Selasa, 15 Maret 2011

Aklindo Dukung Program Sambungan Baru Dua Juta Pelanggan PLN

Jakarta - Dalam upaya mewujudkan pelayanan sarana listrik ke seluruh pelosok - pelosok terpecil, saat ini pihak PLN mulai menerapkan program sambungan baru untuk menerangi dua juta pelanggan baru di Indonesia.  Program ini disambut antusias masyarakat di tanah air. Selain warga, wacana ini juga didukung Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia), sebagai mitra dalam hal kelistrikan. Sehingga, target PLN untuk pencapaian dua juta sambungan baru itu dapat terealisasi di tahun 2011 ini.

Disisi lain, Aklindo juga bertekad membangun sinergi dengan PLN untuk lebih maju dalam hal pemberian pelayanan sambungan baru di seluruh pelosok tanah air.  Andi Amir Husri selaku ketua umum Aklindo mengatakan, kegiatan program kerja semisal melaksanakan seminar ketenagalistrikan secara nasional maupun di daerah merupakan tanggung jawab bersama.

Terbentuknya koperasi kelistrikan ditengah-tengah masyarakat , tentunya membawa dampak yang sangat signifikan, ujarnya.  Tambahnya, Musyawarah Nasional (Munas), yang rencananya dilaksanakan Mei 2011 mendatang akan lebih menata sistem kelola administrasi organisasi yang baik dan transparan serta menjunjung PT PLN (Persero), sebagai mitra dari pemerintah.

Keberadaan pelayanan sambungan baru bagi masyarakat diharapkan berdampak positif bagi perusahaan kelistrikan di seluruh Indonesia. Masyarakat baik di perkotaan, pedesaan maupun di pelosok tanah air menyambut antusias terkait rencana kerja sama antara PLN dan Aklindo tersebut.  Masyarakat secara luas dapat jelas mengetahui bagaimana cara menggunakan sarana penerangan listrik secara prosedural, sehingga dapat menghindari pemakaian listrik secara ilegal yang notabene melanggar aturan hukum. Walhasil, masyarakapun terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.

Upaya ini menambah pengetahuan masyarakat di tanah air, utamanya mengenai cara atau penggunaan listrik yang hemat dan efisien. Masyarakat berharap, program Anti Padam PLN yang selama ini gencar di sosialisasikan dapat terwujud di tahun 2011 ini.[rei/bmb]

Jakarta Barat Hindari Penyalahgunaan Bangunan Rumah Kos Tak Kantongi Izin


Jakarta (FP-RM) - Ribuan rumah kos di ibukota Jakarta tidak mengantongi izin bangunan. Misalnya di Jakarta Barat sedikitnya 4.000 rumah kos di Jakarta Barat belum memiliki izin.”Baru 183 rumah kos yang memiliki izin, baik yang mengajukan izin baru maupun perpanjangan,”kata Edy Marlan Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah Jakarta Barat, baru – baru ini.
Izin yang diterbikan tahun 2010 masing-masing di Kecamatan Grogol Petamburan, baru 62 rumah kos, perpanjangan 32 rumah kos. Di Kecamatan Tamansari , izin baru 28 rumah kos, perpanjangan 36 rumah kos. Di Kecamatan Kebon Jeruk, izin baru dan perpanjangan masing-masing 1 rumah kos. Sedang di Kecamatan Palmerah izin baru 10 rumah kos, perpanjangan 8 rumah kos. Di Kecamatan Tambora izin baru 3 rumah perpanjangan 2 rumah kos.
Tidak ada alasan untuk tidak memiliki izin karena sesuai ketetapan Gubernur DKI Jakarta SK Gub. No. 2693 tahun 1987 setiap rumah kos wajib memiliki izin.”Untuk mengurus izin ini tidak dipungut retribusi,”tuturnya.
Pemberian izin rumah kos bertujuan mengawasi, membina dan untuk tertib data. Serta persyaratan yang tidak sulit,pemohon melengkapi surat tanah, bangunan, foto kopi KTP, PBB, surat pengantar RT/RW sampai kelurahan dengan jumlah kamar 3 sampai 9 kamar.”10 hari perizinan rumah kos dijamin selesai, asal tidak bersengketa.”ujarnya.
Sementara masa berlakunya 2 tahun. Meskipun sanksi hukumanya masih lemah namun Pemprov DKI Jakarta punya wewenang bisa menutup rumah kos yang tak ada izinnya atau yang diprotes warga di lingkungannya.
Tujuan izin terserbut terutama untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan rumah kos, karena tidak sedikit yang digunakan jadi sarang narkoba, tindak kriminal .”Bahkan ada yang disalahgunakan tempat persembunyian teroris,” ujarnya. Terutama Warga Negara Asing (WNA) yang menyalahgunakan rumah kos sebagai tempat domisilinya.
Padahal, banyak persyaratan untuk WNA yang akan bekerja atau menetap di Indonesia, terkait kependudukan dan keimigrasian, melalui asosiasi, pemilik rumah kos lebih memahami peraturan dan etika menghadapi orang asing.Pengawasan ini juga diharapkan kepada pengurus RT/RW untuk tidak ragu menegur pemilik rumah kos yang tidak melaporkan ke pihaknya.
Untuk itu para pengurus RT mempunyai wewenang untuk menegur karena RT. Mereka harus mengetahui keberadaan bangunan rumah kos di lingkungannya. Apalagi bagi mereka yang berdomisili. Kalau sampai RT diabaikan, laporkan ke RW atau ke kelurahan agar pihak yang lebih atas memanggil, tambah Edy Marlan./reinaldi-bmb

BPN Umumkan Delapan Sertifikat Tanah Ahli Waris di TPU Tanah Kusir Utara

Jakarta (FP-RM) - Selama puluhan tahun harus menunggu status tanah miliknya yang terkatung - katung. Karena memang belum pernah merasa dibayar maupun di bebaskan dari pihak manapun. Namun berkat kesabaran, sekaligus berkat perjuangannya, kini keluarga ahli waris pemilik sebidah tanah di area Tempat Pemakaman

Umum (TPU), Tanah Kusir Utara, Rt.004/Rw.011, kelurahan Kebayoran Lama Utara, kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu bisa sedikit bernafas lega.
Pasalnya, melalui peningkatan berdasarkan surat girik yang terdata di kelurahan setempat, kini ke-delapan sertifikat tanah milik keluarga waris tersebut telah rampung dikerjakan. Bahkan, terbitnya sertifikat tersebut secara resmi telah diumumkan Badan Pertanahan Nasional (BPN), pada tanggal 24 Pebruari 2011 di Jakarta.
Sementara, pada hari Rabu, 2 Maret 2011 sejumlah sejumlah aparat, baik dari pihak BPN Jakarta Selatan, Suku Dinas maupun tingkat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, pada hari Rabu, 3 Maret 2011 telah melakukan peninjauan di lokasi tanah milik keluarga waris di area TPU Tanah Kusir Utara.
Menurut salah seorang sumber di lingkungan BPN Jakarta Selatan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam hal penyelesaian permasalahan tanah yang tengah diproses tersebut, harus diselesaikan antara internal pihak Pertamamanan dan Pemakaman dengan keluarga waris itu sendiri. Masih menurut sumber itu, saat terjadi realisasi peninjauan, secara administrasi seyogyanya mereka menanda tangani berita acara peninjauan.
Sementara itu, dalam kaitan ini, Agus Suryadi Lurah Kebayoran Lama Utara telah menjalankan prosedur, sekaligus memberikan pelayanan yang maksimal. Sejak tahun 2007 yang saat itu masih ditangani pihak PLH H.Syahrir pun telah diberikan pelayanan yang baik. Bahkan, sejak jauh - jauh hari pihak kelurahan setempat telah mempelajari data - data girik milik keluarga waris yang terdapat di kelurahan Kebayoran Lama Utara. Melalui penelitian panjang, akhirnya data milik waris dibenarkan. Hingga, akhirnya lurah setempat menanda tangani, baik surat tidak sengketa maupun riwayat tanah sesuai acuan girik, yang ternyata tanah tersebut memang belum pernah dibebaskan atau dibayarkan.
Ke-delapan sertifikat tanah yang telah diumumkan tersebut, yakni sebagai berikut ; 1. Sertifikat tanah atas nama Sakinah Bin Inan dengan dasar Girik C.454, Persil 52 D V, dengan luas tanah, 360.90 m2 (Tiga ribu enam ratus sembilan puluh). 2. Sertifikat atas nama, Munah Bin Kini, Girik C.459 Persil 66 S II luas, 1.450 m2 (Seribu empat ratus lima puluh). 3. Salbini Bin Ipan, Girik C.1579, Persil 56 D2, luas tanah 3.950 m2 (Tiga ribu sembilan ratus lima puluh). 4. Emun Bin Ipan, Girik C.1580, Persil 56 D2, luas tanah, 5.60 m2 (Lima ratus enem puluh). 5). Rohani Bin Ipan, Girik C.1581 Persil 56 D2, luas tanah, 600m2 (Enam ratus). 6. Unah Bin Miun, C.2350, Persil 53 D5, luas tanah 1.920 m2 ( Seribu sembilan ratus dua puluh). 7. Amjah Bin Miun, C.2351, Persil 53 D5, luas tanah 1.920 m2 (Seribu sembilan ratus dua puluh). 8. Midah Bin Miun, C.2352 Persil, 53 D5, luas tanah, 1.910 m2 (Seribu sembilan ratus sepuluh)  [bmb]

Petugas Damkar Jangan Nyeleweng

PESAN Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo agar ada kerja sama antara petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dengan masya? rakat setempat setiap menangani bencana, patut kita puji. Bantuan pembenar) jalan dan atau membantu sebisanya dapat dilakukan masyarakat kepada para petugas yang akan melaksanakan kewajibannya memadamkan kebakaran menjadi lancar, bukan sebaliknya.
Tapi, anjuran gubernur bukan melulu harus ditelan bulat-bulat. Apalagi bila menyangkut masalah anggaran. Karena yang satu ini justru masyarakat harus membuka mata bulat-bulat agar jelas permasalahannya. Ketua Pemerhati Penegakan Hukum dan Keadilan (PPHK) Saut ST, di Jakarta, Selasa (5/7) mengatakan, meski tugas kemanusiaan yang diemban oleh satuan pemadam kebakaran, namun bila menyangkut korupsi, masyarakat harus tetap kritis.
Saut menunjukkan hasil pemeriksaan BPK semester II pada 2009, terlihat tidak adanya kartu pengendali untuk mengontrol pembelian BBM pada setiap kendaraan operasional. Padahal, kendaraan operasional masing-masing unit kerja wajib mendapat persetujuan pejabat berwenang dalam melaksanakan operasional di lapangan.
Dia menaksir, biaya pemeliharaan kendaraan operasional pokok existing dengan anggaran mencapai Rp 6 miliar dianggap melanggar Keppres 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Ba-rang/Jasa Pemerintah. Ada missing link informasi di sana yang perlu dibuka transparansi informasinya kepada publiknya. Terkait penyerapan anggaran APBD DKI Jakarta 2009, sewajarnya kejaksaan memeriksa Kepala Dinas Damkar PB Par-min Napitupulu untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Konon, dana tersebut dipergunakan untuk pembebasan lahan, pengadaan perahu karet, dan pengadaan BBM, serta pemeliharaan kendaraan operasional pokok existing. Kadis Damkar PB Paimin hingga kini masih belum mau mengeluarkan komentar tentang dana sebesar Rp 4,09 miliar yang tengah diributkan kalangan media massa dan masyarakat pemantau kebakaran.
Saut menyadari, setiap kendaraan pemadam mestinya bisa dengan cepat sampai ke lokasi tanpa hambatan. Karena itu, ha-rus digalakkan sosialisasi mengawasi kinerja para satuan pemadam kebakaran. Langkah kerjasama antara pemerintah daerah dengan masyarakat adalah adanya Barisan Sukarelawan Kebakaran (Bala-kar) yang dibentuk dari anggota masyarakat yang berada di tiap lingkungan RW di tingkat kelurahan yang sudah berjalan baik selama ini. Organisasi tersebut telah diubah dengan nama Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar).
Reinaldi, FPRM Jakarta Barat

Warga Jakarta Barat Dicemari Banjir Kiriman dari Tangerang


Warga Jakarta Barat Dicemari Banjir Kiriman dari Tangerang


ILUSTRASI, BANJIR
  
RMOL. Belum usai penanganan masalah di internal Pemprov DKI Jakarta seperti persoalan banjir yang kerap melanda warga ibukota, kini ditambah lagi oleh banjir kiriman dari kota penyangga. Yakni, Bogor, Tangerang dan sekitarnya.

Perbatasan dari akses Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat hingga Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten, hingga banjir seolah merupakan hal yang biasa bagi masyarakat di kawasan tersebut. Misalnya, masyarakat yang bermukim di Jalan Koja, merasa enggan mengajukan permohonan kepada pihak kelurahan. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada realisasi dari pihak aparat kelurahan setempat.

Tris, warga Koja yang menetap di RT 001/RW 002 mengeluh, karena sudah hampir tiga minggu, bahkan dalam kurun waktu sebulan ini rumahnya digenangi air kiriman dari Tangerang. Belum lagi, dampak dari limbah laundry celana jeans yang bercampur minyak, sehingga membuat kesehatan keluarga menjadi terancam.

“Apakah pihak kelurahan tidak tahu sejumlah masyarakat terkena banjir? Pihak terkait hendaknya segera memberikan solusi mengenai kesehatan dan kenyamanan dalam lingkungan penduduk,” keluh Tris.

Kondisi drainase juga sangat kecil, sementara saluran yang melintang dari Tangerang ke Jakarta, sebagai sarana usaha para pedagang berdiri, banyak yang ditutupi bangunan semen.

Melihat fenomena ini, semestinya masyarakat diberikan sosialisasi dalam penanganan secara berkala. Sehingga Pemkot Jakarta Barat segera memberikan solusi melalui masing - masing kelurahan atas kawasan lingkungan hidup yang kerap mencemari wilayah Jakarta Barat.

Kelurahan sebagai pelaksana pemerintahan, dalam upaya menangani masalah banjir ini, pihak-pihak terkait hendaknya menurunkan ahlinya di lapangan.

Reinaldi, FPRM Jakarta Barat

Warung Anglo Tampilkan Nuansa Khas Berselera

Jakarta (FP-RM) - Anglo -  merupakan sarana pembakaran alami untuk alat memasak yang kerap digunakan oleh kalangan atau tradisi orang - orang Jawa kuno zaman dahulu. Karena, identik dengan ciri khas dan nilai historis yang spesifik, akhirnya Yunita, salah seorang pengelola masakan khas Jawa itu dengan jeli memakai nama Anglo alias “Warung Anglo” sebagai nama restaurant miliknya di jalan Tanah Abang Timur no.16 Jakarta Pusat. Menurut Yunita, dirinya telah puluhan tahun mengelola Warung Anglo ini disejumlah cabang di kota Jakarta. Lokasi yang dijadikan restaurant nya pun terbilang strategis, utamanya disejumlah titik di kawasan elit.

Sementara, Lana Kartasasmita salah seorang yang dipercaya didalam pengelolaan restaurant tersebut dan H.Agoest Zakaria mengatakan, dengan sajian nuansa khas Jawa kuno, berikut tampilan pernik - pernik melengkapi sudut ruangan. Ditambah lagi dengan pelayanan ramah tamah yang diterapkan pihak manajemen, fenomena ini kian menambah betah dan nyaman bagi pengunjung yang singgah di warung anglo ini.

Hingga, tak jarang lokasi ini sering dikunjungi pejabat di kawasan ibukota Jakarta dan sekitarnya, ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan H.Agoest Zakaria yang kerap dipanggil Azet selaku pengelola resturant, dengan berbagai tampilan dan sajian yang serba unik serta spesifik, masakan ini sangat pas dan banyak digandrungi oleh semua kalangan. Yakni, mulai dari kalangan usia tua,  muda - mudi, artis, turis lokal maupun manca negara. Tampilan menu yang disajikan di Warung Anglo sangat komplit. Misalnya, menyediakan masakan  ayam pedas, serta menyuguhkan berbagai jenis minuman berselera. Salah satunya ialah minuman Buaya Meringis yang merupakan ciri khas restaurant tersebut, urainya.[bmb]

Hotel Guci Indah Menyimpan Segudang Potensi Wisata di Kota Tegal

Tegal (FP-RM) - Kota Tegal, Jawa Tengah, merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi. Karena, selain terkenal dengan sebutan kota Baharinya, Kota ini juga memiliki sejumlah lokasi andalan, salah satunya ialah perkebunan teh, yang mana terkenal dengan  minuman khas Teh Pocinya.

Selain itu, juga menyimpan segudang lokasi wisata, yakni,
Obyek Wisata Guci. Lokasi ini merupakan salah satu kawasan wisata yang sejuk nan indah. Letaknya pun cukup nyaman, yakni, terdapat di lereng gunung Slamet Tegal. Obyek wisata ini masuk wilayah kabupaten Tegal, jaraknya hanya 15 km dari kota Slawi. Aksesnya pun relatif mudah dijangkau.
Kabupaten Tegal kian diminati baik wisatawan asing maupun lokal. Fenomena ini tak luput dengan ciri khas nuansa air panas alami yang tak pernah berhenti. Ditambah lagi dengan keunikan panorama pancuran Tiga Belas.

Jika sampai lokasi tujuan, para pengunjung tidak perlu risau akan bermalam dimana yang cocok bersama keluarga. Pasalnya, disana telah disediakan Hotel Guci Indah dengan berbagai fasilitas. Hotel bintang 3 (tiga), ini misalnya sangat mudah ditemui begitu pengunjung memasuki pos wisata Guci.
Hotel Guci Indah memiliki berbagai ragam wisata, yakni mulai dari wisata Taman Gajah Tunggang, Taman Rusa, Kolam Renang Kembar Alami (Panas dan dingin), Pemandian Alami Kali Gung, hingga keindahan Air Terjunnya dapat dinikmati para pengunjung.

Agar para pengunjung mendapatkan kenyamanan saat menginap di hotel, pihak manajemen hotel Guci Indah menyediakan berbagai program acara wisata yang unik dan menarik. Misalnya, saat jalan - jalan ke hutan lereng Gunung Slamet, para wisatawan bisa menunggang Gajah.
Para pengunjung dapat mencicipi berbagai masakan kuliner khas Tegal maupun masakan International dari Restauran. Sekaligus, menikmati berbagai fasilitas yang disuguhkan hotel eklusif itu. Sementara, dalam hal acara pernikahan, loka karya atau seminar, dapat menggunakan gedung pertemuan, dengan kapasitas tampung sedikitnya 500 orang tamu, dengan fasilitas setara hotel bintang 4.
“Target kami, Obyek Wisata Guci dapat menjadi agenda wisata tingkat nasional, misalnya dari sekolah, universitas maupun Dinas Pariwisata, serta perusahaan - perusahaan swasta yang berada di  kabupaten kota Tegal itu sendiri. Bila perlu, dari luar kabupaten kota Tegal pun, tentunya kami siap memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Presiden Direktur Hotel Guci Indah, H.RS.Sastoro baru ini.

Masih kata Sastoro, pihaknya siap menerima masukan yang sifatnya membangun dari berbagai lapisan masyarakat. Pasalnya, hal ini demi berkembangnya Hotel Guci Indah itu sendiri. “Demi kepedulian terhadap lingkungan sekitar, kami tetap berupaya dengan menyisihkan sedikit keuntungan. Salah satunya, membangun Sekolah Dasar yang berada disekitar lingkungan hotel, hingga peduli dengan memperbaiki fasilitas jalan umum.

Selain itu, akses menuju obyek wisata Guci ini pun tak luput dari pantauan kami,” urainya.
Pemerintah kabupaten Tegal sendiri dinilai kurang peduli terhadap sarana lampu penerangan jalan yang belum terpasang. Termasuk, keberadaan rambu-rambu lalu lintas penunjuk jalan. Bahkan, kondisi jalan berlubang disepanjang jalan kawasan wisata tersebut penanganannya masih amburadul. Untuk itu, pihak manajeman Hotel Guci Indah berupaya mengcover berbagai kelemahan pemerintah kabupaten Tegal (Pemkab).
Ketika disinggung terkait kesibukan selain menangani usaha bisnisnya, Sastoro mengaku, saat ini dirinya tengah mempersiapkan strategi untuk mendorong anaknya, yakni Andhika sebagai salah seorang sosok kandidat calon bupati Tegal dalam pesta demokrasi mendatang.

Sementara itu, Eka Kusumawati salah seorang perantau asal kota Tegal yang saat ini menggeluti usaha Warteg di jalan Kemandoran 8, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku siap mendukung calon bupati Tegal, Andhika. Bahkan, Kartono sudah mulai melakukan perekrutan massa pendukung yang akan diarahkan kepada Andhika, salah satu calon kandidat kuat bupati Tegal mendatang.(bmb/soes]

Hore..Warga Tomang Jakarta Barat Dapatkan Penghasilan Tambahan Melalui Pupuk Bio Gas

Jakarta (FP-RM) - Upaya penerapkan pola penanganan sampah melalui tekhnologi Bio Gas,  yang dilakukankan Tri Prasetyo Utomo, Sekretaris Kelurahan (Sekel), Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, hasil riset yang dilakukan salah satu Universitas di Bandung, ternyata mampu mengatasi masalah sampah hingga volume 4 ton dalam sehari.

Selain mengatasi polemik masalah sampah, tekhnologi Bio Gas ini juga bermanfaat untuk kebutuhan bahan bakar dan penerangan listrik warga. Sekaligus, bisa dijadikan sebagai sarana kebutuhan memasak melalui kompor Bio Gas. Lantas, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman hias dan umpan ikan. Hasil dari pengolahan pupuk Bio Gas tersebut tidak mengandung unsur kimia, jadi jika dipergunakan sebagai pupuk tanaman, hasilnya sangat subur.

Selain itu, hasil dari pengelolaan sampah tidak serta merta dihilangkan begitu saja, tapi juga bisa dijadikan sebagai nilai ekonomis melalui pupuk organik cair. Bahkan, berkat penemuan tekhnologi Bio Gas ini bisa menambah penghasilan warga. Warga di Tomang misalnya memanfaatkan, sekaligus menjual pupuk organik Bio Gas dengan animo pembeli yang cukup tinggi.

Keseriusan dalam upaya menangani masalah sampah melalui Bio Gas tersebut, berawal dari rasa keprihatinan terkait minimnya sarana pembuangan tempat sampah terakhir (TPA), di wilayah Tomang, akhirnya timbulah sebuah ide dan gagasan ini.  Bahkan belakangan, penemuan tekhnologi ini direspon positif oleh negara Korea Selatan’, urainya. Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin mendukung langkah yang diterapkan jajarannya untuk terus mengembangkan kreasi - kreasinya. Sehingga, polemik masalah sampah secepatnya bisa diatasi.[bmb]
Jakarta (FP-RM) - Upaya penerapkan pola penanganan sampah melalui tekhnologi Bio Gas,  yang dilakukankan Tri Prasetyo Utomo, Sekretaris Kelurahan (Sekel), Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, hasil riset yang dilakukan salah satu Universitas di Bandung, ternyata mampu mengatasi masalah sampah hingga volume 4 ton dalam sehari.

Selain mengatasi polemik masalah sampah, tekhnologi Bio Gas ini juga bermanfaat untuk kebutuhan bahan bakar dan penerangan listrik warga. Sekaligus, bisa dijadikan sebagai sarana kebutuhan memasak melalui kompor Bio Gas. Lantas, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman hias dan umpan ikan. Hasil dari pengolahan pupuk Bio Gas tersebut tidak mengandung unsur kimia, jadi jika dipergunakan sebagai pupuk tanaman, hasilnya sangat subur.

Selain itu, hasil dari pengelolaan sampah tidak serta merta dihilangkan begitu saja, tapi juga bisa dijadikan sebagai nilai ekonomis melalui pupuk organik cair. Bahkan, berkat penemuan tekhnologi Bio Gas ini bisa menambah penghasilan warga. Warga di Tomang misalnya memanfaatkan, sekaligus menjual pupuk organik Bio Gas dengan animo pembeli yang cukup tinggi.

Keseriusan dalam upaya menangani masalah sampah melalui Bio Gas tersebut, berawal dari rasa keprihatinan terkait minimnya sarana pembuangan tempat sampah terakhir (TPA), di wilayah Tomang, akhirnya timbulah sebuah ide dan gagasan ini.  Bahkan belakangan, penemuan tekhnologi ini direspon positif oleh negara Korea Selatan’, urainya. Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin mendukung langkah yang diterapkan jajarannya untuk terus mengembangkan kreasi - kreasinya. Sehingga, polemik masalah sampah secepatnya bisa diatasi.[bmb]

Bahan Bangunan Bekas Banyak Diminati Pelanggan

Jakarta (FP-RM) - Meski, jenis usaha yang ditekuni Mr. Gino selaku pemilik UD Nani Jaya, yang beralamat disamping Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, menyediakan berbagai ragam  bahan bangunan bekas, semisal kayu kamper, pintu jendela, dan kusen, tapi animo masyarakat untuk membeli bahan - bahan tersebut, ternyata cukup tinggi.

Pasalnya, bagi kalangan tingkat bawah, jika membeli bahan - bahan bangunan ditoko material harganya mulai tak terjangkau. Kecenderungan masyarakat lebih meminati bahan bangunan bekas, karena harganya jauh lebih miring. Sementara,  kualitasnya tak kalah jika dibandingkan dengan bahan dari toko, ungkap Mr.Gino kepada baru - baru ini.[bmb]
Jakarta (FP-RM) - Meski, jenis usaha yang ditekuni Mr. Gino selaku pemilik UD Nani Jaya, yang beralamat disamping Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, menyediakan berbagai ragam  bahan bangunan bekas, semisal kayu kamper, pintu jendela, dan kusen, tapi animo masyarakat untuk membeli bahan - bahan tersebut, ternyata cukup tinggi.

Pasalnya, bagi kalangan tingkat bawah, jika membeli bahan - bahan bangunan ditoko material harganya mulai tak terjangkau. Kecenderungan masyarakat lebih meminati bahan bangunan bekas, karena harganya jauh lebih miring. Sementara,  kualitasnya tak kalah jika dibandingkan dengan bahan dari toko, ungkap Mr.Gino baru - baru ini.[bmb]

Proses Perpanjangan STNK Plat Merah Rumit, Puluhan Kendaraan Operasional Puskesmas Terbengkalai

Jakarta (FP-RM) - Harapan mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), kendaraan operasional plat merah relatif lebih lancar jika dibandingkan dengan kendaraan milik warga sipil, tapi hal ini justru bertolak belakang dengan hal yang dialami salah seorang pemohon yang sekaligus pegawai Puskesmas kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Entah kenapa, meski sejumlah persyaratan telah mereka ajukan ke pihak Samsat STNK Jakarta Barat, namun hingga saat ini puluhan surat bermotor tersebut belum juga diproses.
Menurut salah seorang petugas Samsat yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, mengenai proses kepengurusan STNK plat merah, harus melalui Polda Metro Jaya. Lantaran kesal merasa dipingpong, akhirnya berkas-berkas permohonan perpanjangan tersebut ditarik lagi oleh pihak pemohon.
Akibat, rumitnya proses perpanjangan STNK itu, kini puluhan kendaraan Puskesmas terbengkalai dalam hal pengoperasian dilapangan.
Menyikapi permasalahan ini, pihak Puskesmas berharap agar aparat Samsat STNK, baik ditingkat Samsat Jakarta Barat maupun Polda Metro Jaya  tidak ada kesan tebang pilih. Seyogyanya, mereka mempermudah proses pelayanan terhadap semua pemohon baik kendaraan pegawai negeri sipil maupun kendaraan milik kalangan warga biasa. (bmb)

Gencar Promosikan Museum, Negeri Obama Berikan Penghargaan

Jakarta – Guna mempromosikan potensi dan kekayaan seni/budaya Indonesia, sekaligus untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun asing, belakangan ini pihak museum wayang di Jakarta Barat getol menggelar panggung seni. Misalnya, pementasan wayang kulit dan golek digelar tiga kali dalam seminggu. Kata staf museum wayang Jakbar, Budi Santoso, diruang kerjanya baru-baru ini.
Masih kata Budi, agar masyarakat lebih menggandrungi seni dan budayanya sendiri, dalam waktu dekat ini pihak Museum akan menampilkan pertunjukan wayang tiga dimensi. Hal ini katanya, baru tercipta kali pertama di Indonesia. Selain museum wayang, pihak museum sejarah Jakarta Barat belakangan juga mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Hal ini tak lepas dari gencarnya promosi melalui kepemimpinan PLH Dachlan. Sehingga, pendapatan PAD pun semakin terdongkrak.
Jadi, tidaklah heran jika pihak pemerintah Amerika memberikan apresiasi melalui perhargaan, terhadap prestasi yang diraih pihak museum tersebut, ungkapnya.[bmb]

Kasihan, Puluhan Pegawai Dibuat Kecele Walikota Jakarta Barat

Jakarta (FPRM) - Meski, telah berhasil menduduki jabatan walikota, alias menjadi orang nomor satu di Jakarta Barat, tapi sikap dan penampilan sosok Burhanuddin, pria asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang satu ini, terbilang cukup sederhana, disiplin dan tidak neko - neko.
Apa sebab, karena sebuah prinsip yang telah tertanam kuat didalam dirinya. Misalnya, menyandang sebuah jabatan merupakan suatu amanah. Bahkan, menetapkan pilihan hidup menjadi seorang pamong merupakan suatu tekad seorang Burhanuddin. Untuk itu, semua tenaga dan pikiran sengaja dicurahkan untuk mengabdi sebagai aparatur pemerintahan. Sehingga, dalam setiap pengabdiannya selalu dijalankan dengan keihklasan dan penuh kehati-hatian.
Misalnya, sempat terjadi peristiwa yang menyesakkan, demi sebuah ambisi dan kepentingan pribadi seseorang, namanya pernah dicatut oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Lantaran sosok yang taat beribadah, dan kental dengan nuansa agamisnya, sehingga seorang Burhanuddin tak mudah terpengaruh. Bahkan, tidak mudah meski kerap dilakukan intervensi.
Belum lama ini misalnya, ada sebuah kejadian yang membuat terperangah sejumlah orang di sekelilingnya. Saat itu Burhanuddin tengah menderita sakit, dan dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Barat.
Dalam benak sang camat dan lurah yang notabene sebagai bawahan, dalam kondisi seperti ini, tak ada salahnya jika memberikan sumbangsih kepada sang atasan berupa bantuan bentuk uang.
Dengan nilai angkanya pun relatif, ada yang besar, adapula yang jumlahnya kecil. Bahkan, terbersit bocoran ada semacam kolektif dari bawahannya berupa bantuan uang pengobatan, dari mulai Rp.30 juta hingga Rp.50 juta.
Dengan kondisi sakit seperti itu, sudah barang tentu Burhanuddin memerlukan ongkos perawatan rumah sakit. Siapa sih yang tidak mau menerima bantuan, bisik salah seorang penjenguk.
Tapi, rupanya tidak bagi seorang Burhanuddin, dengan penuh bijak, rupanya dia menolak pemberian bantuan dari bawahannya.
Menyaksikan kejadian yang menggelikan itu, orang-orang disekelilingnya dibuat kecele dan terperangah. Puluhan anak buahnya sedikit malu-malu. Tak ayal, rombongan penjenguk itu akhirnya mohon pamit menuju pulang. (BMB)

Vito Corleon, Penggemar Fanatik Group Musik Panbers

Meski, sudah lama tak eksis lagi, tapi ternyata group musik legendaris Panbers masih digandrungi oleh para penggemarnya. Lana Kartasasmita merupakan salah satu penggemar fanatik Panbers. Sangking sudah terlanjur gandrungnaya, warga kelahiran Jakarta ini mengoleksi hampir seluruh album Panbers. Bahkan, Lana sudah hafal dan fasih betul jika diminta melantunkan lagu - lagu karya Panbers. Jika sudah menyanyi atau mendengarkan musik lantunan lagu-lagu Panbers, Lana kembali  mengenang masa remajanya di masa tahun 70-an.
Menurut Lana Kartasasmita, pimpinan Yayasan Palapa Vito Corleon (YPVC), yang berkantor di jalan Gatot Subroto km 2.5 Cimone Kota Tangerang ini, sangat disayangkan jika potensi yang dimiliki Panbers disia - siakan dengan begitu saja. Untuk itu, pemerintah harus lebih peduli terhadap keberadaan para musisi perintis lagu - lagu legendaris tersebut, tandasnya.
Rupanya, pertemuan antara sosok Lana dan awak Panbers, sebagai titik awal persahabatan yang begitu erat. Untuk meningkatkan eksitensi dan kelestarian lagu - lagu Panbers. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah kerjasama. Bukan itu saja, mereka juga sepakat untuk menjalin kerjasama dalam hal kegiatan kemanusian, semisal bhakti sosial dan lain sebagainya. (bmb/bcr)

Hore, Telah Hadir Kampung Main Cipulir (KMC) Ditengah Keluarga Anda

Jakarta (FP-RM) - Kampung Main Cipulir (KMC), bisa menjadi alternatif pilihan untuk berwisata kuliner, outbound, aktifitas olahraga maupun sekedar bersantai dibawah teduhnya pepohonan yang ada. Dari sejumlah fasilitas yang telah direncanakan, saat ini fasilitas outbound, taman dan lesehan telah tersedia, yang sekaligus dapat digunakan sebagai sarana kegiatan.Dilokasi nan asri dan elok yang terletak di jalan Masjid Cidodol , gang H.Sairi nomor IA, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu juga menyediakan berbagai jenis permainan, baik dewasa maupun anak - anak. Misalnya menyediakan sarana kampung main, fun games, lingkungan kampung main, out bound dewasa dan anak. Termasuk menyediakan permainan flying fox, kolam lumpur, perahu serta sarana lesehan untuk bersantai bersama keluarga. Jika ingin olah raga jenis lain, di KMC juga menyediakan sarana lapangan Futsal.
Selain itu, permainan yang disajikan dalam outbound telah disusun dengan sedemikian rupa. Sehingga bukan hanya psikomotorik (Fisik), tapi juga aspek Afeksi (Emasi), dan Kognisi (Kemampuan berpikir), namun tetap dalam suasana yang ceria dan fun. Outbound, misalnya dapat dimainkan oleh anak - anak maupun orang dewasa. Selain itu, outbound juga terbukti dapat melatih team woek, leadership serta kreatifitas para peserta.[bambang/bmb]

Wow, Tabungan Petani Rp 13 Triliun Patahkan Rekor Dana Bank Century




12977109961031580853
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Sebersit pun tak pernah terbayangkan sebelumnya, kalau hidup Alimin bakal diayun jauh ke langit, lalu dibanting ke dasar lantai hingga remuk berkeping-keping. Karena ternyata, petani malang itu menunggak hutang hingga triliunan rupiah.
Alimin petani di Gunung Tolong, Kecamatan, Bacukiki Barat, Parepare, menyadari betul bahwa mencangkul di sawah dengan tekun, merupakan salah satu cara untuk menyambung hidupnya. Hasil dari mencangkulnya ditabungkan untuk jaminan hari tua.
Telah bertahun-tahun Alimin menabung di Bank Mandiri kota Parepare. Jika menyetor uang, dia selalu minta pegawai bank untuk memprint  riwayat rekeningnya. Jadi, dirinya hafal betul berapa jumlah saldo terakhirnya.
Hingga September 2008, saldo di rekeningnya sejumlah Rp 5.7 juta. Pada  bulan dan tahun tang sama, Alimin mendapat kiriman uang dari saudaranya di Kalimantan. Lantas, uang tadi  dikirim via Bank Mandiri.
Alimin datang ke bank itu  di Parepare. Selain memastikan kiriman itu, dia  juga meminta update print out buku tabungannya.
Dia terkejut bukan kapalang, mendadak tabungannya bertambah hingga Rp.13 triliun. Transfer sebesar itu masuk ke rekening Alimin pada tanggal 2 November 2008. Darimana kah datangnya makhluk yang namanya uang sebesar itu? Sementara dana Bank Century yang pernah dihebohkan itu hanya sebesar Rp.6.7 triliun.
“Saya kaget melihat rekening saya bertambah Rp 13 triliun,” kata Alimin seperti diberitakan tvOne, Minggu 7 Februari 2010.
Alimin lalu datang lagi ke Bank Mandiri. Print out itu kemudian diubah. Tapi entah kenapa dalam print out perubahan itu, Alimin malah jadi tekor. Saldonya malah jadi minus alias kempes menjadi Rp 9 triliun.
Petani yang meradang itu lantas melaporkan kasusnya ke Polresta Parepare. Polisi lalu menelusuri kasus ini. Mereka menyelidiki mengapa uang sebanyak itu masuk ke rekening sang petani, dan bagaiman dia mendadak berutang Rp. 9 triliun.
DPRD Parepare akan memanggil pimpinan Bank Mandiri setempat, sekaligus meminta penjelasan seputar persoalan ini. Apakah uang itu hanya semata terjadi kesalahan nomor rekening, atau ada hal lain. Untuk itu akan ditanyakan ke pihak Bank Mandiri. Selain itu, DPRD juga akan menanyakan perihal dana Rp.13 triliun itu, sesungguhnya milik siapa. Dan mengapa duit segunung itu ada di Parepare.
Publik pun semakin bertanya-tanya. Kenapa bisa terjadi hal misterius seperti itu. Sementara dana talangan atau bailot Bank Century, yang uangnya diangkut hingga 7 (Tujuh), unit truk saja, jumlahnya hanya mencapai Rp.6.7 Triliun. Nah, berarti tabungan Rp.13 Triliun milik petani Alimin itu mampu mematahkan rekor dana Bank Century yang pernah heboh di panggung pansus DPR RI tahun lalu.

Warga Trauma, Banjir Kiriman dari Tangerang Racuni Warga Ibukota

Jakarta (FP-RM) - Hingga saat ini, pemerintah provinsi, DKI Jakarta masih dipusingkan dengan permasalahan banjir yang kerap menghantui warga ibukota.. Belum usai penanganan terkait permasalahan di internal Pemprov DKI, kini ditambah lagi banjir kiriman dari kota penyangga. Yakni, Bogor serta Kota Tangerang dan sekitarnya.
Perbatasan akses kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat hingga Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, provinsi Banten, sudah menjadi rahasia umum, bagi masyarakat di kawasan itu banjir merupakan hal yang biasa. Misalnya, masyarakat yang bermukim di jalan Koja, merasa enggan untuk mengajukan permohonan kepada pihak terkait. Karena, hingga saat ini tidak ada realisai dari pihak aparat kelurahan setempat. Padahal, permasalahan banjir ini sudah menjadi langganan, sekaligus menjadi bagian komunitasi baik bagi warga masyarakat Jakarta.
Tris, warga Koja yang menetap di RT 001/RW 002 mengeluh, pasalnya, sudah hampir tiga minggu, bahkan dalam kurun waktu sebulan ini rumahnya digenangi air kiriman dari Tangerang. Belum lagi, dampak dari limbah laundry celana Jins yang bercampur minyak, sehingga membuat kesehatan keluarga menjadi terancam karena takut teracuni. “Apakah pihak kelurahan dalam hal ini tidak tahu, jika terdapat sejumlah masyarakat yang terkena banjir. Untuk itu, pihak terkait hendaknya segera memberikan solusi mengenai kesehatan dan kenyamanan dalam lingkungan penduduk,” keluhnya.
Kondisi Draimase yang terdapat di wilayah itu sangat kecil, sementara saluran yang melintang dari Tangerang ke Jakarta, sebagai sarana usaha para pedagang, berdiri banyak bangunan sement. Melihat fenomena ini, semestinya masyarakat diberikan sosialisasi dalam penanganan secara berkala. Sehingga, Pemkot Jakarta Barat segera memberikan solusi melalui masing - masing kelurahan atas dampak lingkungan yang kerap mencemari wilayah kerjanya. Kelurahan sebagai pelaksana pemerintahan, dalam upaya menangani masalah banjir ini, pihak - pihak yang terkait, hendaknya menurunkan ahlinya di lapangan. Sehingga, warga di ibukota terus-menerus tidak dihantui dengan polemik masalah banjir.[reinaldi]

Hati - Hati Terkecoh, Modus Pengemis Kaki Buntung Palsu Kelabui Warga


JAKARTA (FP-RM) - Demi untuk mendapatkan mahkluk yang namanya uang, berbagai trik dan carapun dilakukan. Tak ada alasan alasan lain selain bahasa klise yang kerap terdengar, yakni masalah perut, mereka tak  peduli meski barang itu haram. Misalnya, peristiwa yang terjadi di Ibukota Jakarta dan Bengkulu baru - baru ini. GT pria paruh baya (32), tahun, meski memiliki kondisi fisik yang masih gagah, tapi ironisnya mereka melakukan aktivitasnya dengan cara mengemis.
Parahnya lagi, agar ada kesan melas, hingga mendapatkan belas kasihan dari warga, si pengemis itu memakai cara yang cukup membuat terperangah bagi mata yang melihat. Yakni, mereka mengelabui warga dengan cara memakai kaki buntung palsu. Triknya, agar kakinya seolah - olah buntung, betisnya dilipat, lantas diikat dengan paha. Kemudian, dililit pakai perban. Bahkan, biar yang memberikan sedekah semakin melas, seolah - olah luka kakinya serius hingga dikerubuti lalat. Mereka mengoles kakinya dengan ikan asin dan terasi.
GT mengaku dalam setiap mengemisnya dia mendapatkan hasil Rp.200 ribu per hari. Bisa dibayangkan, jika dilipatkan mereka rutin mendapatkan penghasilan Rp.6 juta rupiah dalam sebulan. Penghasilan se-fantastis itu jelas jauh melebihi para pegawai kantor maupun instansi lainnya.
Namun, sepandai - pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Mungkin entah mereka sudah terlalu kekenyangan, sehingga modus pengemis kaki buntung palsu itu, akhirnya ketahuan juga. Peristiwa itu terjadi saat terjadi aksi penjemputan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), yang dilakukan aparat Tramtib di pemerintah Bengkulu, akhirnya ketahuhanlah belang mereka. Nah, saat dalam kondisi panik saat di interogasi aparat, si pengemis itu mengakui semua perbuatannya.[bmb]