Perkenalkan Musik Aliran Melayu, Bunga
Saroja Keliling Benua Asia
Semakin sepinya tayangan acara musik
dangdut di sejumlah layar kaca belakangan ini, tak membuat kendur semangat artis muda Suharni (25 thn), untuk terus mengasah bakat olah vokalnya di dunia
tarik suara.
Suharni yang akrab dipanggil Bunga artis muda kelahiran Semarang, Jawa
Tengah yang pernah sukses merilis lagu Bunga Saroja ini mengaku prihatin
terhadap perkembangan musik dangdut di tanah air. Padahal aliran musik yang
satu ini sangat dikenal di kancah manca Negara.
Di usia kecilnya Bunga mengalami gagap, sebagai anak semata wayang Bunga tak
mau mengecewakan kedua orang tuanya. Meski dirinya mengalami gagap tapi tak
membuat
Bunga patah semangat. Justru dia semakin termotivasi untuk terus melatih
olah vocal. Menginjak usia remaja, saat duduk dibangku SMA, Bunga rajin mengikuti
berbagai lomba hingga berhasil memboyong Tropy dari hasil kemampuan olah
vokalnya.
Berkat semangat dalam upaya meniti karier sejak usia remaja,
sekaligus rajin megikuti ajang lomba menyanyi dari mulai tingkat provinsi dan
tingkat nasional. Jadi tidaklah heran jika hal ini mampu menghantarkan Bunga di
blantika musik melayu disejumlah Negara.
Untuk menunjukkan bakat dan kemampuan
kepada kedua orang tuanya, artis cantik keturunan darah Cina- India yang
tinggal di salah satu kawasan di Jakarta ini, kini keliling Benua Asia. Mereka
mengikuti berbagai even maupun berbagai show untuk memperkenalkan kebudayaan musik melayu
Indonesia. Belum lama ini misalnya Bunga melanglang buana ke, negara Singapura,
Malasyia, Brunei dan Korea.
Pelantun lagu Bunga Saroja yang sekaligus anggota tetap PAMI yang satu ini, selain
sebagai salah seorang penggemar Rano Karno, ia juga pengagum sosok Iyam
Bustami.
Ketika disinggung rencana peluncuran albumnya, dalam waktu dekat ini Bunga
mengadakan rekaman lagu dengan tema tembang-tembang cinta. Karena diakuinya
tema cinta melalui musik Pop saat ini tengah ngetren dikalangan remaja. Selain musik
Pop, Bunga juga mengusung aliran musik melayu, proses rekamannya tengah
berjalan dua bulan yang lalu.
“Saat ini yang paling sulit dalam proses rekaman adalah mengumpulkan materi
lagu yang benar-benar pas dan merakyat. Sehingga dapat dinikmati masyarakat
secara luas,” pungkasnya. [bmb/ikhwan]