Rabu, 26 Juni 2013
Dengan Nomor Induk Kependudukan e-KTP Percepat Pelayanan Jamsostek
JAKARTA FPRM - PT Jamsostek (Persero) melakukan Grand Launching Aplikasi verifikasi klaim Jamsostek dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Data Biometrik di Menara Jamsostek Jakarta Selatan pada Kamis (20/6/2013).
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G. Masassya menuturkan aplikasi ini akan mempercepat pelayanan klaim kepada peserta Jamsostek dan menjaga keakuratan penerima klaim.
"Aplikasi ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama dengan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada April lalu," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Pada aplikasi ini, data NIK menjadi kunci verikasi data peserta Jamsostek yang akan mengambil Jaminan Hari Tua (JHT). Pada acara tersebut, penggunaan aplikasi verifikasi klaim diperagakan kepada undangan yang hadir, dengan menunjukkan pelayanan klaim JHT di Kantor Cabang Setiabudi dan Kantor Cabang Bandung I.
"Aplikasi ini akan digunakan di seluruh kantor cabang Jamsostek," ungkap Elvyn.
Dia menjelakan, NIK tersebut nantinya akan berperan penting dalam operasional BPJS. Selain dipergunakan untuk memverifikasi klaim Jamsostek, data tersebut juga akan dimanfaatkan untuk memudahkan peserta Jamsostek untuk melakukan pendaftaran kepesertaan, pembuatan smard card guna mendapatkan akses informasi seputar Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan manfaat tambahan (additional benefit).
Di samping itu, BPJS Ketenagakerjaaan juga dapat meningkatkan pengawasan pelaksanaan jaminan sosial dan menerapkan sanksi adminstratif kepada pengusaha yang melanggar ketentuan perundangan tentang Jaminan sosial tenaga kerja.[leo bmb ]
Perluasan Kepesertaan Jamsostek Pekerja Informal Dapat Masuk Jamsostek
JAKARTA : PT Jamsostek yang selama ini hanya melayani
pekerja sektor formal dengan kepesertaan mencapai 28 juta orang. Namun dari
total peserta itu hanya 11,3 juta orang yang aktif membayar. Untuk memperbaiki
pencapaian perusahaan menjelang transformasi menjadi badan publik itu Saat
ini PT Jamsostek akan membuka 800 kanal
layanan yang terdiri atas ATM dan website. Fasilitas itu akan mempermudah
perusahaan atau perorangan mendaftar menjadi peserta jaminan sosial
ketenagakerjaan.
Saat ini potensi pekerja
sektor informal di lirik untuk menjadi peserta Jamsostek , karena jumlahnya pun
cukup besar, mencapai 70 juta lebih (45
persen) mayoritas beraktifitas di Jakarta.
Direktur Utama PT. Jamsostek Evlyn Massasya , mengatakan,
transformasi Jamsostek menjadi BPJS idiupayakan berlangsung lancar. Pemerintah
bersama pihak terkait masih menggodok sejumlah aturan,
Menurutnya , menjadi peserta jamsostek bukan hanya sektor
formal,akan tetapi informal juga berhak. Jamsotek menargetkan perolehan peserta
yang mencapai 100 juta lebih untuk masuk jamsostek. Saat ini sektor formal
mencapai 40 juta pekerja. Sektor informal lebih besar lagi lebih dari 70 juta.
Ini potensi yang harus digarap.
Untuk itu, perlu cara yang efektif
mengedukasi masyarakat agar mereka mau menjadi peserta dan tahu manfaat yang
didapat kelak. Ada persepsi peserta jamsostek hanya pekerja diperusahaan.
Padahal pekerja informal seperti tukang ojek,nelayan, pedagang, buruh kasar
juga bisa masuk Jamsostek secara mandiri.
Hanya saja, metode koleksi
iurannya harus dilakukan dalam bentuk paguyuban, atau kelompok tertentu untuk
memudahkan. Kita belum buka pendaftaran secara individu. Karena sulit untuk
mengoleksi iurannya. Makanya kita anjurkan melalui kelompok atau paguyuban.
Seperti pedagang, katanya,yang
mempekerjakan 5 orang saja bisa mendaftar.Dengan membentuk wadah sendiri,
Jamsostek, akan lebih mudah,efektif. Dan efisien dalam melakukan pendaftaran
dan menginformasikan manfaat yang didapat peserta. Dengan begitu, masyarakat
paham, menjadi peserta bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan.[leo
bmb]
Dengan Nomor Induk Kependudukan e-KTP Percepat Pelayanan Jamsostek
JAKARTA FPRM - PT Jamsostek (Persero) melakukan Grand
Launching Aplikasi verifikasi klaim Jamsostek dengan menggunakan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) dan Data Biometrik di Menara Jamsostek Jakarta Selatan pada
Kamis (20/6/2013).
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G. Masassya menuturkan aplikasi ini akan
mempercepat pelayanan klaim kepada peserta Jamsostek dan menjaga keakuratan
penerima klaim.
"Aplikasi ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama dengan Dirjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
pada April lalu," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Pada aplikasi ini, data NIK menjadi kunci verikasi data peserta Jamsostek yang
akan mengambil Jaminan Hari Tua (JHT). Pada acara tersebut, penggunaan aplikasi
verifikasi klaim diperagakan kepada undangan yang hadir, dengan menunjukkan
pelayanan klaim JHT di Kantor Cabang Setiabudi dan Kantor Cabang Bandung I.
"Aplikasi ini akan digunakan di seluruh kantor cabang Jamsostek,"
ungkap Elvyn.
Dia menjelakan, NIK tersebut nantinya akan berperan penting dalam operasional
BPJS. Selain dipergunakan untuk memverifikasi klaim Jamsostek, data tersebut
juga akan dimanfaatkan untuk memudahkan peserta Jamsostek untuk melakukan
pendaftaran kepesertaan, pembuatan smard card guna mendapatkan akses
informasi seputar Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan manfaat tambahan (additional
benefit).
Di samping itu, BPJS Ketenagakerjaaan juga dapat meningkatkan pengawasan pelaksanaan
jaminan sosial dan menerapkan sanksi adminstratif kepada pengusaha yang
melanggar ketentuan perundangan tentang Jaminan sosial tenaga kerja.[leo
bmb ]
Amri Yusuf: Direktur Umum dan SDM Jamsostek( Persero ) Jamsostek Akan Bangun Pusat Pelatihan di Jawa Barat
JAKARTA FPRM – Dalam rangka penghematan dan efisiensi pembiayaan dalam pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia , PT Jamsostek (Persero) berencana akan membangun pusat pelatihan (learning
center) di Bogor, Jawa Barat pada tahun ini.Ungkap Direktur Umum dan SDM Jamsostek,
Amri Yusuf .
"Karena
selama ini kita menggunakan tempat-tempat di luar dan disewa, untuk itu kita
ingin membangun learning center sendiri, agar program-program tersebut dapat
terjadwalkan dengan baik, kemudian karyawan-karyawan kita bisa dilatih dalam
jumlah yang lebih banyak," ungkap Amri kepada media.
Terlebih, selama ini hampir 40-50 persen biaya program pengembangan SDM habis
untuk biaya sewa tempat. Nantinya kata Amri, learning center ini bisa menampung
program pendidikan lebih dari 15-20 kelas. "Di sana ada auditorium dan
bisa melakukan kegiatan lain, ada kamar penginapan, yang mungkin kita bikin
seperti kelas hotel lah," paparnya.
Lokasi pembangunan learning center ini dengan luas 6-7 ribu meter persegi dan
berada Bogor dengan lokasi yang strategis.
"Target operasi awal januari 2014. Mudah-mudahan bisa lebih cepat. Rencana
tahun ini groundbreaking sudah tunjuk konsultan perencana dan mereka sedang
siapkan designnya, target kita Juli-Agustus sudah groundbreaking. Atau paling
tidak sebelum atau setelah lebaran," tegas Amri.
Untuk total investasi pembangunan learning center, Amri menyebut sekitar Rp
50-60 miliar.
"Investasi kita hitung-hitung kurang lebih Rp 50-60 miliar. Itu
estimasinya, karena sekarang sedang dihitung oleh konsultasi kita. Dan
berapapun itu kita akan tetap eksekusi," tuturnya.[leo
bmb]
Elvyn G Masassya: Direktur PT Jamsostek (Persero) BPJS Ketenagakerjaan Harus Tetap Memberikan Manfaat Optimal
JAKARTA .FPRM - Sekalipun status hukumnya bakal berubah dari perseroan terbatas menjadi
badan hukum publik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Direktur PT
Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya berharap, untuk tetap memberikan manfaat
optimal bagi pekerja, lembaga yang akan bertransformasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan itu tetap dapat melakukan pengelolaan dana, dalam portofolio
investasi yang telah dilakukan selama ini.
"Jamsostek telah memberikan imbal hasil sebesar dua digit. Kami
berharap minimal tetap dapat melakukan investasi dalam penyertaan saham,
deposito, obligasi dan penyertaan langsung property," terangnya.
Menurut Elvyn, merujuk pada best practice
yang dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di sejumlah negara,
mereka bisa melakukan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui
sejumlah portofolio investasi.
Hal senada juga disampaikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
(Menko Kesra) Agung Laksono menekankan agar pengelolaan dana BPJS
Ketenagakerjaan tetap memberikan imbal hasil optimal bagi seluruh pekerja."Pengelolaannya
mesti tetap prudent dan memberikan hasil optimal bagi pesertanya," kata
Agung Laksono dalam acara Forum Konsolidasi BPJS ke-3 di Batam, belum
lama ini.
Agung juga menekankan agar kelompok kerja
yang telah dibentuk pemerintah meliputi Kementrian Kesehatan untuk BPJS
Kesehatan serta Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
untuk BPJS Ketenagakerjaan segera menyelesaikan harmonisasi berbagai peraturan
perundangan dan menyiapkan institusi, perangkat maupun regulasinya.
Sementara itu terkait dengan pengalihan
program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) kepada BPJS Kesehatan, Elvyn
mengatakan, beralihnya iuran dari program JPK tidak akan mempengaruhi perolehan
imbal hasil dari para pekerja.
"Karena program JPK itu kan bentuknya
jangka pendek, berbeda dengan iuran program Jaminan Hari Tua (JHT) yang
sifatnya investasi jangka panjang. Apalagi nanti akan mengelola tambahan
program baru Jaminan Pensiun," terangnya.[leo
bmb]
Jamsostek Goes Society Di Tangerang Akrab Kenalkan Jaminan Sosial
JAKARTA – FPRM - Jamsostek Goes Society merupakan salah satu event publik
pertama yang dilakukan oleh perusahaan yang akan menjadi BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) ini. Acara sendiri dilaksanakan di 8 kota secara
bergiliran. Salah satunya adalah di Tangerang Banten. Sabtu (22/6).
Direktur Kepesertaan Jamsostek Junaedi ,
mengatakan dengan mendekatkan diri ke masyarakat melalui event Jamsostek
"Goes to Society" di tempat umum seperti Metropolis town
Square, Tanggerang, banyak masyarakat yang tadinya tidak mengetahui
menjadi sadar program jaminan sosial.
Hal
senada disampaikan Wakil sekretaris Peraeroan Kuswahyudi menjelaskan, sejauh
ini Jamsostek Goes to Society sudah diadakan di delapan kota, meliputi,
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makasar dan
Tanggerang. Kegiatan ini, lanjutnya, masih akan dilakukan di Padang dan Ambon.
"Kita harapkan tidak hanya disambut antusiasme masyarakat saja, tapi
akan membangkitkan kesadaran ikut jaminan sosial," pungkasnya.Junaedi menambahkan , acara ini
bertujuan untuk lebih mengenalkan apa itu Jamsostek beserta program-programnya lewat
konsultasi kepada pengunjung. Masyarakat diperkenalkan apa keuntungan serta
bagaimana proses bergabung dengan Jamsostek.
Apalagi,
saat ini Jamsostek telah membuka kantor cabang dan outlet di seluruh kabupaten
dan kota seluruh Indonesia. Bahkan di satu kota bisa tercatat lebih dari satu
kantor cabang dan outlet."Karena
menjadi amanat perundangan dan menjadi hak pekerja untuk melaporkan jika
dia tidak didaftarkan oleh perusahaanya ke kantor cabang Jamsostek
terdekat," terangnya.
Sanksinya, sesuai dengan UU Nomor 3/1992 perusahaan yang tidak melindungi
karyawannya dengan jamsostek akan didenda Rp 50 juta dan sanksi kurungan badan
enam bulan."Bahkan menjelang transformasi
BPJS tengah disiapkan Peraturan Pemerintah (PP) berupa sanksi administratif
pencabutan ijin usaha," paparnya.[leo bmb]
Langganan:
Postingan (Atom)