Jumat, 18 November 2011


Bang Adji Bersama Sidomuncul Peduli Katarak di Kampus UI

Pemahaman tentang pemeriksaan dan operasi katarak masih kurang bagi sekitar 2 juta penderita katarak di Indonesia. Sehingga dibutuhkan peran serta semua kalangan untuk mendukung gerakan penanggulangan buta katarak.

Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji atau akrab disapa Bang Adji, mengatakan selama ini para penderita katarak malah sering ketakutan untuk memeriksakan maupun mengoperasi matanya yang terkena katarak.
“Pendekatan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dan operasi menjadi sangat penting. Karena selama ini, jika mendengar kata operasi saja masyarakat takut,” ujarnya dalam acara Bantuan Operasi Katarak Bagi Masyarakat Tidak Mampu kerjasama Sidomuncul, Perdami, Universitas Indonesia, RSCM, Yayasan Mata Air Biru dan Iluni FT UI di Perpustakaan Terapung Kampus UI Depok, Jumat (18/11).

Menurut Bang Adji, yang dalam acara tersebut bertindak sebagai fasilitator, edukasi bagi masyarakat tentang penyakit tersebut harus dilakukan dengan baik. Karena pemahaman yang baik nanti diterima masyarakat akan memberikan dorongan yang baik pula bagi mereka penderita untuk memeriksakan matanya.

Dalam acara yang diikuti oleh sekitar 300 penderita katarak yang berasal dari sekitar Kampus UI dan wilayah Jakarta lainnya ini dilakukan screening atau pemeriksaaan awal sebelum mengikuti operasi katarak. Screening sendiri bertujuan untuk menentukan apakah pasien dapat dioperasi atau tidak yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh tim dokter dari RSCM.
“Tidak semua penderita akan ditindaklanjuti dengan pembedahan. Mereka akan diperiksa dahulu tensi, gula darah dan tekanan bola matanya,” ucap Bang Adji.

Rektor UI, Prof. Dr. der Soz Gumilar Rusliwa Somantri dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Ini merupakan bentuk nyata bahwa UI tidak saja menelurkan para engineer handal, tetapip juga manusia dengan jiwa sosial yang tinggi.

Melalui kerajasama dengan berbagai lembaga tokoh maupun Perguruan Tinggi seperti UI ini, diharapkan upaya pendekatan kepada para penderita akan lebih mudah. Sekaligus, beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berani memeriksakan katarak dan berani melakukan operasi katarak.
Menurut Group Product Manager, Retna Widawati  Dalam upaya penanggulangan buta katarak di tanah air, pada tahun 2011 ini Sidomuncul komitmen melakukan operasi 6000 mata bagi warga tidak mampu.  Sidomuncul sendiri bersama dengan PERDAMI telah memberkan bantuan operasi katarak di 67 kota melalui 92 Rumah sakit di Indonesia. Adapun daerah-daerah yang telah dibantu adalah kota Aceh,Sumatera Utara ,Sumatera selatan,sumatera Barat,Batam,Lampung ,DKI Jakarta ,Banten, Jawa tengah,Jawa Timur ,DIY Jawa Timur ,Bali,  Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur,dan Kalimantan barat .Total mata yang telah dioprasi sebanyak 5.699 mata,operasi yang durencanakan sampai dengan akhir tahun ini adalah 965 mata, tandasnya. 
 “Kami sangat mendukung kegiatan alumni FTUI ini yang member manfaat bagi lingkugan  dan masyarakat pada umumnya .Inisiatif alumni FTUI ini merupakan bukti nyata bahwa Universitas Indonesia tidak hanya menelurkan para engineer yang handal,” ujar Widawati [bmb]