Selasa, 25 Oktober 2011

Katarak Hantui Masyarakat Indonesia, Sido Muncul Selamatkan Kebutaan Melalui Operasi 6.000 Penderita Penyakit Mata


BELAKANGAN ini sedikitnya terdapat 5.626 orang penderita penderita katarak di berbagai wilayah di tanah air berhasil diselamatkan dari kebutaan melalui operasi mata. Sementara Sidomuncul sebagai salah satu penyandang dana dalam pelaksaaan operasi katarak yang dilakukan bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) secara gratis kepada masyarakat yang tidak mampu. Dengan menargetkan sedikitnya 6000 penderita penyakit katarak di seluruh Indonesia.
Kata Presiden Direktur Sidomuncul , Irwan Hidayat di RS Mata Aini Jakarta baru – baru ini.
Diakui Irwan untuk melakukan operasi katarak tidak sedikit biaya yang diperlukan bagi seorang penderita, setidanya untuk sekali operasi dibutuhkan dana Rp. 1.000.000,-. Dia menjelaskan, sudah ribuan warga miskin yang berhasil dioperasi katarak sehingga terhindar dari kebutaan. Lebih dari 6.000 orang siap di operasi dengan biaya dari Sido Muncul. Ribuan penderita penyakit mata  akan dioperasi katarak atas dukungan dana dari masyarakat yang dihimpun PMI dan Gerakan Mata Hati.

Masyarakat bisa menyalurkan bantuan ke dua lembaga ini. Irwan berharap pengusaha lain dapat ikut serta berperan membantu pembiayaan operasi mata katarak secara gratis, mengingat sejauh ini penyakit katarak belum tertangani pihak pemerintah . Sehingga dana pun harus dilakukan secara mandiri, bukan berasal dari anggaran pemerintah. Pada kesempatan yang sama Irwan Hidayat juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter yang melakukan kegiatan operasi katarak secara gratis.

“ Mereka para dokter tanpa pamrih dalam melakukan kegiatan operasi mata tanpa menerima imbalan apapun.” Ujar IrwanMelalui  iklan layanan pengobatan mata katarak secara gratis oleh kedua produk anadalan Sidomuncul, Tolak Angin dan Kuku Bima Energi di sekitar puluhan media cetak dan elektronik, pihak Sidomuncul berhasil menghimpun dana hingga Rp 7 miliar dari berbagai kalangan dan Rp 2 miliar dari donatur yang simpati pada program kegiatan ini.

Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia Prof Prof DR Nila F Moeloek,SpM(K) mengingatkan agar warga masyarakat yang terserang penyakit mata katarak tidak terlambat mengalami kebutaan. Apalagi penyakit buta katarak semakin banyak menyerang masyarakat, seiring semakin banyaknya warga lanjut usia.Diperkirakan, saat ini ada sekitar dua juta orang mengalami buta katarak, dan bertambah 300.000 orang perderita katarak dalam setiap tahunnya. “ Jangan terlambat memeriksakan mata dan operasi jika mengalami katarak sebelum menjadi buta,” ujar Prof Nila saat memaparkan hasil operasi katarak gratis bagi masyarakat miskin.
untuk menghimbau masyarakat agar berpartisipasi dalam pemberantasan buta katarak di Indonesia, maka Sido Muncul mengkampanyekannya melalui iklan televisi dan media cetak. Dengan iklan produk Sidomuncul berupa Tolak Angin dan Kuku Bima Energi yang mencantumkan nomor rekening untuk penyaluran bantuan operasi katarak untuk penderita tidak mampu melalui PMI dan Gerakan Mata Hati.
 
Sementara itu Group Product Manager, Retna Widawati mengatakan, saat ini telah merealisasikan 5.626 orang penderita katarak yang telah berhasil di operasi. Dan pada bulan November mendatang menargetkan 6.000. orang katarak. Hal ini mampu direalisasikan dengan baik berkat kerja sama dengan semua pihak. Yakni mulai dari yayasan, instansi pemerintah, rumah sakit maupun media masa. Operasi ini dilakukan di 68 kota, 12 provinsi dan dilakukan di 91 Rumah Sakit yang tersebar di seluruh Indonesia, ujar Widawati yang diamini rekan kerjanya Marketing Support, Siscawaty S.[bmb/ikhwan]