetapi berbudi halus. Rakyat kena pajak reyal. Sebab waktu itu saya mendapat hidangan bawang putih dari ki Ajar. Rajanya diberi gelar: Sura Kalpa semune lintang sinipat.
Kemudian berganti lagi dengan lambang: Kembang sempol Semune modin tanpa sreban. Raja yang keempat yang penghabisan diberi lambang Kalpa sru kanaka putung. Seratus tahun kemudian musnah sebab melawan sekutu. Kemudian ada nakhoda yang datang berdagang.
Berdagang di tanah Jawa kemudian mendapat sejengkal tanah. Lama kelamaan ikut perang dan selalu menang, sehingga terpandang di pulau Jawa. Jaman sudah berganti meskipun masih keturunan Mataram. Negara bernama Nyakkrawati dan ibukota di Pajang.
Raja berpasukan campur aduk. Disegani setanah Jawa. Yang memulai menjadi raja dengan gelar Layon keli semune satriya brangti. Kemudian berganti raja yang bergelar: semune kenya musoni. Tidak lama kemudian berganti.
Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya rakyat adalah.
Keterangan :
Lung Gadung Rara Nglikasi : Raja yang penuh inisiatif dalam segala hal, namun memiliki kelemahan suka wanita (Soekarno). Gajah Meta Semune Tengu Lelaki : Raja yang disegani/ditakuti, namun nista (Soeharto).
Uang anggris dan uwang. Sebab saya diberi hidangan darah sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkasiat, pemerintah rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat ditolak.
Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka. Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.
Keterangan :
– Bupati berdiri sendiri-sendiri : Otonomi Daerah.
– Jaman Kutila : Reformasi
– Raja Kara Murka : Raja-raja yang saling balas dendam.
– Panji Loro semune Pajang Mataram : Dua kekuatan pimpinan yang saling jegal ingin menjatuhkan (Gus Dur – Megawati ).
Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana tidak ada. Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro nututi pijer tetukar.
Keterangan :
– Nakhoda : Orang asing.
– Sarjana : Orang arif dan bijak.
– Rara Ngangsu, Randa Loro Nututi Pijer Atetukar : Ratu yang selalu diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya (Megawati).
Tidak berkesempatan menghias diri, sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
Keterangan :
Tan Kober Apepaes Tan Tinolih Sinjang Kemben : Raja yang tidak sempat mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan (SBY/Kalla).
Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak membuat kenyang. Hasilnya berkurang. orang jahat makin menjadi-jadi Orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan negara.
Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan Tuhan dan orang tua.
Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang seorang oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.
Banyak hal-hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kara Murka Kutila musnah.
Kemudian kelak akan datang Tunjung putih semune Pudak kasungsang. Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.
Keterangan :
– Tunjung Putih semune Pudak Kesungsang : Raja berhati putih namun masih tersembunyi (Satriya Piningit).
– Lahir di bumi Mekah : Orang Islam yang sangat bertauhid.
Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa. Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.
Keterangan :
– Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa : Orang Islam yang sangat menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisi Jawa (kawruh Jawa).
Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar sebab saya diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja baik sekali. Orangnya tampan senyumnya manis sekali.

Dandanggula :

Benar-benar raharja waktu itu tidak ada yang menghalang-halangi. Rakyat yang dikenakan pajak seribu dikurangi oleh sang Prabu tinggal seratus dinar. Dihitung 1.800 rajanya musnah.
Hilang rusak bersama kedatonnya. Pulau Jawapun rusak peraturan tidak karu-karuan. Para pegawai serta luar negeri tidak akur. Kemudian Tuhan menobatkan Sang Ratu Asmarakingkin tampan dan masih muda.
Kembalilah kewibawaan raja. Pasukan setia semuanya. Suka diperintah. Kedatonnya di Kediri yang satu dan lainnya di negeri Arab. Kerta raharja keadaan negaranya. Waktu itu dihitung telah 1.900 dan negara itupun pecah.
Sudah menjadi kehendak Tuhan. Datanglah raja Prenggi dengan pasukannya. Kekuatannya luar biasa sehingga raja kalah. Tanah Jawa tunduk dan raja Prenggi menjadi raja di tanah Jawa. Sangat kejam tindakannya.
Waktu raja Rum dihadap oleh mantri bupati berkata kepada patihnya: “Heh patih, saya mendengar bahwa tanah Jawa rajanya musnah kalah perang dengan raja Prenggi, tidak ada yang dapat menghalangi.
Maka dari itu Patih berangkatlah dengan pasukan secukupnya. Usirlah raja Prenggi. Kalau tidak dapat jangan kamu kembali. Kemudian ki Patih berangkat bersama pasukan Rum datang di tanah Jawa mengusir raja Prenggi yang musnah dengan seluruh bala tentaranya. seorang oleh ki Ajar. Terhitung tahun 1770. Mulai perang tidak
Rakyat kecil gembira hatinya. Tidak ada yang sengsara. Murah segalanya. Yang ditanam subur. Jaman itu dinamakan: gandrung-gandrung neng lurung andulu gelung kekendon lukar kawratan, keris parung dolen tukokna campur bawur mring pasar.
Sudah 2.000 tahun. Angkasa sepi tidak terlihat apapun juga. Sudah hampir tiba waktunya kiamat. Jarang hujan, angin topan yang kerap kali datang. Bagaikan menimpa bumi dari selatan timur datangnya menghancurkan gunung-gunung.

Gepak Lakukan Gebrakan, Bersihkan Penegak Hukum di Indonesia Bukan Dengan Sapu Kotor

Jakarta - Dalam upaya pemberantasan korupsi di tanah air, Gepak melakukan gebrakan dengan menggelar diskusi Publik Nasional dengan tema, Hukum Mati Koruptur Solusi Pemberantas Korupsi di Negeri. Acara yang diprakarsai Gerakan Pemuda Anti Korupsi (Gepak), itu didukung oleh sejumlah nara sumber, yakni David Steya (Deputi KPK bidang Pendidikan Pelatihan Masyarakat), Ahmad UB (Staf Ahli bidang Kebudayaan Hukum-Menhukam), H.Thariq sendiri (Ketua Umum Gepak), H.Nudirman Munir (Komisi III dari Fraksi Golkar).


Jika para koruptor terus berkembang akan dibawa kemanakah negeri kita ini. Untuk itu, bangsa kita, utamanya pemuda mesti bangkit dan bersatu kembali untuk menyamakan pikiran dan pendapat dalam satu visi. Di China sejak tahun 1988 misalnya sudah di berlakukan hukuman mati bagi seorang koruptor. Karena, pada saat itu korupsi di China sangat parah sehingga hukuman mati dilaksanakan di negeri itu.

Nah, kenapa di Indonesia tidak dapat mencontoh China. Korupsi di Indonesia sangat parah, bila cadangan devisa kita habis dan sudah tidak ada lagi coleteral yang dapat dijadikan jaminan, utamanya pada sejumlah bank baik asing maupun bank dunia yang pada akhirnya pemerintah sendiri tidak sanggup bayar. Sehingga, kita menjadi bangsa yang miskin, lantas kapan Indonesia akan maju. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Gepak H.Thariq disela - sela sambutannya pada acara diskusi publik nasional di Bekasi, (16/3-2011).

Sementara itu Nudirman Munir, Komisi III Fraksi Golkar mengaku sangat mendukung jika hukuman mati bagi koruptor diberlakukan di Indonesia. "Bahkan, jika saya juga terbukti melakukan korupsi maka saya siap dihukum mati. Tolong siapkan peti mati. Dan yang tak kalah penting, penegak hukum di Indonesia harus di sapu bersih, tapi bukan dengan sapu kotor," tegasnya.[bmb/soes]

Tahun Ini Bintaro Jaya Kembali Lakukan Gebrakan

TANGSEL – Pada acara perayaan ulang tahun yang ke 32 tahun ini, Jaya Real Property (JRP), menggelar acara yang yang ber-temakan Lestari Bintaroku. Acara yang akan digelar pada tanggal 26 Mei 2011 itu bertujuan dapat memupuk, menjaga dan melestarikan lingkungan perumahan Bintaro Jaya secara keseluruhan.
Kegiatan ini dilakukan bukan di tahun ini saja. Pada tahun 2008 misalnya, menggelar acara Bintaroku Hijau. Lantas, di tahun 2009 mengadakan kegiatan yang bertemakan Bintaroku Peduli. Sementara, pada tahun 2010 kembali menggelar kegiatan berkonsep Cinta Bintaroku.
Pada tahun ini Bintaro Jaya dengan mengangkat issu, sekaligus peduli melalui Global Warming dengan Ecomunity Bintaro Jaya. Dalam hali ini Bintaro Jaya juga mencoba melakukan perubahan energy yang dihasilkan dari gowehan 32 sepeda menjadi energy. Dan kegiatan ini akan tercatat didalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Acara Lestari Bintaroku ini rencananya akan berlangsung selama empat bulan, yakni dari mulai tanggal 20 Maret – 11 Juli 2011. Sementara serangkaian kegiatan itu meliputi, Bike For Earth (100 persen sepeda), Earth Hour (Pemadaman lampu selama 1 jam, sekaligus pencanangan acara lomba lingkungan), dan Keep your neighbor green and neat. Meliputi lomba K3 (Kerapihan, keasrisan, ketertiban), antar cluster atau wilayah. Serta pembuatan biopori di seluruh kawasan.
Selain itu juga digelar kegiatan My green word, with your words. Meliputi, pemilihan rumah sehat, asri dan hemat energi. Kemudian, change the word, with your word. Meliputi lomba menulis lingkungan dan mengumpulkan 32.000 buku. Lantas kegiatan love our earth with fun. Meliputi, lomba poster lingkungan, sekaligus puncak acara Lestari Bintaroku.[bambang/bmb]

Minggu, 20 Maret 2011

PU Tata Air Jakarta Barat Bombardir Ratusan Bangunan Diatas Saluran Air

JAKARTA - Banjir yang kerap melanda wilayah Jakarta Barat salah satunya disebabkan tidak berfungsinya saluran air akibat tertutup bangunan. Tak mau terus menerus dilanda banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melakukan penertiban secara intensif terhadap bangunan bermasalah yang berada di atas saluran air.

Buktinya, sebanyak 162 bangunan permanen dan semi permanen di atas saluran air sepanjang 2 kilometer di Jalan Bandengan Utara III, RW 012, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, baru – baru ini dibongkar petugas gabungan Sudin PU Tata Air, Satpol PP, TNI, dan Polri.

Tindakan tegas diambil karena saluran air selebar 1,20 meter dengan kedalaman 1 meter itu tidak berfungsi optimal akibat dipenuhi sampah dan lumpur. Akibatnya, saat hujan turun, air meluap dan menggenangi pemukiman warga. 
"Kami sudah melayangkan surat edaran kepada pemilik bangunan Februari lalu agar segera membongkar sendiri bangunannya. Namun karena tidak dihiraukan, terpaksa kami bongkar. Selanjutnya, saluran air ini akan dikeruk," ujar R Heryanto, Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat," Rabu (9/3).

Erna (31), warga RT 02 hanya bisa pasrah melihat petugas merobohkan bangunan miliknya. Hal senada juga dikatakan Royani, warga lainnya yang mengaku sudah puluhan tahun tinggal di daerah itu. “Kami sadar menyalahi aturan karena mendirikan bangunan di atas saluran air. Tapi kami tak punya pilihan mau tinggal di mana lagi,” ungkap Rengga.[bj-bmb]

Aparat Sudin Jaksel dan Dinas Partamanan DKI Tinjau Lokasi Tanah Ahli Waris

JAKARTA - Selama puluhan tahun, para pemilik tanah yang berlokasi di Kampung Perigi Tanah Kusir Utara, RT 004 RW 011, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan terkatung-katung. Menurut keterangan sumber di lapangan, lahan seluas19.973 M2, mengungkapkan, pihak Pemda menjanjikan dan melakukan pembayaran ganti rugi, sejak tahun 1974 kepada para pemilik tanah. Tapi, janji tinggal lah janji, pasalnya dari tahun 1974 hingga 1975, bahkan hingga sampai saat ini tak ada realisasi.

Dalam hal ini Dinas Peratamanan dan Pemakaman DKI Jakarta seyogyanya segera melakukan pembayaran atau ganti rugi. Karena lahan tersebut sudah dalam penguasaan dan peruntukannya pihak pemakaman. Apalagi perbatasan sebelah timur berbatasan dengan tanah makam Pemprov DKI Jakarta. Anehnya, karena alasan administrasi kepemilikan masih berupa girik, walhasil batal dilakukan pembayaran. Padahal, pada tahun 2007 lahan tersebut pernah dianggarkan untuk dibayar. Bisa dilakukan realisasi pembayaran, namun harus dimohonkan sertifikat.

Menyikapi sekitar persoalan itu, akhirnya para pemilik tanah atau ahli waris mengajukan permohonan sertifikat ke kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional), Jakarta Selatan. Setelah dilakukan pengukuran oleh instansi tersebut, yakni sesuai dengan peta bidang tanah NIB NO:09.02.06.0621020, hingga dengan 21027 (Photocopy peta bidang tanah terlampir). Dengan jumlah luas secara keseluruhan 19.973M2. Berdasarkan surat permohonan ke kantor BPN Jakarta Selatan, tanggal 06 Desember 2010, surat perintah setor terlampir.

Berikut merupakan sejumlah nama pemohon, yakni Sapinah binti Inan nomor girik C:454 persi 52 D-v, nomor pendaftaran:41049/2010-Munah bin Kini nomor girik C:459 persil 66, D-II,nomor pendaftaran 41058/2010- Salbini bin Ipan Ipan noor girik C:1579 persil 56, D-II nomor pendaftaran 41038 2010-Mun binti Ipan nomor girik C:1580,persil 56 D-II nomor pendafataran,41040/2010-Rohani binti Ipan,nomor C:1581,persil 56,D-II 41032/2010-Unah binti Miun nomor girik C:2350 persil 53,D-II nomor pendafatara,41053/2010-Amjah binti Miun,nomor girik C:2351,persil,53 D-V,nomor pendafataran,41028/2010-Midah binti Miun,dengan nomor girik C:2352,persil 53,D-V,nomor pendaftaran,41024/2010.

Proses sertifikat berdasarkan girik yang terdaftar di kantor Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, menurut pengakuan sumber di lapangan mengatakan, sebelum Lurah menandatangani permintaan para ahli waris, pada tahun 2007, telah dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan tentang delapan girik tersebut. Sehingga, penandatanganan surat keterangan tidak sengketa, baik pernyataan ahli waris maupun surat riwayat tanah, telah ditandatangani Lurah Kebayoran Lama Utara, pada saat itu Wakil Camat Kebayoran Lama selaku PLH, yakni H.Syahrir. Lantas terjadi pergantian lurah pada bulan Agustus 2010.

Media ini kembali mengkonfirmasikan terkait kebenaran lahan seluas kurang lebih dua hektar, apakah benar girik yang dimilikinya sesuai atau tercatat di buku leter C Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Agus Suryadi, selaku Lurah Kebayoran Lama Utara dalam kurun waktu satu minggu, sudah melakukan penelitian dan mencocokan pemilik girik delapan warga itu.

Sementara itu, pemilik lahan sangat kecewa atas peninjauan bidang tanah bersama BPN panitia A, Sudin Pertamanan kota, baik Dinas Pertamanan dan Pemakaman Pemprov DKI Jakarta. LSM Pijar Keadilan mengatakan, dalam kaitan yang dapat menyelesaikan lahan tersebut hanya Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, serta pihak para ahli waris, atau di Pra-peradilkan. Para ahli waris tetap akan menuntut haknya, jika Pemda DKI tidak segera melakukan ganti rugi tanah tersebut.

Menurut bidang Sarpras (Sarana dan Prasarana), dalam hal ini harus melalui rapat. Sementara menurut sumber di lingkungan Pertamanan Kota, bahwa tanah tersebut pernah di bayar pada tahun 1975. Bahkan, ada juga sejumlah sumber yang mengatakan, lahan tersebut sudah di bayarkan pada tahun 2007 dengan cara pembebasanya diam - diam. Dalam seputar persoalan ini, Pemda diharapkan harus transparan kepada masyarakat. Selain itu juga menunjukan SPH (Surat Pelepasan Hak), sehingga tidak timbul kerancuan dan terjadi hal - hal yang tak di inginkan dikemudian hari. Maka dalam kurun waktu dekat bila tidak ada titik terang maka warga atau para pemilik tanah segera akan melaporkan Pemda DKI Dinas Pertamanan Kota ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). [rdy]

Puluhan Tahun Warga Tersiksa Sengatan Bau Busuk Sampah

JAKARTA – Sedikitnya 20 tahun warga di lingkungan RW 08 kelurahan Kepala Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersiksa akibat keberadaan tempat pembuangan sampah liar di kawasan itu. Selain tersiksa akibat bau busuk sampah juga rawan terhadap datangnya penyakit.
Ribuan kubik sampah yang menggunung di atas lahan seluas 2000 M2 itu menebarkan bau busuk selama 24 jam nonstop, hingga radius ratusan meter. Telah puluhan tahun warga meminta agar pemerintah menutup TPS liar yang sangat menggangu kesehatan dan kebersihan lingkungan itu. Gunungan sampah di pinggir Kali Pesanggrahan itu, ketebalannya sudah mencapai puluhan meter. Lahan yang semula berbentuk jurang itu, kini membumbung tinggi akibat timbunan sampah warga.
Menyikapi seputar persoalan ini, Sekretaris Kelurahan (Sekel), kelurahan Kelapa Dua Yuli Ardiansyah mulai getol melakukan sosialisasi agar terealisasi rencana penutupan tempat pembuangan sampah liar tersebut. Misalnya mereka melakukan upaya pendekatan ke sejumlah elemen masyarakat.
Melihat fenomena ini, Walikota Jakarta Barat Burhanuddin kontan memerintahkan aparatnya untuk menutup TPS liar itu. “Saya perintahkan Sudin Tata Air untuk segera menertibkan TPS liar yang mengganggu kondisi kesehatan warga, yang sekaligus mengotori kali Pesanggrahan,” ujar Burhanuddin kepada Kasudin PU Tata Air R. Heryanto.[bmb/rei]

Aliran Air Macet Warga Kemandoran Keluhkan Pelayanan Carut – Marut PAM Jaya

JAKARTA – Warga di Kemandoran 8, Rt.09/Rw.011, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan sekitarnya mengeluhkan pelayanan carut marut yang diterapkan pihak PT PAM Lyonnaise (Palyja). Pasalnya sudah satu bulan ini distribusi air dari perusahaan tersebut mampet.

Sementara, hanya sekedar untuk mendapatkan kebutuhan air, hampir setiap malam warga terpaksa harus rela begadang. Lantaran seringnya begadang demi seteguk air, tak ayal mereka pun akhirnya menderita sakit. Misalnya hal yang dialami Rima Rachmawati, warga di jalan Kemandoran 8, dengan nomor rekening tagihan 000611362 dengan golongan tarif atau kelompok 2A1/K2.

Dirinya berharap agar pihak PAM Lyonnaise Jaya untuk segera menyikapi sekitar persoalan ini. Sehingga aliran airpun menjadi lancar. Sementara disisi lain mereka tak mentolerir ketika tagihan air warga terlambat dalam melakukan pembayaran.[bambang s/bmb]

Vito Corleone Sumbang Tempat Ibadah di Cimone Tangerang

TANGERANG - warga masyarakat di kawasan Cimone Jaya, Kota Tangerang dan sekitarnya bisa lebih meningkatkan ke-khusukan dan tawakal dalam setiap menjalankan ibadahnya, sekaligus tercipta kondisi yang lebih rukun dan damai antar sesama umat beragama, sejumlah elemen masyarakat turut memberikan sumbangsih, baik moril maupun materiil.

Untuk itu, Yayasan Palapa Vito Corleone yang bersekretariat di jalan Gatot Subroto KM 2.5, Cimone, belum lama ini turut berpartisipasi dengan memberikan kontribusi bantuan kepada pihak masjid Jami Babussalam, di lingkungan RT.02/RW.08, Cimone Jaya, Karawaci, berupa teralis dan keramik.

Tiga orang pengurus Masjid Jami Babussalam, yakni, Nur Jaya, Ustad Ibrohim dan Emon Burhanudin menyambut gembira terkait kepedulian, sekaligus sumbangan yang diberikan Yayasan Palapa Vito Corleone terhadap rencana pembangunan masjid yang selama ini memang sangat diharapkan oleh warga di Cimone Jaya.

Sabtu, 19 Maret 2011

Perbaikan Trotoar di Pemkot Jakarta Selatan Telan Biaya Rp. 3.2 Miliar

JAKARTA - Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan (Sudin PU Jalan) Jakarta Selatan mengalokasikan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk memperbaiki trotoar di wilayahnya. Trotoar yang akan diperbaiki terdapat di 13 lokasi yaitu di Jl Duren Tiga Raya, Jl Taman Tangkuban Perahu, Jl Tebet Barat Raya, Jl Tebet Timur Raya, Jl Harsono RM, Jl Cilandak KKO, Jl TB Simatupang, Jl Kemang Raya I, Jl Joko Sutoro, Jl Taman Senopati, Jl Cikajang Raya, Jl Iskandarsyah I, dan Jl Gunawarman.
Selain itu, Sudin PU Jalan Jaksel juga akan membuat trotoar baru sepanjang 500 meter di Jl YRS 2, Pesanggrahan. "Perbaikan trotoar itu akan dilakukan pertengahan April dan ditargetkan rampung Juli mendatang," ujar Yayat Hidayat, Kepala Sudin PU Jalan Jaksel, baru – baru ini.
Namun, dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan, kata Yayat, perbaikan trotoar hanya akan dilakukan di 7 kecamatan. Untuk Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Kebayoranlama, tidak ada program perbaikan trotoar maupun pembuatan baru. "Perbaikan yang kita lakukan berdasarkan skala prioritas dan atas usulan warga," kata Yayat.
Dia menjelaskan, kerusakan trotoar biasanya disebabkan penggalian jalan untuk penempatan utilitas seperti pemasangan kabel maupun jaringan perpipaan. Potensi kerusakan akibat penggalian di jalur trotoar sangat tinggi. Terlebih perbaikan setelah penggalian kurang baik dan terkesan asal-asalan. tambahnya. "Sebenarnya, trotoar bisa tahan selama 10 tahun. Namun proyek penempatan utilitas membuat trotoar menjadi cepat rusak," tandasnya. Untuk mengantisipasi kerusakan akibat penempatan utilitas, pihaknya tengah berupaya agar perbaikan sisa penggalian dapat dilakukan oleh Sudin PU Jalan. Sehingga perbaikannya bisa dilakukan secara maksimal. "Sebab selama ini, perbaikan sisa galian tetap dilakukan oleh kontraktor yang melakukan penggalian," ungkapnya.
Untuk Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Kebayoranlama, tidak ada program perbaikan trotoar maupun pembuatan baru. "Perbaikan yang kita lakukan berdasarkan skala prioritas dan atas usulan warga," kata Yayat.
Dia menjelaskan, kerusakan trotoar biasanya disebabkan penggalian jalan untuk penempatan utilitas seperti pemasangan kabel maupun jaringan perpipaan. Potensi kerusakan akibat penggalian di jalur trotoar sangat tinggi. Terlebih perbaikan setelah penggalian kurang baik dan terkesan asal-asalan. tambahnya. "Sebenarnya, trotoar bisa tahan selama 10 tahun.
Namun proyek penempatan utilitas membuat trotoar menjadi cepat rusak," tandasnya. Guna mengantisipasi kerusakan akibat penempatan utilitas, pihaknya tengah berupaya agar perbaikan sisa penggalian dapat dilakukan oleh Sudin PU Jalan. Sehingga perbaikannya bisa dilakukan secara maksimal. "Sebab selama ini, perbaikan sisa galian tetap dilakukan oleh kontraktor yang melakukan penggalian," ungkapnya. /bj/bmb

Puluhan Tahun Warga Tersiksa Sengatan Bau Busuk Sampah


JAKARTA – Sudah 20 tahun warga di lingkungan RW 08 kelurahan Kepala Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersiksa akibat keberadaan tempat pembuangan sampah liar di kawasan itu. Selain tersiksa akibat bau busuk sampah juga rawan terhadap datangnya penyakit.
Ribuan kubik sampah yang menggunung di atas lahan seluas 2000 M2 itu menebarkan bau busuk selama 24 jam nonstop, hingga radius ratusan meter. Telah puluhan tahun warga meminta agar pemerintah menutup TPS liar yang sangat menggangu kesehatan dan kebersihan lingkungan itu. Gunungan sampah di pinggir Kali Pesanggrahan itu, ketebalannya sudah mencapai puluhan meter. Lahan yang semula berbentuk jurang itu, kini membumbung tinggi akibat timbunan sampah warga.
Menyikapi seputar persoalan ini, Sekretaris Kelurahan (Sekel), kelurahan Kelapa Dua Yuli Ardiansyah mulai getol melakukan sosialisasi agar terealisasi rencana penutupan tempat pembuangan sampah liar tersebut. Misalnya mereka melakukan upaya pendekatan ke sejumlah elemen masyarakat.
Melihat fenomena ini, Walikota Jakarta Barat Burhanuddin kontan memerintahkan aparatnya untuk menutup TPS liar itu. “Saya perintahkan Sudin Tata Air untuk segera menertibkan TPS liar yang mengganggu kondisi kesehatan warga, yang sekaligus mengotori kali Pesanggrahan,” ujar Burhanuddin kepada Kasudin PU Tata Air R. Heryanto.

Jumat, 18 Maret 2011

Peduli Lingkungan Melalui Konsep “Lestarikan Bintaroku”

TANGSEL - Pada acara perayaan ulang tahun yang ke 32 tahun ini, Jaya Real Property (JRP), menggelar acara yang yang ber-temakan Lestari Bintaroku. Acara yang akan digelar pada tanggal 26 Mei 2011 itu bertujuan dapat memupuk, menjaga dan melestarikan lingkungan perumahan Bintaro Jaya secara keseluruhan.

Kegiatan ini dilakukan bukan di tahun ini saja. Pada tahun 2008 misalnya, menggelar acara Bintaroku Hijau. Lantas, di tahun 2009 mengadakan kegiatan yang bertemakan Bintaroku Peduli. Sementara, pada tahun 2010 kembali menggelar kegiatan berkonsep Cinta Bintaroku.

Pada tahun ini Bintaro Jaya dengan mengangkat issu, sekaligus peduli melalui Global Warming dengan Ecomunity Bintaro Jaya. Dalam hali ini Bintaro Jaya juga mencoba melakukan perubahan energy yang dihasilkan dari gowehan 32 sepeda menjadi energy. Dan kegiatan ini akan tercatat didalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Acara Lestari Bintaroku ini rencananya akan berlangsung selama empat bulan, yakni dari mulai tanggal 20 Maret – 11 Juli 2011. Sementara serangkaian kegiatan itu meliputi, Bike For Earth (100 persen sepeda), Earth Hour (Pemadaman lampu selama 1 jam, sekaligus pencanangan acara lomba lingkungan), dan Keep your neighbor green and neat. Meliputi lomba K3 (Kerapihan, keasrisan, ketertiban), antar cluster atau wilayah. Serta pembuatan biopori di seluruh kawasan.

Selain itu juga digelar kegiatan My green word, with your words. Meliputi, pemilihan rumah sehat, asri dan hemat energi. Kemudian, change the word, with your word. Meliputi lomba menulis lingkungan dan mengumpulkan 32.000 buku. Lantas kegiatan love our earth with fun. Meliputi, lomba poster lingkungan, sekaligus puncak acara Lestari Bintaroku.

Puluhan Tahun Warga Tersiksa Sengatan Bau Busuk Sampah

SELAMA 20 tahun warga di lingkungan RW 08 kelurahan Kepala Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersiksa akibat keberadaan tempat pembuangan sampah liar di kawasan itu. Selain tersiksa akibat bau busuk sampah juga rawan terhadap datangnya penyakit.

Ribuan kubik sampah yang menggunung di atas lahan seluas 2000 M2 itu menebarkan bau busuk selama 24 jam nonstop, hingga radius ratusan meter. Telah puluhan tahun warga meminta agar pemerintah menutup TPS liar yang sangat menggangu kesehatan dan kebersihan lingkungan itu. Gunungan sampah di pinggir Kali Pesanggrahan itu, ketebalannya sudah mencapai puluhan meter. Lahan yang semula berbentuk jurang itu, kini membumbung tinggi akibat timbunan sampah warga.

Menyikapi seputar persoalan ini, Sekretaris Kelurahan (Sekel), kelurahan Kelapa Dua Yuli Ardiansyah mulai getol melakukan sosialisasi agar terealisasi rencana penutupan tempat pembuangan sampah liar tersebut. Misalnya mereka melakukan upaya pendekatan ke sejumlah elemen masyarakat.

Melihat fenomena ini, Walikota Jakarta Barat Burhanuddin kontan memerintahkan aparatnya untuk menutup TPS liar itu. “Saya perintahkan Sudin Tata Air untuk segera menertibkan TPS liar yang mengganggu kondisi kesehatan warga, yang sekaligus mengotori kali Pesanggrahan,” ujar Burhanuddin kepada Kasudin PU Tata Air R. Heryanto.

Rabu, 16 Maret 2011

Gedung Kantor Walikotamadya Jakarta Barat Jadi BARA

Jakarta (FP-RM) - Gedung kantor Walikota Jakarta Barat yang belum lama ini direhab bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keindahan, sehingga pelayanan prima dapat tercapai baik. Namun alangkah tak sedapnya ketika mata  melihat tulisan yang semestinya Kantor Walikotamadya Jakarta Barat, tapi tulisan yang terpampang besar itu hilang huruf T nya.

Sehingga hanya tertulis "BARA" padahal seharusnya BARAT. Selain terlihat megah, area gedung itu luas karena menghubungkan dua bangunan gedung A dan Gedung B.Huruf "T" yang harusnya ada pada kata BARAT itu terdapat pada gedung A, tampak dari belakang. Hal ini  membuat ketidaknyamanan dan keindahan pada saat membaca pada tulisan BARA itu.

Sejak kapan gedung kantor Walikotamadya Jakarta Barat itu menjadi "BARA", akibat hilangnya huruf T. Tidak ada yang tahu persis sejak kapan hal itu terjadi. Raibnya huruf T itu telah lama terjadi, sementara Pemerintah Kotamdya Jakarta Barat memiliki aparatur terkait, tapi anehnya kondisi itu dengan serta merta dibiarkan begitu saja. Nah, mungkin mereka tidak tahu atau tak memiliki anggaran untuk membuatkan huruf "T" yang hilang itu.

Bambang warga Kebun Jeruk yang saat itu mengajukan permohonan perizinan suatu Badan Usaha Dagang berkomentar, apakah Walikota Jakarta Barat tidak tahu bila rumahnya (kantor Walikota), ada yang tidak lengkap alamatnya yakni kehilangan huruf "T"nya.

Padahal menurut Bambang, dilingkungan Jakarta Barat merupakan suatu kotamadya yang banyak akan pemasukan anggaran dari Pendapatan Asli Daerah, katanya.

Tambah Bambang, semestinya Walikota Jakarta Barat se-sekali menyempatkan diri untuk keliling di lingkungan kantornya, supaya mengetahui seperti apa kondisi sarana dan prasarana yang harus dijaga oleh anak buahnya, lantas segera untuk dilaporkan.(REI)

Oknum Aparat dan Preman Lakukan Aksi Pengrusakan Kebon Kelapa Sawit Warga Babusalam Langkat Resah


Langkat - Kelompok  tani Desa paluh Pakih Babussalam resah akibat keberadaan
Sertipikat yang timbul di atas lahan Garapan.  Kesal lantaran lahan miliknya diserobot, mayarakat di kawasan itu akhirnya berbondong-bondong  menggelar aksi  demo di
gedung  DPRD Kabupaten langkat, Senin, 7/11. 

Mereka meminta untuk menyelesaikan sekitar permasalahan persengketaan lahan seluas 20 hektar. Pasalnya, telah puluhan tahun tanah tersebut dimiliki masyarakat setempat.  Misalnya, pada tahun 1976 -
1988 merupakan lahan garapan penduduk setempat. Lantas pada tahun 1988 - 1993 lahan tersebut di
tanam padi. Kemudian pada tahun 1993 -  2000 di tanam jeruk. Sementara mulai dari tahun 2000 hingga saat ini tanah itu sudah ditanami kelapa sawit. Jenis tanaman yang telah ber produksi 15 kg buah per janjang itu, kini dikuasai dan di garap oleh Masyarakat Desa paluh pakih Babussalam.

Sementara  pada tahun 1984, 1988 dan tahun 1989, berdasarkan  surat kepemilikan Surat Ijin menggarap
telah dikeluarkan Marzuki Herman yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati. Bahkan, saat ini masyarakat desa Paluh Pakih Babussalam, Kabupaten Langkat telah memiliki, masing-masing Surat Desa,dan Surat Akta Camat.Tapi ternyata mantan bupati dan seluruh sanak saudaranya telah memiliki Sertifikat tahun 1993. Untuk itu, masyarakat atas nama
kelompok tani Desa Paluh Pakih Babussalam meminta keadilan dan penyelesaian,
berharap Dewan DPRD Kabupaten Langkat dan Ngogesa Sitepu selaku pejabat Bupati Langkat. 

Warga berharap agar ulah oknum aparat dan preman yang kerap melakukan pengrusakan tanaman
kelapa sawit dengan mengunakan Exsapator segera dihentikan . Pasalnya, ulah oknum yang tak bertanggung jawab itu meresahkan, sekalidus merugikan warga masyarakat setempat, ujar
L.Tarigan, ketua kelompok tani. / Rudi Dalimunthe- Mira  

Getol Atasi Lingkungan Pemkot Tangerang Raih Piala Adipura


Kota Tangerang, Trans Indonesia – Aparat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang getol melakukan pembenahan wilayah. Misalnya, menertibkan keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng), Pedagang Kaki Lima (PKL), serta orang gila yang kerap berkeliaran di wilayah kota Tangerang. Walhasil, pemerintah kota yang dipimpin Wahidin Halim ini mendapatkan tropy bergengsi alias piala Adipura dari presiden SBY, sebagai juara 3 untuk nominasi Kota Metropolitan.
Meski, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Al-Wahid di Kota Tangerang baru terbentuk sekitar enam bulan lalu, namun sudah memiliki sejumlah jejaring. Lebih dari 10 kasus yang sebagian sudah terselesaikan serta sisanya masih dalam proses penyelesaian, kata H Erlan Rusnarlan, Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang baru – baru ini.
Jejaring tersebut sangat bermanfaat sebagai mitra kerja LK3. yang nantinya akan membantu kelancaran program kerja LK3. untuk itu seluruh pengurus LK3 harus bekerja optimal, semaksimal mungkin memberikan pelayanan pada masyarakat.Diantara jejaring yang be-kerjasama dengan LK3 yaitu.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Akhlakul Karimah. PKK Kola Tangerang, Advokasi. Rumah Sakit Bhakti Asih. Panti Asuhan. Rumah Singgah, dan lain-lain.. Menurut penanggungjawab LK3 Kota Tangerang Zaelani. SH bahwa LK3 berlokasi di Gedung Disnaker Kota Tangerang Lt IV Jalan Perintis Kemerdekaan, setiap harinya pengurus LK3. khususnya bagian Pelaksana Administrasi dan Pekerja Sosial (Peksos) hadir di sekretariat yang dibantu secara bergantian oleh lima relawan Peksos.
Sementara itu Drs. H.Ahmad Lutfi, kepala dinas Trantib Kota Tangerang dinilai kooperatif dalam upaya melakukan penertiban di wilayah kerjanya.Sehingga tidaklah heran jika Kota Tangerang berhasil memboyong beberapa kali piala Adipura. /sahat sinaga

Penyaluran Raskin di Desa Sei Rotan Dituding Tak Tepat Sasaran


Medan - Program pemerintah yang disalurkan secara nasional dinilai tidak tepat sasaran. Sehingga membuat ratusan masyarakat di desa Sei Rotan, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang kecewa berat.

 Program pemerintah pusat dibidang Raskin (Beras Miskin), yang digulirkan pemerintah pusat sejak  tahun 2003 silam dinilai tidak transparan. Bahkan, hingga saat ini program Raskin itu masih banyak ditemukan penyaluran, utamanya tidak diterima masyarakat kalangan ekonomi lemah. Ironisnya,  justru  yang menerima beras raskin itu diindikasikan lingkungan kelompok pemerintah. Hal itu terungkap saat masyarakat  yang telah  tinggal  selama puluhan tahun di Dusun, yakni terdiri tiga Desa Sei Rotan, mereka mengaku belum pernah mendapatkan beras Raskin tersebut.

Parti, (63), tahun hingga saat ini belum pernah menerima Raskin.  Janda tua ini merupakan salah satu bukti ketidak pedulian pemerintah, baik daerah maupu pusat.  Parti salah seorang dari ribuan masyarakat  di Deli Serdang yang ter-marjinalkan oleh penguasa. Dirinya berharap, agar pemerintah bersikap bijak, sehingga aliran Raskin pun mencapai sasaran, utamanya terhadap warga tidak mampu. “Kami  sudah bolak-balik menyampaikan permohonan mulai dari BLT (Bantuan Langsung Tunai), kompor gas serta bantuan Raskin  kepada Kepala Desa melalui  Kepling. Namun,  permohonan kami sampai kini tidak pernah terwujud,” keluhny.

 Salah seorang tokoh masyarakat  Desa Sei Rotan Abdul Muis (63), tahun kepada sejumlah wartawan mengatakan, ketidak pedulian  kepada masyarakat yang kurang mampu itu jelas merupakan perbuatan yang tidak manusiawi. Jika benar pembagian Raskin itu diserahkan kepada masyarakat ekonomi menengah ke-atas atau hanya untuk kepentingan keluarga sendiri jelas itu perbuatan yang menyalahi  aturan yang telah ditetapkan  pemerintah pusat, jelas Muis. Sementara itu, saat akan dikonfirmasikan seputar persoalan ini, Kepala Desa Sei Rotan Mahadani Abbas tidak berada ditempat . Menurut keterangan salah seorang staff Desa, kepala desa tengah mengikuti rapat di Lubuk Pakam. /Amansyah Rao