Jumat, 18 Maret 2011

Peduli Lingkungan Melalui Konsep “Lestarikan Bintaroku”

TANGSEL - Pada acara perayaan ulang tahun yang ke 32 tahun ini, Jaya Real Property (JRP), menggelar acara yang yang ber-temakan Lestari Bintaroku. Acara yang akan digelar pada tanggal 26 Mei 2011 itu bertujuan dapat memupuk, menjaga dan melestarikan lingkungan perumahan Bintaro Jaya secara keseluruhan.

Kegiatan ini dilakukan bukan di tahun ini saja. Pada tahun 2008 misalnya, menggelar acara Bintaroku Hijau. Lantas, di tahun 2009 mengadakan kegiatan yang bertemakan Bintaroku Peduli. Sementara, pada tahun 2010 kembali menggelar kegiatan berkonsep Cinta Bintaroku.

Pada tahun ini Bintaro Jaya dengan mengangkat issu, sekaligus peduli melalui Global Warming dengan Ecomunity Bintaro Jaya. Dalam hali ini Bintaro Jaya juga mencoba melakukan perubahan energy yang dihasilkan dari gowehan 32 sepeda menjadi energy. Dan kegiatan ini akan tercatat didalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Acara Lestari Bintaroku ini rencananya akan berlangsung selama empat bulan, yakni dari mulai tanggal 20 Maret – 11 Juli 2011. Sementara serangkaian kegiatan itu meliputi, Bike For Earth (100 persen sepeda), Earth Hour (Pemadaman lampu selama 1 jam, sekaligus pencanangan acara lomba lingkungan), dan Keep your neighbor green and neat. Meliputi lomba K3 (Kerapihan, keasrisan, ketertiban), antar cluster atau wilayah. Serta pembuatan biopori di seluruh kawasan.

Selain itu juga digelar kegiatan My green word, with your words. Meliputi, pemilihan rumah sehat, asri dan hemat energi. Kemudian, change the word, with your word. Meliputi lomba menulis lingkungan dan mengumpulkan 32.000 buku. Lantas kegiatan love our earth with fun. Meliputi, lomba poster lingkungan, sekaligus puncak acara Lestari Bintaroku.

Puluhan Tahun Warga Tersiksa Sengatan Bau Busuk Sampah

SELAMA 20 tahun warga di lingkungan RW 08 kelurahan Kepala Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersiksa akibat keberadaan tempat pembuangan sampah liar di kawasan itu. Selain tersiksa akibat bau busuk sampah juga rawan terhadap datangnya penyakit.

Ribuan kubik sampah yang menggunung di atas lahan seluas 2000 M2 itu menebarkan bau busuk selama 24 jam nonstop, hingga radius ratusan meter. Telah puluhan tahun warga meminta agar pemerintah menutup TPS liar yang sangat menggangu kesehatan dan kebersihan lingkungan itu. Gunungan sampah di pinggir Kali Pesanggrahan itu, ketebalannya sudah mencapai puluhan meter. Lahan yang semula berbentuk jurang itu, kini membumbung tinggi akibat timbunan sampah warga.

Menyikapi seputar persoalan ini, Sekretaris Kelurahan (Sekel), kelurahan Kelapa Dua Yuli Ardiansyah mulai getol melakukan sosialisasi agar terealisasi rencana penutupan tempat pembuangan sampah liar tersebut. Misalnya mereka melakukan upaya pendekatan ke sejumlah elemen masyarakat.

Melihat fenomena ini, Walikota Jakarta Barat Burhanuddin kontan memerintahkan aparatnya untuk menutup TPS liar itu. “Saya perintahkan Sudin Tata Air untuk segera menertibkan TPS liar yang mengganggu kondisi kesehatan warga, yang sekaligus mengotori kali Pesanggrahan,” ujar Burhanuddin kepada Kasudin PU Tata Air R. Heryanto.