Minggu, 30 Oktober 2011


Wow, Indonesia Penderita Buta Katarak Tertinggi di Asia Tenggara, Sidomuncul dan Perdami Berikan Bantuan Operasai Gratis

SIDOMUNCUL kembali memberikan bantuan operasi katarak secara gratis bagi masyarakat tidak mampu yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami), cabang Jakarta. Bantuan operasi gratis bagi penderita katarak yang dilakukan Sidomuncul diawali pada akhir tahun lalu di Rumah Sakit (RS), Panti Wilasa Citarum, Semarang Jawa Tengah, dengan melakukan operasi terhadap sedikitnya 220 orang pasien. Kegiatan ini merupakan pencanangan program Corporate Social Responsibility (CSR), pada tahun 2011 dengan target 6000 operasi katarak bagi warga kurang mampu di Indonesia. Kali ini Sidomuncul kembali menggelar operasi gratis terhadap 30 pasien penderita katarak di Rumah Sakit (RS), Port Medikal Center, Tanjung Priok Jakarta Utara, Minggu, (30/10). Demikian diungkapkan Group Product Manager, Retna Widawati yang mewakili Presiden Direktur Sidomuncul , Irwan Hidayat kepada sejumlah wartawan.

Masih menurut Widawati, program dilakukan pasalanya hingga saat ini merupakan Negara dengan jumlah penderita buta katarak tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Tidak kurang dari 240 ribu dalam setiap tahunnya, penderita katarak terancam mengalami bahaya kebutaan. Faktor tingginya biaya membuat masyarakat enggan untuk mengobati sakit yang dideritannya.

Untuk itu, tambah wanita yang akrab disapa Mbak Wid ini, guna membantu mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia, Sidomuncul bekerja sama dengan Perdami dan Palang Merah Indonesia (PMI), melalui rumah sakit akan memberikan bantuan pengobatan gratis bagi 6000 penderita katarak diseluruh kota di Indonesia, utamanya bagi penderita tidak mampu, ujarnya.

Selain itu, agar dapat menghimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemberantasan buta katarak di tanah air, Sidomuncul melalui produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi mengkampanyekan perkembangan buta katarak Indonesia. Sekaligus bantuan bagi penderita katarak melalui sosialisasi di TV dan media cetak berupa iklan layanan masyarakat terkait perkembangan buta katarak di Indonesia. Gerakan ini untuk mendorong masyarakat mampu agar membantu pengadaan operasi gratis bagi penderita katarak yang tidak mampu.

Dalam berbagai tayangan iklan tersebut tercantum nomor rekening agar masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat langsung mentransfer dana seperti tercantum dalam iklan tersebut melalui Gerakan Mata Hati No. Rekening BCA 012.301.9153 dan PMI No.rekening Katarak Mandiri A/C 070-00 0700700-3.
Sementara, hingga saat ini dana yang tengah terkumpul di rekening Mata Hati mencapai Rp. 1.604.220.131 dari donator. Sedangkan, dana yang terkumpul di PMI mencapai Rp.767.369.912 dari 2.675 donatur.
Hingga saat ini, Sidomuncul bersama Perdami telah memberikan bantuan operasi katarak gratis di 67 kota melalui 91 rumah sakit. Adapun daerah yang telah berhasil dibantu, yakni, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Batam (Kepulauan Riau), Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTT, Maluku, Sulawesi Selatan, Kalsel, Kaltim, dan Kalbar.
Total mata yang telah dioperasi sebanyak 5.576. Sementara yang akan direncanakan operasi hingga akhir tahun ini sejumlah 1.485 mata.

Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia Prof Prof DR Nila F Moeloek,SpM(K) mengingatkan agar warga masyarakat yang terserang penyakit mata katarak tidak terlambat mengalami kebutaan. Apalagi penyakit buta katarak semakin banyak menyerang masyarakat, seiring semakin banyaknya warga lanjut usia.Diperkirakan, saat ini ada sekitar dua juta orang mengalami buta katarak, dan bertambah 240 ribu orang perderita katarak dalam setiap tahunnya. “ Jangan terlambat memeriksakan mata dan operasi jika mengalami katarak sebelum menjadi buta,” ujar Prof Nila saat memaparkan hasil operasi katarak gratis bagi masyarakat miskin.

Sementara itu, Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat berharap dengan adanya program ini dapat membantu mengurangi penderita katarak di Indonesia. Pada tahun depan Sidomuncul akan kembali melaukan CSR bantuan katarak dengan target 12.000 penderita katarak, pungkasnya. [bmb]  

Jumat, 28 Oktober 2011


Sidang Saksi Ahli Asian Agri Hadirkan Faisal Basri

Jakarta - Sidang dugaan penggelapan pajak PT Asian Agri senilai Rp 1,259 triliun di gelar kembali oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta di ketuai Majelis Hakim Martin Ponto SH  sidang kali ini, hadir saksi ahli ekonomi Faisal Basri.

Seperti kesaksian,Faisal Basri di depan majelis Hakim, menghitung besaran pajak lahan sawit seluas 100 ribu hektar atau setara dengan luas kebun yang dimiliki Asian Agri. Misalnya, dalam 4 tahun, dengan luas kebun 100 ribu hektar, maka pajak sebesar Rp 378 miliar.

Perhitungan ini berdasarkan perhitungan per hektar menghasilkan 4 ton minyak sawit. Per ton, harga minyak sawit senilai US$ 350 (harga standar Rotterdam). Sehingga 1 hektar dapat menghasilkan US$ 1.400 atau setara dengan Rp 12,6 juta (kurs Rp 9 ribu). Dengan pajak 30 persen, maka per hektar dikenai pajak sebasar Rp 945 ribu.

"Jika ada 100 ribu hektar, maka pajaknya Rp 94,5 miliar pertahun. Jika 4 tahun, artinya pajak sebesar Rp 378 miliar," ujar Faisal.

Perhitungan Faisal ini mencengangkan pengunjung. Sebab terjadi selisih yang sangat besar antara perhitungan Faisal dengan perhitungan jaksa. Karena jaksa menghitung pajak Asian Agri di atas Rp 1 triliun dalam kurun 4 tahun atau lebih dari Rp 250 miliar per tahun. Padahal dasar perhitunganya sama yaitu lahan kebun 100 ribu hektar.

Sektor perkebunan kepala sawit menyerap 3,75 juta tenaga kerja dengan pendapatan per petani dengan lahan 2 hektar, minimal Rp 4 juta perbulan.

"Dalam 2010, penerimaan negara dari ekspor, 10 persen dari minyak sawit yaitu sebesar Rp 8.9 triliun," jelas Faisal.

Seperti diketahui, Jaksa Penuntut Umum(JPU) mendakwa tax manager Asian Agri, Suwir Laut dengan pasal 39 ayat 1 huruf c Undang-Undang No 16 Tahun 2000 tentang Pajak. Terdakwa dituding telah menyampaikan SPT  tidak benar atau tidak lengkap  tahun pajak 2002 hingga 2005. Akibat kekeliruan ini, sehingga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 1,259 triliun. Pelanggaran terhadap pasal ini dikenai hukuman maksimal kurungan penjara 6 tahun dan denda empat kali dari nilai kerugian yang diderita negara.[HN/BMB]

Selasa, 25 Oktober 2011

Katarak Hantui Masyarakat Indonesia, Sido Muncul Selamatkan Kebutaan Melalui Operasi 6.000 Penderita Penyakit Mata


BELAKANGAN ini sedikitnya terdapat 5.626 orang penderita penderita katarak di berbagai wilayah di tanah air berhasil diselamatkan dari kebutaan melalui operasi mata. Sementara Sidomuncul sebagai salah satu penyandang dana dalam pelaksaaan operasi katarak yang dilakukan bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) secara gratis kepada masyarakat yang tidak mampu. Dengan menargetkan sedikitnya 6000 penderita penyakit katarak di seluruh Indonesia.
Kata Presiden Direktur Sidomuncul , Irwan Hidayat di RS Mata Aini Jakarta baru – baru ini.
Diakui Irwan untuk melakukan operasi katarak tidak sedikit biaya yang diperlukan bagi seorang penderita, setidanya untuk sekali operasi dibutuhkan dana Rp. 1.000.000,-. Dia menjelaskan, sudah ribuan warga miskin yang berhasil dioperasi katarak sehingga terhindar dari kebutaan. Lebih dari 6.000 orang siap di operasi dengan biaya dari Sido Muncul. Ribuan penderita penyakit mata  akan dioperasi katarak atas dukungan dana dari masyarakat yang dihimpun PMI dan Gerakan Mata Hati.

Masyarakat bisa menyalurkan bantuan ke dua lembaga ini. Irwan berharap pengusaha lain dapat ikut serta berperan membantu pembiayaan operasi mata katarak secara gratis, mengingat sejauh ini penyakit katarak belum tertangani pihak pemerintah . Sehingga dana pun harus dilakukan secara mandiri, bukan berasal dari anggaran pemerintah. Pada kesempatan yang sama Irwan Hidayat juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter yang melakukan kegiatan operasi katarak secara gratis.

“ Mereka para dokter tanpa pamrih dalam melakukan kegiatan operasi mata tanpa menerima imbalan apapun.” Ujar IrwanMelalui  iklan layanan pengobatan mata katarak secara gratis oleh kedua produk anadalan Sidomuncul, Tolak Angin dan Kuku Bima Energi di sekitar puluhan media cetak dan elektronik, pihak Sidomuncul berhasil menghimpun dana hingga Rp 7 miliar dari berbagai kalangan dan Rp 2 miliar dari donatur yang simpati pada program kegiatan ini.

Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia Prof Prof DR Nila F Moeloek,SpM(K) mengingatkan agar warga masyarakat yang terserang penyakit mata katarak tidak terlambat mengalami kebutaan. Apalagi penyakit buta katarak semakin banyak menyerang masyarakat, seiring semakin banyaknya warga lanjut usia.Diperkirakan, saat ini ada sekitar dua juta orang mengalami buta katarak, dan bertambah 300.000 orang perderita katarak dalam setiap tahunnya. “ Jangan terlambat memeriksakan mata dan operasi jika mengalami katarak sebelum menjadi buta,” ujar Prof Nila saat memaparkan hasil operasi katarak gratis bagi masyarakat miskin.
untuk menghimbau masyarakat agar berpartisipasi dalam pemberantasan buta katarak di Indonesia, maka Sido Muncul mengkampanyekannya melalui iklan televisi dan media cetak. Dengan iklan produk Sidomuncul berupa Tolak Angin dan Kuku Bima Energi yang mencantumkan nomor rekening untuk penyaluran bantuan operasi katarak untuk penderita tidak mampu melalui PMI dan Gerakan Mata Hati.
 
Sementara itu Group Product Manager, Retna Widawati mengatakan, saat ini telah merealisasikan 5.626 orang penderita katarak yang telah berhasil di operasi. Dan pada bulan November mendatang menargetkan 6.000. orang katarak. Hal ini mampu direalisasikan dengan baik berkat kerja sama dengan semua pihak. Yakni mulai dari yayasan, instansi pemerintah, rumah sakit maupun media masa. Operasi ini dilakukan di 68 kota, 12 provinsi dan dilakukan di 91 Rumah Sakit yang tersebar di seluruh Indonesia, ujar Widawati yang diamini rekan kerjanya Marketing Support, Siscawaty S.[bmb/ikhwan]

Senin, 24 Oktober 2011


Sebagai Bentuk Dukungannya, Kosgoro Berikan Cindera Mata Kepada Balon DKI-1 Bang Adji

Dukungan  terhadap Bakal Calon (Balon), dari jalur independen Mayjen TNI (Purn), Hendardji Soepandji kian mengalir.
Sebagai bentuk dukungannya, Kosgoro memberikan cindera mata kepada pria yang akrab disapa Bang Adji, dalam acara Forum Orientasi Tatap Muka Pimpinan Daerah Kolektif Kosgoro, Provinsi DKI Jakarta, di  wisma Mas Isman, jalan Teuku Cik Ditiro no.34 Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu sejumlah pentolan Kosgoro mengajukan pertanyaan ketika Bang Adji terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta pada periode mendatang. Misalnya, disekitar krisis moral, olahraga serta semakin carut-marutnya kondisi Kota Jakarta.
Dalam bursa pencalonan DKI-1, Bang Adji merupakan salah seorang sosok yang dianggap memahami dan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di Kota Jakarta.

Menurut salah seorang perwakilan pengurus Kosgoro Jakarta Barat, Kristowo, perombakan  Tata Ruang dan Tata Kota secepatnya mesti dilakukan. Mengingat sangat minimnya ruang hijau di DKI Jakarta yang hanya terdapat 9,7 persen, sehingga harus mencapai 20 persen. Dengan adanya ruang hijau yang hanya 9,7 persen, jelas hal ini menyalahi undang-undang, tegasnya.
Tambahnya, dalam suatu aturan tata ruang, sistim dalam kehidupan harus dijalankan sesuai perintah konstitusi. Sebab, tidaklah mungkin hanya salah satu yg berperan. Semua adalah penting, baik lapis bawah, maupun menengah dan atas. Karena, hal ini tak ubahnya organ tubuh semua penting  tegasnya.

“Dalam hal ini, kami mendukung apa keinginan Kosgoro dalam hal perbaikan tata ruang dan tata kota di wilayah DKI Jakarta. Selain itu saya juga selalu menekankan pentingnya olahraga di Indonesia,” tegas Hendardji  yang merupakan salah seorang kandidat Gubernur yang juga merupakan The President of Asian Karate Federation dan sekaligus ketua FORKI Indonesia.[ikhwan/bmb]

Sebagai Bentuk Dukungannya, Kosgoro Berikan Cindera Mata Kepada Balon DKI-1 Bang Adji

DUKUNGAN terhadap Bakal Calon (Balon), dari jalur independen Mayjen TNI (Purn), Hendardji Soepandji kian mengalir.
Sebagai bentuk dukungannya, Kosgoro memberikan cindera mata kepada pria yang akrab disapa Bang Adji, dalam acara Forum Orientasi Tatap Muka Pimpinan Daerah Kolektif Kosgoro, Provinsi DKI Jakarta, di  wisma Mas Isman, jalan Teuku Cik Ditiro no.34 Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu sejumlah pentolan Kosgoro mengajukan pertanyaan ketika Bang Adji terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta pada periode mendatang. Misalnya, disekitar krisis moral, olahraga serta semakin carut-marutnya kondisi Kota Jakarta.
Dalam bursa pencalonan DKI-1, Bang Adji merupakan salah seorang sosok yang dianggap memahami dan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di Kota Jakarta.

 Menurut salah seorang perwakilan pengurus Kosgoro Jakarta Barat, Kristowo, perombakan  Tata Ruang dan Tata Kota secepatnya mesti dilakukan. Mengingat sangat minimnya ruang hijau di DKI Jakarta yang hanya terdapat 9,7 persen, sehingga harus mencapai 20 persen. Dengan adanya ruang hijau yang hanya 9,7 persen, jelas hal ini menyalahi undang-undang, tegasnya.
Tambahnya, dalam suatu aturan tata ruang, sistim dalam kehidupan harus dijalankan sesuai perintah konstitusi. Sebab, tidaklah mungkin hanya salah satu yg berperan. Semua adalah penting, baik lapis bawah, maupun menengah dan atas. Karena, hal ini tak ubahnya organ tubuh semua penting  tegasnya.

“Dalam hal ini, kami mendukung apa keinginan Kosgoro dalam hal perbaikan tata ruang dan tata kota di wilayah DKI Jakarta. Selain itu saya juga selalu menekankan pentingnya olahraga di Indonesia,” tegas Hendardji  yang merupakan salah seorang kandidat Gubernur yang juga merupakan The President of Asian Karate Federation dan sekaligus ketua FORKI Indonesia.[ikhwan/bmb]

Jumat, 07 Oktober 2011


Nagamas Menggeliat, Memasuki Pasar Global SMec Satukan Potensi Bisnis Pertumbuhan Ekonomi Nasional 

GUNA mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus memasuki pasar global, kini SMeC melakukan gebrakan dengan menyatukan potensi bisnis bersama. Serta membangun mata rantai bisnis melalui kemitraan, hingga terbentuk Global Business Community.
 SMeC dibawah bendera PT. Nagamas Permata Mandiri yang merupakan perusahaan swasta nasional sebagai mitra kerja PT. Infomedia Nusantara dengan MOU, melalui kerja sama pemasaran secara nasional, nomor : 00132/IN/01030304/11 pada tanggal 21 September 2011. Yang mana PT. Infomedia merupakan salah satu perusahaan milik Telkom Group yang saat ini menempati rating kedua di perusahaan BUMN tersebut. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT. Nagamas Permata Mandiri, Drs. Sugeng Pujiono saat acara peresmian gedung di Graha Kanada jalan raya Grogol no.72 kelurahan Limo, Kota Depok, Kamis (6/10).
Sementara itu pada acara penanda-tanganan kerja sama kontrak antara PT. Infomedia Nusantara dengan PT. Nagamas Permata Mandiri, pada Jumat (7/10), yang disertai penyampaian visi dan misi dari Sugeng Pujiono berlangsung secara hikmat. Hadir sejumlah petinggi dari kedua perusahaan tersebut. Misalnya hadir Dirut PT. Nagamas Sugeng Pujiono, Serly selaku komisaris, Direktur operasional Sarko Wiyono dan sejumlah staf lainnya. Juga hadir Ruslan selaku Direktur Infomedia, GM Marketing Eka Adrianie serta Yudi marketing.
Menurut Dirut Nagamas, Sugeng Pujiono, selain SMec yang kedepannya semakin cerah melalui media iklan, perusahaan yang dinaunginya juga akan mengelola pengusaha Usaha Kredit Menengah (UKM), dari hulu hingga ke hilir. Misalnya mencakup hal pertanian, perikanan, kerajinan dan pendidikan. Yang berorentasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
 “Di gedung Kanada tempat berkumpulnya orang-orang kecil dan menengah. Sesuai dengan nama perusahaan Nagamas, tentunya saat ini memiliki sarang Naga. Salah satunya lantai dibawah tanah terdapat ruangan untuk training,” ujar Sugeng.[RM/IKHWAN]
Dalam kesempatan itu, Direktur Infomedia Ruslan menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Sugeng Pujiono selaku Dirut Nagamas, bentuk kerja sama ini merupakan pengalaman baru utamanya bagi Infomedia. Salah satu perusahaan yang bergabung dengan memberikan konsep yang luar biasa. Ini terjadi kali pertama, ungkapnya.[bambang-rm/ikhwan]

Terdakwa Tidak Ditahan, Sidang Kasus Hak Cipta Bapai di PN Jakarta Pusat Molor

Dalam sidang lanjutan kasus merek Bapai dengan terdakwa Thjang Bely, ironisnya pihak terdakwa tidak di tahan. Dalam sidang tersebut menghadirkan keterangan saksi Wawan Setiawan. Mereka merupakan salah seorang karyawan di toko milik terdakwa. Dia dibawah sumpah terkait keterangan ayah kandung terdakwa yakni Phang Sie Phung. Mereka dibawah sumpah yang tinggal di daerah Sambas Kalimantan Barat. Menurutnya, terdakwa berdagang dari tahun 2003 dan barang itu hasil impor dari Cina yang diproduksi hak cipta Bapai masalah pendaftaran ke Badan HAKI. Saksi mengatakan tidak tahu kepada Ketua Majelis Hakim Agus Iskandar .
Lantaran semakin molornya sidang keterangan saksi terkait kasus palanggaran merk yang dilakukan terdakwa, pada sidang sebelumnya Thjang Bely warga keturunaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tak ayal ketua Majelis Hakim Agus Iskandar menegur Jaksa Penuntut Umum Mustofa. Teguran tegas itu disampaikan ketua Majelis sebelum persidangan dibuka baru-baru ini.
“Gimana sih Jaksa, janjinya jam setengah sepuluh pagi, ini udh jam dua. Tanya Hakim kepad Jaksa Mustofa”. Maaf Majelis tadi baru ada brifing di kantor kata Mustofa menjawab pertanyaan Hakim
Lanjut ketua majelis sidang ini molor molor mulu ini, mendengar hal itu kuasa hukum terdakwa Thjang Bely. Kuasa Hukum terdakwa, Suyanto SH mengatakan dari tadi pagi sudah hadir di pengadilan, bahkan sudah 2 kali makan di Gajah Mada dan ini mau makan yang 3 kalinya.
Terdakwa mengaku tidak di tahan, padahal sidang sebelumnya terdakwa di dakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang mana melanggar pasal 94 UURi no 15 tahun 2001 tentang merek dengan ancaman pidana selama 5 tahun penjara. Perbuatan terdakwa itu di lakukan pada Oktober sampai Desember 2010 di toko Diego dan Jasco Collection milik terdakwa yang berada di wilayah Tanah Abang Jakarta Pusat .
Pada sidang sebelumnya mendengarkan keterangan saksi yakni saksi Tajul SH dan berikut korbannya. Menurutnya, merek Bapai sudah di daftarkan di HAKI dan sudah mempunyai sertifikat yang sudah di keluarkan. Yakni pada daftar 2009 dan di keluarkan pada tahun 2010 kata kedua saksi di hadapan ketua Majelis Hakim. Merk Bapai tersebut sudah di umumkan sekaligus disomasi di salah satu media cetak ternama, hingga tidak ada yang merasa keberatan.
Sementara menurut saksi Tajul SH, yang juga kuasa hukum saksi korban merk Bapai yang di jual oleh terdakwa berupa pakaian yang tidak mendapat ijin. Selain itu juga celana yang di jual di bawah harga, sehingga saksi korban di rugikan.
Lanjut kuasa hukum korban, merek Bapai itu sudah paten di Indonesia, pasalnya hanya menjual pakaian anak kecil, tandasnya. [hermawan]

Minggu, 02 Oktober 2011



Janji Pemkot Tangsel Palsu, Warga di Kawasan Pamulang Lakukan Aksi Tanam Pohon Pisang Ditengah Jalanan

Sedikitnya sudah lima tahun, warga di jalan Inpres RT.04/RW.09 Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan provinsi Banten disuguhi pemandangan yang tidak nyaman. Kondisi jalanan di kawasan tersebut sangat memprihatinkan. Ironis memang, padahal jalanan tersebut merupakan akses menuju perumahan elit Vila Dago Pamulang. Selain itu, letaknya pun sangat berdekatan dengan calon kantor Walikota Tangerang Selatan, yakni di jalan Maruga, Pamulang. Sementara, disisi lain jalanan tersebut becek dan berlubang.

Belum lagi disaat kondisi hujan, jalanan menanjak itu semakin licin, hingga membahayakan bagi pengguna jalan. Lantaran kondisi yang serba carut - marut, tak ayal warga yang melintas di kawasan itu jatuh bergelimpangan.

Nasrudin tokoh masyarakat Benda Baru berharap, agar aparat dan instansi terkait segera merealisasikan pembangunan akses jalan tersebut. Padahal, akses jalan itu kerap dilalui sejumlah pejabat terkait Walikota Tangsel yang bermukim disekitar kawasan tersebut. Namun mereka terkesan tutup mata.

Safe'i tokoh pemuda setempat mengaku kecewa terkait ketidak tanggapan aparatur pemerintahan Walikota Tangsel diseputar keluhan warga Benda Baru. Pihak aparat sedikitnya sudah lima kali melakukan pengukuran jalan. Namun hingga saat ini tak ada juntrungannya. Padahal menurut sumber, anggaran untuk alokasi perbaikan jalan sudah turun di tingkat kelurahan setempat. Lantaran janji-janji yang tak pernah ditepati, tak ayal kekecewaan warga pun kian memuncak. Ratusan warga Benda Baru dan sekitarnya, pada hari Minggu, 2 Oktober 2011 menggelar aksi damai. Mereka menutup jalanan, sekaligus membentangkan puluhan sepanduk sebagai bentuk protes terhadap ketidak tanggapan aparat pemerintahan Walikota Tangsel. Puncak kekesalan warga diekpresikan melalui aksi penanaman pohon pisang di tengah-tengah jalanan tersebut. [bmb/ikhwan]

Sabtu, 01 Oktober 2011

Perkenalkan Musik Aliran Melayu, Bunga Saroja Keliling Benua Asia

Semakin sepinya tayangan acara musik dangdut di sejumlah layar kaca belakangan ini, tak membuat kendur  semangat artis muda Suharni (25 thn), untuk terus mengasah bakat olah vokalnya di dunia tarik suara.
Suharni yang akrab dipanggil Bunga artis muda kelahiran Semarang, Jawa Tengah yang pernah sukses merilis lagu Bunga Saroja ini mengaku prihatin terhadap perkembangan musik dangdut di tanah air. Padahal aliran musik yang satu ini sangat dikenal di kancah manca Negara.

Di usia kecilnya Bunga mengalami gagap, sebagai anak semata wayang Bunga tak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Meski dirinya mengalami gagap tapi tak membuat
Bunga patah semangat. Justru dia semakin termotivasi untuk terus melatih olah vocal. Menginjak usia remaja, saat duduk dibangku SMA, Bunga rajin mengikuti berbagai lomba hingga berhasil memboyong Tropy dari hasil kemampuan olah vokalnya.

Berkat semangat dalam upaya meniti karier sejak usia remaja, sekaligus rajin megikuti ajang lomba menyanyi dari mulai tingkat provinsi dan tingkat nasional. Jadi tidaklah heran jika hal ini mampu menghantarkan Bunga di blantika musik melayu disejumlah Negara.
 Untuk menunjukkan bakat dan kemampuan kepada kedua orang tuanya, artis cantik keturunan darah Cina- India yang tinggal di salah satu kawasan di Jakarta ini, kini keliling Benua Asia. Mereka mengikuti berbagai even maupun berbagai show untuk  memperkenalkan kebudayaan musik melayu Indonesia. Belum lama ini misalnya Bunga melanglang buana ke, negara Singapura, Malasyia, Brunei dan Korea.

Pelantun lagu Bunga Saroja yang sekaligus anggota tetap PAMI yang satu ini, selain sebagai salah seorang penggemar Rano Karno, ia juga pengagum sosok Iyam Bustami.
Ketika disinggung rencana peluncuran albumnya, dalam waktu dekat ini Bunga mengadakan rekaman lagu dengan tema tembang-tembang cinta. Karena diakuinya tema cinta melalui musik Pop saat ini tengah ngetren dikalangan remaja. Selain musik Pop, Bunga juga mengusung aliran musik melayu, proses rekamannya tengah berjalan dua bulan yang lalu.
“Saat ini yang paling sulit dalam proses rekaman adalah mengumpulkan materi lagu yang benar-benar pas dan merakyat. Sehingga dapat dinikmati masyarakat secara luas,” pungkasnya. [bmb/ikhwan]