Kamis, 19 Januari 2012


Jelang Imlek, Bunga Sedap Malam Jadi Primadona di Rawa Belong 

Menyambut perayaan hari raya Imlek tahun ini, masyarakat sangat antusias untuk belanja berbagai jenis bunga. Sedap malam, misalnya menjadi primadona di pusat grosir bunga Rawa Belong. Selain jenis bunga sedap malam, warga juga meminati bunga mawar merah dan bunga gunung, misalnya crysant dan aster. 

Jakarta, - Meski, perayaan Imlek jatuh pada hari Senin, 23 Jauari 2012, namun dalam tiga hari ini, yakni hari Jumat, Sabtu dan Minggu permintaan stock bunga tersebut semakin meningkat. Belum lagi kegiatan lelang bunga yang digelar pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT), Rawa Belong pada Jumat, 20/01 mulai dari jam 08.00 hingga 10.00 WIB, sehingga tidaklah heran jika upaya ini mampu mendongkrak omset penjualan bunga di kawasan itu. Lantaran kebutuhan meningkat, sehingga harga bunga pun naik 25 – 40 persen. Bahkan, diprediksikan pendapatan omset bunga di Rawa Belong pada perayaan Imlek tahun ini mampu menembus angka 1 miliar rupiah.
Selain sedap malam yang disuvlai dari Jawa Tengah, jenis bunga yang dominan banyak digandrungi para pengunjung ialah, bunga mawar merah berasal dari provinsi Jawa Timur, dan bunga gunung, crysant serta aster dari Jawa Barat.

Berkat upaya tak kenal menyerah untuk mempromosikan agrobisnis, sekaligus getol menggelar even gebyar bunga yang dilakukan pihak unit pelaksana teknis pasar bunga Rawa Belong, kawasan yang sebelumnya lebih identik dengan kampung jawara itu, kini jauh lebih tertata. Bahkan, pasar bunga yang terletak dibilangan Jakarta Barat itu harum di seantero benua Asia.

Pada perayaan Imlek tahun ini animo masyarakat untuk memesan kembang, terutama bunga sedap malam sangat tinggi. Guna mempersiapkan pemantauan yang lebih optimal, pasar bunga Rawa Belong melakukan koordinasi dengan produsen diseluruh kawasan di tanah air, ungkap Kepala UPT Rawa Belong M.Muljadi disela-sela kesibukannya, Jumat, (20/01).

Menurut Acong, warga Batu Sari, Kebon Jeruk Jakarta Barat, jenis bunga warna merah merupakan tradisi turun temurun yang biasa diminati oleh warga keturunan. Sementara, bunga sedap malam adalah sarana untuk sembahyang pada perayaaan Imlek, ujarnya.

Selain transaksi bunga, pada perayaaan Imlek ini di pasar tradisional di sekitar kawasan itu juga diramaikan dengan hiruk-pikuk para peminat ikan bandeng. Jadi tidaklah heran jika Rawa Belong berbondong-bondong dikunjungi warga Jakarta dan sekitarnya.
Sesuai tradisi nenek moyang, rasanya tidak lengkap jika masyarakat tidak menghidangkan menu atau khas ikan bandeng. Selain warga keturunan, kawasan penjualan ikan bandeng tersebut juga dipadati masyarakat pribumi. Karena sejak Zaman dahulu kedua etnis, yakni warga keturunan dan penduduk pribumi Betawi selalu hidup rukun berdampingan.

Mahmud, warga pribumi asli di jalan Limo RT.03/RW.09 Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan mengaku tidak afdol jika disetiap Imlek tidak menyantap ikan bandeng. “Meski belanja ikan bandeng  Rp.50.000,- hingga Rp.100.000,- tidak jadi soal, karena ada rasa kepuasan tersendiri, ujarnya.[bmb]