Sabtu, 12 Maret 2011

rakyat merdeka: Terminal Bayangan di Pasar Kebayoran Lama Menjamur...

rakyat merdeka: Terminal Bayangan di Pasar Kebayoran Lama Menjamur...: "Jakarta (FP-RM) - Warga di Jakarta Selatan mengeluhkan ketidak nyamanan kondisi di pasar Kebayoran Lama. Apa pasal, karena sarana publik ter..."

Awas, Kawasan Senayan Rawan Aksi Penodongan


Awas, Kawasan Senayan Rawan Aksi Penodongan
Rabu, 23 Februari 2011 , 02:57:00 WIB


ILUSTRASI, AKSI PENODONGAN
  
RMOL. Malang betul nasib yang yang dialami enam anak baru gede (ABG), warga Jalan Kemandoran, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini. Harapan jalan kaki  ingin mengirit ongkos justru naas yang didapat. Soalnya, saat berjalan, HP mereka lenyap ditodong penjahat.

Peristiwa itu berawal ketika Rabu (16/2), enam anak ABG itu akan berolah raga renang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Namun, sesaat setelah melewati perlintasan rel kereta api, yakni akses jalan menuju SMAN 24 Senayan, Jakarta Pusat arah ke lokasi renang Gelora Bung Karno, tiba-tiba keenam bocah malang itu dicegat dua orang pengendara sepeda motor.

Tanpa ba-bi-bu, dua begundal berboncengan sepeda motor itu langsung melakukan aksinya. Malang tak bisa ditolak, enam unit HP milik enam bocah bau kencur itu raib digasak penodong.

Warga di sekitar kawasan itu berharap, agar para orang tua tetap mengawasi, sekaligus mendampingi putra-putrinya ketika bepergian. Apalagi saat melintasi kawasan rawan kejahatan seperti disekitar Senayan itu.

Di sisi lain, aparat kepolisian diharapkan juga mampu memberikan rasa aman terhadap masyarakat. Kongkritnya, terus meningkatkan pengamanannya, utamanya di titik rawan kejahatan.

Bambang S, FPRM

rakyatmerdeka.co.id - Awas, Kawasan Senayan Rawan Aksi Penodongan

rakyatmerdeka.co.id - Awas, Kawasan Senayan Rawan Aksi Penodongan
Puluhan Copet KA Tanah Abang-Rangkas Bitung Siap Menerkam Mangsa
Sabtu, 26 Februari 2011 , 00:02:00 WIB

ILUSTRASI, COPET
  
RMOL.Bagi para penumpang Kereta Api (KA) ekonomi jurusan Tanah Abang - Rangkas Bitung, diharapkan lebih waspada. Pasalnya, di dalam kereta itu dipenuhi puluhan copet yang selalu siap memangsa korbannya.
Puluhan, bahkan ratusan penumpang telah menjadi korban pencopetan. Salah satu buktinya, puluhan dompet berserakan di sejumlah tempat, baik di dalam gerbong maupun di area stasiun KA yang dilintasi kereta langsam itu. Bahkan pernah terjadi, di stasiun KA Kebayoran Lama terdapat ratusan kartu identitas, baik SIM maupun KTP milik korban pencopetan yang sengaja dikumpulkan pihak pegawai stasiun. Dengan harapan, para korban bisa mengambil kartu identitasnya miliknya itu.
Para korban seolah tak berdaya. Karena dalam setiap melancarkan aksinya, para tukang copet ini bergerak secara bergerombol. Sementara sesama penumpang tak berani menolong korban karena takut diancam pelaku.
Sudah menjadi rahasia umum, kereta api ekonomi dengan tarif tiket murah meriah Rp 1500 per penumpang itu kondisinya serba carut marut. Gerbong yang serba lusuh, saling berdesak-desakan dan gelap pekat, sedikit pun tanpa menggunakan sarana penerangan lampu. Belum lagi banyaknya penumpang yang bergelayutan di atas gerbong, aroma bau pesing dari dalam kamar mandi serta wajah-wajah angker puluhan copet. Fenomena ini kian menambah lengkap suasana keprihatinan di dalam kereta itu.
Suka atau tidak, serangkaian peristiwa di atas merupakan tamparan telak, utamanya bagi pihak PT KAI Persero (Kereta Api Indonesia), agar segera membenahi berbagai kekurangan dan kelemahannya. Sehingga kedepan bagi pengguna sarana tumpangan kereta api bisa lebih nyaman, aman.
Bambang S,  FPRM

Warga Sumatera Utara Keluhkan Pola Pelayanan Carut Marut RSUD Perdagangan

MEGAHNYA bangunan gedung sebuah rumah sakit tidak seta merta mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Padahal, Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan (RSUD), ini anggaran pembangunan tahun 2010 yang di kerjakan PT Sige Sinar Gemilang itu mencapai Rp. 26.384.350.000.                                                                                                                                                              Tapi sayangnya kondisi di lapangan jauh dari harapan. Ironisnya lagi, saat pasien hendak dirawat,  mereka melontarkan berbagai alasan. Yakni, mulai dari tenaga medis yang professional, peralatan sarana medis hingga alasan obat – obatan yang belum terpenuhi. 

 Sementara disisi lain, masyarakat Perdagangan memiliki kemampuan ekonomi untuk  berobat ke luar negeri, semisal negeri tetangga Penang. Masyarakat pun semakin bertanya-tanya, RSUD Perdagangan yang telah dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah, tapi ironisnya tidak tepat sasaran. 

 Ketika menemui pihak keluarga korban kecelakaan di RSUD Perdagangan, yang hendak merujuk anaknya ke rumah sakit Siantar. Saat anaknya menderita kecelakaan patah kaki, lagi - lagi RSUD Perdagangan tidak bersedia memberikan pelayanan terhadap pasien tersebut. Dengan adanya rencana alokasi proyek lanjutan pembangunan RSUD Perdagangan, masyarakat berharap agarn pemerintah benar-benar memaksimalkan fungsi rumah sakit.[bmb]

Gempa Jepang Terdahsyat Sepanjang 140 Tahun Terakhir


GEMPA bermagnitude 8,9 skala Richter yang mengguncang Jepang, Jumat (11/3) siang  terbesar sepanjang 140 tahun terakhir. Gempa disusul gelombang tsunami mencapai sepuluh meter menyeret mobil, rumah, dan merusak perkebunan hingga bangun
Kantor Berita Reuters melaporkan di perfektur Fukuhima seorang meninggal dunia akibat peristiwa alam. Sejumlah orang terluka juga akibat kebakaran gedung-gedung. Rangkaian gempa di timur laut Jepang terus terjadi saat ini dengan magnitude fluktuatif.

Peringatan gempa susulan dan potensi tsunami dikeluarkan untuk negara sekitar. Yaitu Filipina, Taiwan, dan Indonesia. Bangunan bertingkat di Tokyo runtuh. Kilang minyak terbakar dengan sejumlah tank di bawahnya.

“Saya ketakutan luar biasa. Tak pernah kurasakan seluar biasa ini sebelumnya,” aku Hidekatsu Hata (36) manajer restoran masakan China di areal Tokyo Akasaka. Stasiun televisi dan kantor berita menyiarkan hantaman gelombang tsunami menuju kawasan pemukiman. Sejumlah pihak menduga ini kejadian terburuk setelah sekian lama di negara yang sering dilanda gempa bumi itu. 

Dalam tragedi itu, sedikitnya 310 orang tewas dalam gempa besar berkekuatan 8,9 skala Richter yang mengguncang Jepang, Jumat, yang mengakibatkan tsunami besar di pantai Pasifik, kata polisi dan laporan pers. Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan, 110 orang telah dikonfirmasi tewas dan 350 hilang, sementara 544 orang cedera dalam gempa itu. “Jumlah kematian itu belum mencakup 200-300 mayat yang (dilaporkan) ditemukan di pantai Sendai,” kata seorang juru bicara badan itu. 

Sekitar 200 hingga 300 mayat ditemukan di bagian kota pantai Pasifik Jepang Sendai yang dilanda gempa dan tsunami, menurut laporan-laporan media. Kantor berita Kyodo dan Jiji Press mengatakan, mayat-mayat itu ditemukan di daerah Wakabayashi Sendai setelah gempa bumi tersebut, yang menimbulkan tsunami besar yang menyapu kawasan pesisir. Dari korban-korban tewas itu, 34 ditemukan di daerah Iwate, dekat pusat gempa, kata kepolisian tersebut. Tiga orang tewas di Tokyo.

Kasihan, Bang Foke Dibohongi Pengusaha Minimarket










Jakarta (FP-RM) - Kian menjamurnya usaha minimarket ilegal dikuawatirkan akan mematikan pengusaha kecil. Terlebih, saat ini letak minimarket berada tidak jauh dari pasar tradisional. Salah satunya, terlihat di Palmerah, Jakarta Barat.
Menyikapi diseputar persoalan ini, Kementerian Perdagangan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera bertindak tegas menertibkan para pengusaha nakal tersebut. "Tidak ada alasan Gubernur untuk menunda razia," kata Gunaryo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan saat dihubungi wartawan, baru - baru ini.
Tindakan tegas, kata Gunaryo, harus segera dilakukan mengingat keberadaan minimarket bukan hanya merugikan usaha kecil, namun keberadaan mereka juga berdampak pada kurang kondusifnya usaha retail dan semakin sempitnya ruang pedagang kaki lima.
"Tidak ada kepastian investasi. Yang muncul justru pengusaha saling gontok-gontokan. Persaingan menjadi tidak sehat," ucap Gunaryo.
Selain itu, kata dia, Gubernur juga harus memberikan sanksi tegas apabila ada aparat yang bermain dalam proses perizinan minimarket. Karena setahu dia, syarat untuk minimarket itu tidak mudah tapi tetap saja begitu menjamur. Nah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo jelas - jelas kecolongan. Bahkan, ada kesan Foke dibohongi oleh bawahannya sendiri. Pasalnya, tak sedikit keberadaan minimarket yang melanggar Perda nomor 2 tahun 2002, tentangn zona perpasaran swasta, serta InGub nomor 115 tahun 2006, yakni tentang penundaan izin minimarket. Hal ini bisa dilihat dengan maraknya bangunan minimarket ilegal.
Menurut Anggota Komisi A DPRD DKI, William Yani, Gubernur DKI Fauzi Bowo seharusnya sadar akan banyaknya pelanggaran Perda Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran swasta di kota ini. Pelanggaran terjadi pada aturan usaha perpasaran swasta yang luas lantainya mencapai 100-200 meter persegi harus berjarak 0,5 km dari pasar lingkungan dan terletak di sisi jalan lingkungan/kolektor/arteri.
Lantas, waktu penyelenggaraan usaha perpasaran swasta di mulai Pukul 09.00-22.00.
"Kenyataan di lapangan tidak demikian. Setiap pemukiman bahkan tidak jarang minimarket bersampingan dan saling saingan. Bahkan banyak yang buka 24 jam," kata William Yani.[dh/bm]

Adiyono Sosok Polisi Jujur Banyak Mendapatkan Simpatik Masyarakat



Jakarta (RM-FPRM) - Meski, selama delapan jam sehari terpanggang oleh teriknya matahari. Sekaligus, akrab dengan bisingnya klakson kendaraan, dan polusi udara, tapi bagi sosok Adiyono, kondisi seperti itu merupakan hal yang biasa. Pria berusia 53 tahun, berpangkat Brigadir ini, sehari-harinya rajin mengatur arus lalu lintas di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Selama tiga puluh tahun pengabdiannya, ia dikenal sebagai Polisi yang jujur. Bahkan, karena sikapnya yang selalu ramah dan sabar dalam menghadapi setiap tingkah laku pengguna jalan, akhirnya dia banyak mendapatkan simpatik dari warga masyarakat di sekitarnya.

Adiyono merupakan sosok yang sederhana dan tidak neko-neko, meski tinggalnya di kamar sempit bersama anak dan cucunya, tapi dia tetap sabar dan bersyukur. "Orang tua telah meninggal dunia sejak saya masih usia kanak-kanak, jadi yang namanya kasih sayang itu jarang saya dapatkan. Jadi, saya begitu perhatihan kepada anak-anak, dan siap membantu bagi siapapun yang akan menyeberang jalan ditengah padatnya arus lintas," ujarnya.(BMB)

Ada Apa di Balik Pelantikan Pejabat di Pemkot Jakarta Barat



Jakarta (FP-RM) - Pelantikan pejabat eselon IV di Pemerintah Kota (Pemkot), Jakarta Barat menjadi polemik. Puluhan pejabat yang sebelumnya menduduki posisi Sekretaris Kelurahan (Sekel), kini posisi jabatan mereka naik menjadi lurah, wakil lurah dan kepala seksi di lingkungan pemerintah kota Jakbar.

Acara pelantikan yang sebelumnya berjalan dengan lancar, tapi belakangan mulai terdengar rumor yang tak sedap. Sejumlah kalangan menyayangkan ketidak transfaran yang dilakukan sekretaris kota (Seko), Jakarta Barat dalam hal kreteria penilaian Tes Potensial Akademik (TPA), yang mereka terapkan. Dasar atau acuanpun dianggap membingungkan. Sementara, tes TPA itu juga tidak diumumkan kepada publik. “Penilaian tersebut diambil dari sudut mana, apa dari segi kerajinan, dedikasi atau metode Asal Bapak Senang (ABS), keluh salah seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

Sejumlah pihak menuding, Sekretaris Kota (Seko), walikota Jakarta Barat dianggap tebang pilih. Pasalnya, tak sedikit sekel yang berpotensi dan memenuhi kelayakan justru nasibnya meradang tak lolos dalam acara pelantikan.”Apa ada permainan, jangan-jangan kalau ingin jadi lurah atau wakil lurah harus menyetor sejumlah uang. Kalau cara-cara ini masih diterapkan kapan negara ini jadi maju,” ujar sumber itu.
Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin sempat kaget dan setengah tak percaya ketika mendengar rumor miring terkait dugaan setoran uang agar bisa dilantik menjadi lurah yang mengarah kepada jajarannya tersebut. Bambang s [bmb]

Warga Jakarta Barat Dicemari Banjir Kiriman dari Tangerang
Jum'at, 25 Februari 2011 , 01:57:00 WIB

ILUSTRASI, BANJIR
  
RMOL. Belum usai penanganan masalah di internal Pemprov DKI Jakarta seperti persoalan banjir yang kerap melanda warga ibukota, kini ditambah lagi oleh banjir kiriman dari kota penyangga. Yakni, Bogor, Tangerang dan sekitarnya.

Perbatasan dari akses Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat hingga Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten, hingga banjir seolah merupakan hal yang biasa bagi masyarakat di kawasan tersebut. Misalnya, masyarakat yang bermukim di Jalan Koja, merasa enggan mengajukan permohonan kepada pihak kelurahan. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada realisasi dari pihak aparat kelurahan setempat.

Tris, warga Koja yang menetap di RT 001/RW 002 mengeluh, karena sudah hampir tiga minggu, bahkan dalam kurun waktu sebulan ini rumahnya digenangi air kiriman dari Tangerang. Belum lagi, dampak dari limbah laundry celana jeans yang bercampur minyak, sehingga membuat kesehatan keluarga menjadi terancam.

“Apakah pihak kelurahan tidak tahu sejumlah masyarakat terkena banjir? Pihak terkait hendaknya segera memberikan solusi mengenai kesehatan dan kenyamanan dalam lingkungan penduduk,” keluh Tris.

Kondisi drainase juga sangat kecil, sementara saluran yang melintang dari Tangerang ke Jakarta, sebagai sarana usaha para pedagang berdiri, banyak yang ditutupi bangunan semen.

Melihat fenomena ini, semestinya masyarakat diberikan sosialisasi dalam penanganan secara berkala. Sehingga Pemkot Jakarta Barat segera memberikan solusi melalui masing - masing kelurahan atas kawasan lingkungan hidup yang kerap mencemari wilayah Jakarta Barat.

Kelurahan sebagai pelaksana pemerintahan, dalam upaya menangani masalah banjir ini, pihak-pihak terkait hendaknya menurunkan ahlinya di lapangan.

Reinaldi, FPRM Jakarta Barat

Warga Cilincing Ngeluh Jalan Rusak


Warga Cilincing Ngeluh Jalan Rusak




ILUSTRASI, JALAN RUSAK
  
RMOL. Jalan yang ada di kawasan Cilincing, Jakarta Utara seperti Jalan Cakung – Cilincing, Jalan Arteri Marunda dan Jalan Cilincing Raya yang menjadi jalur ekonomi nasional kondisinya rusak parah.

Padahal jalur tersebut belum lama diperbaiki. Namun kini kembali rusak. Ini disebabkan karena banyaknya genangan setiap kali hujan. Jika hal itu tidak segera ada tindakan, dikhawatirkan akan semakin parah.

Kondisi kerusakan jalan itu terjadi mulai dari arah Utara hingga Selatan, tepatnya dari arah perempatan Tanah Merdeka ke Pintu tol Rorotan.

Begitu juga arah sebaliknya, hampir seluruh jalur tersebut ada lubang sedalam 20 sentimeter terlihat bertebaran. Di beberapa tempat terlihat jalan bergelombang, retak dan pecah.

Akibat kerusakan itu, pengguna jalan kerap menjadi korban kecelakaan. Hampir setiap hari ada saja orang terjatuh dan terluka karena terperosok ke lubang di jalan tersebut. Dari hasil pantauan, beberapa lubang terlihat di putaran Kebon Baru, di depan Volvo arah Cakung sampai SPBU Pos 4 Semper Timur.

Selain berlubang, jalan tersebut banyak yang bergelombang dan pecah-pecah, seperti di Jembatan Arteri Marunda. Kerusakan diperparah karena ada penyambung jalan dengan jembatan ambles dan retak-retak. Begitu juga di Jalan Raya Cilincing banyak lubang dan penyambung jalan yang mulai pecah-pecah.

Kerusakan yang terjadi di Jalan Cakung-Cilincing ini disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya, jalan itu banyak dilintasi kendaraan berat yang sarat muatan. Banyak juga dari kendaraan berat itu yang mangkal di pinggir jalan sehingga membuat beban jalan tidak merata.

Selain itu, tingginya volume kendaraan berat yang melintas di akses jalan di Cilincing sangat tinggi. Belum lagi truk-truk yang mengangkut bahan berat serta beban yang melebihi ratusan tol.

Hari Harsono, FPRM Bogor

Waspada, Siswa SMA Dihantui Aksi Penipuan Ijazah Paket C



Waspada, Siswa SMA Dihantui Aksi Penipuan Ijazah Paket C
Jum'at, 11 Maret 2011 , 00:32:00 WIB


ILUSTRASI, SISWA SMA
  
RMOL. Aksi penipuan dengan modus menawarkan menjadi peserta ujian Paket C marak terjadi di kawasan Jakarta Timur. Dalam setiap melancarkan aksinya, seorang oknum guru mengaku bisa mengurus proses ijazah paket C. Tapi dengan persyaratan harus menyediakan uang administrasi sebesar Rp 1,5 juta setiap lembar paketnya.

Mikhada, salah seorang bekas siswi kelas 3 SMA Arena Siswa, di Jalan Kramat Asem, Matraman Jakarta Timur terperdaya oleh ulah pelaku penipuan ini. Sejak Juni 2010, anggaran Rp 1,5 juta berikut dana tambahan lainnya, telah diberikan pihak keluarga korban. Tapi, janji tinggal janji. Karena hingga saat ini, ujian paket C yang dijanjikan oknum guru itu tak juga kunjung terealisasi.

Harapan melaporkan kejadian ini akan mendapatkan jalan keluar dari pihak Yayasan, tapi hal itu tak didapat. Bahkan, ada kesan mereka turut melindungi pelaku. Pasalnya, mereka juga hanya sekedar menebar janji kosong.

Selain dilaporkan ke pihak Yayasan Arena Siswa, kasus ini juga diteruskan ke pihak Suku Dinas (Sudin) Dikmen Jakarta Timur. Mereka membenarkan jika oknum tersebut merupakan salah satu pengajar di yayasan itu. Sementara, lokasi sekolahan yang dikelola pihak yayasan dinilai tidak layak. Pasalnya, sekolahan tersebut mulai kelas I, II dan III, hanya memiliki sedikitnya 40 siswa. Di sisi lain, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tidak berdasarkan kurikulum yang ada.

Pihak keluarga korban berharap, baik pihak yayasan maupun Sudin Dikmen bersedia membantu memberikan jalan keluar terkait permasalahan ini. Utamanya, agar oknum guru itu bersedia mengembalikan uang milik korban.

“Sebagai seorang pendidik, semestinya mereka bisa dijadikan panutan. Masa guru berkelakuan seperti itu. Uang sejumlah itu jelas sangat berarti bagi keluarga kami,” keluh Maida Hutabarat orang tua korban.

Bambang S, FPRM
Waspada, Copet Berdasi Berlagak Main Laptop Marak Di Transjakarta
Senin, 28 Februari 2011 , 00:03:00 WIB

ILUSTRASI, COPET BERDASI
  
RMOL.Belakangan para penumpang jasa tumpangan bus Transjakarta diresahkan maraknya aksi kejahatan melalui modus copet berdasi. Mereka pura-pura bermain laptop di bus kota. Utamanya, di dalam bus Transjakarta rute Pulogadung-Harmoni Jakarta Pusat.
Setiap memangsa, sekaligus mengelabui korban-korbanya agar tak curiga, si pelaku memakai pakaian rapi lengan panjang lengkap dengan dasinya. Mereka, tak ubahnya seperti pegawai perkantoran alias seorang pengusaha muda.
Begundal berlagak seorang eksekutif muda itu, dalam setiap melancarkan aksinya duduk dikursi deretan pojok paling belakang. Dengan berpura-pura memainkan komputer jinjing, salah satu tangannya juga bergerilya di saku korban alias mencopet. Diharapkan para penumpang agar lebih waspada dan berhati-hati.
Pengelola juga mesti meningkatkan pengamanannya. Sehingga kedepan, para pengguna jasa tumpangan Transjakarta jauh lebih nyaman dan aman terkendali.
Bambang S, FPRM

Siswa PKL di DPR Kok Kelaparan Sih
Selasa, 08 Februari 2011 , 07:28:00 WIB

ILSUTRASI, SISWA PKL
  
RMOL. Di saat beragam fasilitas diberikan kepada para wakil rakyat di gedung DPR Senayan sana, ada cerita ironis.

Ini dialami enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 13, Jakarta Barat saat mengikuti tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di gedung DPR RI. Mereka mengaku tidak mendapatkan makan dan transport. Selama satu bulan, para pelajar itu menahan lapar. Agar perut tak melilit lagi karena kelaparan, mereka terpaksa membawa bekal dari rumahnya masing-masing.

“Entah merasa kasihan saat melihat teman-teman saya lapar, ada petugas keamanan DPR yang terkadang membelikan kami nasi,” ujar salah seorang siswa yang enggan disebutkan identitasnya.

Fenomena ini sangat bertolak belakang dengan hal yang dialami para siswa yang mengikuti PKL di sebuah kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) misalnya. Mereka mendapatkan pelayanan yang layak dan tak dibiarkan kelaparan oleh pihak kantor bersangkutan.

Berbeda lagi pengalaman yang dialami para siswa SMIP di kawasan Cidodol, Kebayoran Lama, yang jauh lebih mujur. Saat mengerjakan tugas PKL-nya di instansi Administrasi Negara Jakarta, mereka mendapatkan sarana dan prasarana yang jauh lebih layak dibandingkan dengan di gedung DPR RI. Selain fasilitas makan terjamin, mereka juga masih mendapatkan uang transport Rp 150.000 hingga Rp 170.000 sebulan.

Rada aneh saja, karena terkesan begitu kurangnya perhatian pihak Sekretariat DPR RI terhadap para siswa PKL ini. Mohon menjadi perhatian. Terima kasih.

Bambang S, FPRM