Senin, 14 Maret 2011

Waspada, Copet Berdasi Berlagak Main Laptop Marak Di Transjakarta

Waspada, Copet Berdasi Berlagak Main Laptop Marak Di Transjakarta
Senin, 28 Februari 2011 , 00:03:00 WIB


ILUSTRASI, COPET BERDASI
  
RMOL.Belakangan para penumpang jasa tumpangan bus Transjakarta diresahkan maraknya aksi kejahatan melalui modus copet berdasi. Mereka pura-pura bermain laptop di bus kota. Utamanya, di dalam bus Transjakarta rute Pulogadung-Harmoni Jakarta Pusat.
Setiap memangsa, sekaligus mengelabui korban-korbanya agar tak curiga, si pelaku memakai pakaian rapi lengan panjang lengkap dengan dasinya. Mereka, tak ubahnya seperti pegawai perkantoran alias seorang pengusaha muda.
Begundal berlagak seorang eksekutif muda itu, dalam setiap melancarkan aksinya duduk dikursi deretan pojok paling belakang. Dengan berpura-pura memainkan komputer jinjing, salah satu tangannya juga bergerilya di saku korban alias mencopet. Diharapkan para penumpang agar lebih waspada dan berhati-hati.
Pengelola juga mesti meningkatkan pengamanannya. Sehingga kedepan, para pengguna jasa tumpangan Transjakarta jauh lebih nyaman dan aman terkendali.
Bambang S, FPRM

Waduh, Kantor Camat Kebayoran Baru Reot dan Bau Pesing Nih
Rabu, 16 Februari 2011 , 00:39:00 WIB

ILUSTRASI, KANTOR CAMAT
  
RMOL. Kebayoran Baru merupakan salah satu kawasan strategis yang terletak di Kotamadya Jakarta Selatan. Di wilayah kecamatan ini dihuni oleh kalangan menengah ke atas, sekaligus banyak bercokol kaum intektualnya. Bahkan, tak sedikit pejabat negara dan para jenderal bermukim di kawasan itu.

Melihat fenomena tersebut, penyediaan sarana dan prasarana untuk warga semestinya jauh lebih OK. Yang tak kalah penting, kelayakan tempat sebagai sarana pelayanan dan aktivitas warga masyarakat mesti benar-benar diperhatikan.

Sayangnya hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Kantor pemerintahan yang semestinya mampu memberikan pelayanan nyaman dan memuaskan bagi masyarakat, malah jauh dari harapan.

Pasalnya, kondisinya serba carut marut. Sejumlah ruangan pelayanan kantor di kecamatan itu sangat sempit. Kondisi gedungnya pun sudah usang dan terkesan reot. Belum lagi, aroma bau pesing yang menyengat hidung pegawai dan para tamu. Seolah menambah nuansa keprihatinan di lingkungan kantor instansi itu.

Guna mengantisipasi akibat serba sempitnya ruangan, dan terganggunya aktivitas pelayanan terhadap warga, sejumlah pegawai pun akhirnya diungsikan ke lokasi lain. Pegawai bagian pertamanan misalnya, mengungsi kegedung Sekolah Dasar Kramat Pela. Sementara Seksi Pertamanan dievakuasi di Kelurahan Melawai.

Berbagai langkah itu dilakukan Camat Kebayoran Baru dan jajarannya. Upaya kerja kerasnya itu akhirnya berhasil merealisasikan pembangunan di tiga kantor kelurahan. Yakni, Kelura­han Gandaria, Cipete dan Kelurahan Kramat Pela.

Bambang S, FPRM