Selasa, 04 Juni 2013

Utamakan Program Penguatan Hak Rakyat, BPN Jakbar Rela Lembur Tanpa Dibayar

Jakarta - Sebagai bentuk keseriusannya dalam upaya merealisasikan program reformasi agraria yang dicanangkan kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN - RI), Hendarman Soepandji, tidak heran jika seluruh jajaran di lembaga itu semakin bekerja ekstra keras. Bahkan, untuk memberikan pelayanan terbaik utamanya dalam hal penguatan hak rakyat, sejumlah pegawai di kantor BPN Jakarta Barat, pada hari Sabtu dan Minggu rela masuk lembur meski tidak dibayar. Apalagi, pelayanan pensertipikatan tanah secara masal melalui PRONA (Proyek Agraria Nasional), merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanahan yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Animo masyarakat dalam mengikuti program ini terbukti dengan hanya waktu sekejap ribuan warga utamanya di Kembangan mendaftar pensertipikatan tanahnya di kantor BPN Jakarta Barat. Namun lantaran semakin defisitnya anggaran dari APBD yang terkucur untuk pelayanan program PRONA ini, sehingga para peserta tak bisa dilibatkan secara keseluruhan. Jadi sangatlah wajar guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sejumlah pegawai di BPN jakbar kerap pulang larut malam. Apalagi ini berkaitan dengan surat tanah yang rentan terhadap dampak hukum, jadi mesti teliti dan ekstra hati - hati. Bahkan untuk mengantisipasi terjadinya kekeliruan tak jarang didampingi oleh warga pemilik tanah. Kata Arie Budhi Pangrepto, Kasie Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat di ruang kerjanya, kantor BPN Jakbar, Selasa, (4/06). Lanjut Arie, tujuan penyelenggaraan PRONA adalah memberikan pelayanan pendaftaran tanah pertama kali dengan proses yang sederhana, mudah, cepat, dan murah dalam rangka percepatan pendaftaran tanah. Sementara itu, Totok Isdarto, Kaur Umum Kantor Pelayanan BPN Jakbar menambahkan, guna memberikan pelayanan yang prima terhadap warga masyarakat pihaknya tidak mentelorir keberadaan calo. Jika tak berkepentingan tidak bisa sembarangan masuk ruangan kantor, toh untuk pelayanan sudah disediakan loket di depan secara tertib, tegasnya kepada FP harian Rakyat Merdeka. (bambang/ttn)