Jumat, 31 Mei 2013

PPM Jaksel Rapatkan Barisan Siap Pertahankan Citra Organisasi Sebagai Pewaris Pejuang Veteran

Jakarta - Belakangan ini citra Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), mendapat tanggapan beragam dari sejumlah kalangan, ada yang pro dan kontra. Guna mengantisipasi kian terpuruknya citra Ormas dimata masyarakat, Pemuda Panca Marga (PPM), Jakarta Selatan merapatkan barisan siap untuk mempertahankan citra organisasi. Pasalnya, organisasi ini merupakan pewaris pejuang kemerdekaan 1945. Jadi alangkah ironisnya jika PPM ikut - ikutan melakukan tindakan anarkisme. Apalagi PPM komitmen ingin melestarikan jiwa semangat serta nilai - nilai 1945 secara murni dan konsekwen. Dengan kepemimpinan ketua dan pengurus markas cabang PPM Jaksel yang baru, periode 2013 - 2016, Ormas ini siap mensukseskan agenda strategis pembangunan pemerintah kota administrasi Jakarta Selatan. Untuk merealisasikan programnya PPM terus membangun kemitraan dengan elemen masyarakat, pemerintahan kota, baik Kodim maupun Mapolres setempat. Sehingga kedepan, PPM Jaksel jauh lebih maju. Hal ini diungkapkan Chotib, ketua Marcab PPM Jaksel periode 2013 - 2016 di acara pelantikan pengurus markas cabang di aula Makodim 0504/JS, Jum’at (31/05). Hadir dalam acara, ratusan anggota dan pengurus PPM DKI Jakarta, Dandim 0504 Jaksel, Letnan Kolonel RH. Joko Purnomo serta jajaran Mapolres Jakarta Selatan. (titin/bmb)

Kamis, 30 Mei 2013

Lomba RW Terbaik di Kawasan Kebayoran Baru Masuk Tiga Besar

Jakarta - Kegiatan lomba Rukun Warga (RW) terbaik tingkat kota yang digelar di RW.06 kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan disambut antusias warga sekitar, (Kamis, 30/05). Hal itu merupakan bukti jika warga ibukota tetap solid dan setia mendukung program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama. Jadi, tidaklah heran jika Gubernur dan wakil yang akrab disapa Jokowi - Ahok itu memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ir. Endang Nayani ketua RW.06 kelurahan Gunung merupakan salah satu Srikandi yang tulus ikhlas ingin berbuat ditengah masyarakat. Meski dengan nada diplomasi merendah, masih ingin banyak belajar dan berbuat, sebagai warga yang baik, Endang siap ditunjuk sebagai kontestan lomba untuk mewakili tingkat kecamatan. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Gubernur, yang mana setiap kegiatan di tingkat RT dan RW mendapat dukungan baik dari warga, lurah maupun camat setempat, urainya. Sebagai bentuk keseriusannya mengikuti lomba RW terbaik ini, Endang telah menyiapkan berbagai upaya sarana dan prasarana masyarakat. Misalnya, penataan kebersihan yang baik, sistim terpadu keamanan, pendidikan usia dini, komposting sampah, peternakan lele dan sarana perpustakaan. Sementara itu, Mahludi camat Kebayoran Baru mengatakan, evaluasi pelaksanaan RT/RW tingkat kota, yang mana lomba ini masuk tiga besar, dan tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Bagi RT/RW yang ditunjuk untuk mewakili tingkat kecamatan, hal ini berkat binaan yang serius yang dilakukan oleh lurah Gunung dan jajarannya. Karena, mobilitas ketua RW yang melaju dalam ajang lomba memiliki sarana prasarana lingkungan mendukung. Sehingga diharapkan dalam kegiatan ini mendapatkan nilai terbaik. Berkat dukungan semua pihak, kecamatan Kebayoran Baru pernah mendapatkan penghargaan tingkat nasional, terbaik dalam hal kekerasan rumah tangga dan BHBS. Semua upaya telah dilakukan dengan maksimal, namun agar obyektif kita serahkan saja kepada tim penilai, pungkasnya. (bmb/titin)

Kamis, 16 Mei 2013

Peduli Pendidikan PT. Jamsostek Tangerang III, Salurkan Beasiswa Rp.1,2 M

Tangerang Selatan – Sebagai wujud program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) dalam bidang pendidikan, PT, Jamsostek ( Persero ) Kantor Cabang Tangerang III menyerahkan Bantuan beasiswa kepad 697 orang siswa/mahasiswa , diserahkan secara simbolik kepada 10 orang oleh Kepala Kantor Cabang Tngerang III Drs. H. Samino, disaksiksn Wakil Walikota Drs.H.Benyamin Davnie dan Sekretaris Daerah Dudung E. Diredja ( Serpong 12/5), Hal ini merupakan salah satu sumbangsih PT Jamsostek (Persero) dalam rangka meningkatkan kecerdasan bangsa khususnya anak-anak tenaga kerja peserta Jamsostek. Drs. H,Samino menuturkan bahwa Program Bantuan Beasiswa bertujuan membantu tenaga kerja peserta Jamsostek dalam pembiayaan pendidikan anak tenaga kerja yang berprestasi untuk jangka waktu 12 bulan.yang besarannya untuk Tingkat SD -SLTP Rp 150.000,-/bulan selam 1 tahun), Tingkat SLTA - Perguruan tinggi sebesar Rp 200.000,-/bulan selama 1 tahun*) Jumlahnya Rp.1.2 Miliar. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini menurut Samino , Bagi Perusahaan Telah terdaftar sebagai peserta program Jamsostek minimal 1 (satu) tahun , Tertib administrasi kepesertaan program Jamsostek ,Bagi Tenaga Kerja :Telah menjadi peserta Jamsostek minimal 1 (satu) tahun dan masih aktif, Upah maksimal 300% dari upah minimal kabupaten atau upah minimal kota, Mendapat nilai diatas 7,00 untuk SD/SMP/SMu dan IP 2,75 untuk Masiswa. Anak tenaga kerja yang meninggal dunia / cacat total tetap akibat kecelakaan kerja, Anak tenaga kerja tidak sedang menerima bantuan beasiswa dari insatansi lain,Mengisi formulir permohonan bantuan beasiswa Jamsostek. Samino barharap, bantuan ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan pendidikan anak. Pemberian beasiswa merupakan program untuk mendukung sektor pendidikan, khususnya mendorong para siswa berprestasi putra-putri peserta jamsostek.[leo bmb]

Kepesertaan Jamsostek Pekerja Informal Akan Ditingkatkan

JAKARTA : PT Jamsostek yang selama ini hanya melayani pekerja sektor formal dengan kepesertaan mencapai 28 juta orang. Namun dari total peserta itu hanya 11,3 juta orang yang aktif membayar. Untuk memperbaiki pencapaian perusahaan menjelang transformasi menjadi badan publik itu Saat ini PT Jamsostek akan membuka 800 kanal layanan yang terdiri atas ATM dan website. Fasilitas itu akan mempermudah perusahaan atau perorangan mendaftar menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Saat ini potensi pekerja sektor informal di lirik untuk menjadi peserta Jamsostek , karena jumlahnya pun cukup besar, mencapai 70 juta lebih (45 persen) mayoritas beraktifitas di Jakarta. Direktur Utama PT. Jamsostek Evlyn Massasya , mengatakan, transformasi Jamsostek menjadi BPJS idiupayakan berlangsung lancar. Pemerintah bersama pihak terkait masih menggodok sejumlah aturan, Hal senada juga disampaikan Direktur Pemasaran Junaedi , mengatakan ,menjadi peserta jamsostek bukan hanya sektor formal,akan tetapi informal juga berhak. Jamsotek menargetkan perolehan peserta yang mencapai 100 juta lebih untuk masuk jamsostek. Saat ini sektor formal mencapai 40 juta pekerja. Sektor informal lebih besar lagi lebih dari 70 juta. Ini potensi yang harus digarap. Untuk itu,kata Junaedi, perlu cara yang efektif mengedukasi masyarakat agar mereka mau menjadi peserta dan tahu manfaat yang didapat kelak. Ada persepsi peserta jamsostek hanya pekerja diperusahaan. Padahal pekerja informal seperti tukang ojek,nelayan, pedagang, buruh kasar juga bisa masuk Jamsostek secara mandiri. Hanya saja, metode koleksi iurannya harus dilakukan dalam bentuk paguyuban, atau kelompok tertentu untuk memudahkan. Kita belum buka pendaftaran secara individu. Karena sulit untuk mengoleksi iurannya. Makanya kita anjurkan melalui kelompok atau paguyuban. Seperti pedagang, katanya,yang mempekerjakan 5 orang saja bisa mendaftar.Dengan membentuk wadah sendiri, Jamsostek, akan lebih mudah,efektif. Dan efisien dalam melakukan pendaftaran dan menginformasikan manfaat yang didapat peserta. Dengan begitu, masyarakat paham, menjadi peserta bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan.[leo bmb]

Berbenah Diri Siap Jadi Badan Penyelenggara Jamsos PT. Jamsostek Tambah Tiga Kantor Wilayah

JAKARTA - Jelang diberlaskukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional ( BPJS ) PT Jamsostek (Persero) yang tengah menjalani proses transformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan, tahun 2013 ini membuka tiga Kantor Wilayah (kanwil). Yakni Kantor Wilayah Sumatera Barat Riau, Kantor Wilayah Maluku dan Kantor Wilayah Banten. Hal ini untuk menjangkau kepesertaan yang lebih luas. Dengan bertambahnya tiga Kantor Wilayah dari 8 Kantor Wilayah yang sudah ada saat ini, diharapkan mampu menjangkau kepesertaan Jamsostek yang lebih luas, kata Dirut PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya dalam siaran pers di Jakarta. Kanwil Sumbar-Riau diresmikan pada Senin, 29 April 2013. Kanwil ini akan menahkodai 11 kantor cabang di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Provinsi Sumbar. Kantor cabangnya terdiri dari Padang, Bukittinggi, Solok, Riau 1,Riau 2, Duri, Rengat, Dumai, Batam 1, Batam 2, dan Tanjung Pinang. Dengan jumlah 11 Kantor Wilayah, Jamsostek mempunyai jaringan 121 kantor cabang, 56 kantor cabang pembantu, dan 12 desk service (Jamsostek Service Point Oficer-BJB) dan dalam waktu dekat akan ada 500 desk service (Jamsostek Service Point Officer-BRI). Diharapkan saat mulainya transformasi pada 1 Januari 2014, kapabilitas organisasi sudah dapat menjawab amanah tersebut, kata Elvyn. Jamsostek akan berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan, sejak 1 Juli 2015 dan perubahan itu diharapkan kepada perubahan yang lebih baik. Jangan selalu mengingat keberhasilan yang telah memuaskan kita, karena hal itu akan menjadikan kita terus berbangga pada keterbatasan kita. Tetapi, ingatlah akan kegagalan dan kelemahan kita sebab hal itu akan mendorong kita untuk terus belajar dan mengkritik diri sendiri. Makanya, kepada seluruh karyawan PT Jamsostek saya selalu mengingatkan untuk dapat mempedomi prinsip Topas, yaitu team work, open minde, passion, action, dan sense, ujar Elvyn G Massassya. Untuk itu, Jamsostek menargetkan hasil investasi sebesar Rp 14 triliun di 2013. Sementara dana investasinya kita targetkan sebesar Rp145 triliun. Untuk 2012, Jamsostek mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 12,8 triliun atau di atas target sebesar Rp 12,1 triliun. Kondisi serupa juga terjadi pada dana investasi yang tercatat sebesar Rp 131 triliun atau di atas target sebesar Rp 125,7 triliun, ujarnya.[leo bmb]

Elvyn G Masassya : Direktur utama (Dirut) PT Jamsostek “ Jika Usia Pensiun Ditingkatkan Jadi 60 Tahun, Usia Produktifnya Semakin Tinggi Jadi Tidak Minta Cepat Pensiun “

JAKARTA – Progam jasa pensiun, yang tujuannya adalah , memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi , agar dimasa usia pensiun karyawan dapat menikmati hasil kerjanya, memberikan rasa aman dari segi batiniah, meningkatkan motivasi kerja, meningkatkan citra perusahaan merasa aman terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah tidak produktif lagi. Saat ini usia produktif pekerja adalah 55 tahun, jika telah mencapai usia dimaksud maka pekerja sudah masuk usia pengsiun. Namun akhir akhir ini , diprediksi bahwa usia harapan hidup di suatu Negara ada peningkatan, dengan demikian akan meningkat pula jumlah pensiunan yang ada. Direktur utama (Dirut) PT Jamsostek Elvyn G Masassya, melihat fenomena ini adalah hal yang wajar, namun perlu kiranya dilakukan langkah antisipasi , agar ledakan jumlah pengsiun dapat tertangani dengan baik. Untuk itu menurut Elvyn , perlu adanya wacana menaikkan usia pensiun dari 55 tahun menjadi 60 tahun, menurutnya, hal ini penting mengingat program pensiun harus berkesinambungan. Sementara, di sisi lain, telah terjadi peningkatan harapan hidup di berbagai belahan dunia. Pasdahal, usia 55 tahun, masih tergolong produktif. Dicontohkan usia harapan hidup di Eropa, Korea dan Jepang saat ini mencapai 90 - 100 tahun. Sementara di Skandinavia di atas 80 tahun. Untuk di Indonesia saat ini, usia harapan hidup berada pada rentang usia 65 - 70 tahun. Di sisi investasi, dengan usia harapan hidup yang makin panjang, lantas hanya ditopang dengan iuran kecil. Maka, harus ditopang jumlah peserta yang banyak, guna membiayai para pensiunan. Untuk itu, Elvyn mengusulkan kepada pemerintah agar usia pensiun pekerja ditambah dari 55 tahun menjadi 60 tahun. Hal itu untuk menambah usia produktif kerja di Indonesia. Jika usia pensiun ditingkatkan jadi 60 tahun, usia produktifnya semakin tinggi jadi tidak minta cepat pensiun, imbuhnya.[leo bmb]