Senin, 02 Mei 2011

Kini di Smelta Telkom Flexi Kian Bermunculan Mutiara


JAKARTA - Berkat doa, niat tulus dan tujuan mulia yang dilakukan Direktur Utama PT Smelta (Seputih Melati Permata), Drs. Sugeng Pujiono untuk mensejahterakan masyarakat di tanah air. Sehingga tidaklah heran jika di lingkungan perusahaan yang dirintisnya itu semakin banyak bermunculan mutiara.

Mutiara yang dimaksud  adalah sejumlah anggota jaringan militan yang siap membesarkan
PT Smelta Telkom Flexi. Mutiara itu bermunculan bah jamur di musim penghujan. Selain ingin mensukseskan bisnis di perusahaan itu, munculnya mutiara itu diyakini siap menjadi tandem sosok seorang Sugeng, berikut usaha yang dipimpinnya. Pasalnya, mereka tidak menginginkan adanya saling perpecahan ditubuh manajemen Smelta. Apalagi keretakan antar sesama jaringan. Mereka menginginkan agar seorang sosok Sugeng tetap kokoh dan tegar. Sehingga perusahaan Smelta pun semakin maju dan solid.

Fenomena munculnya mutiara itu bisa dilihat dengan bergabungnya berbagai elemen di jaringan Smelta Telkom Flexi. Misalnya puluhan tokoh masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), serta semakin banyaknya Milis yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, turut bergabung sejumlah kalangan media yang siap menciptakan jarum menjadi kampak. Animo ini bisa dilihat dengan rencana bergabungnya ribuan orang anggota dari salah satu Ormas di Jakarta Barat yang di komandoi oleh Nalih. Termasuk Ali, tokoh masyarakat Kota Tangerang yang berencana akan bergabung melalui bisnis yang menguntungkan masyarakat ini.

Bahkan, M.Yasin tokoh masyarakat di Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan akan menggelar acara yang bertajuk "mencintai produksi dalam negeri". Yang mana, dirinya berencana akan bergabung bersama Smelta dan ICC Flexi Premi. Dengan mengerahkan sedikitnya 400 orang warga. "Mudah-mudahan dalam acara nanti, Direktur PT.Smelta berkenan hadir. Dan mudah-mudahan pula ada santunan, baik untuk kaum duafa maupun anak yatim. Sehingga berkat doa mereka, perusahaan Smelta dan Telkom Flexi semakin sukses," ujar Yasin.
Sementara itu Direktur Utama PT.Smelta, Drs. Sugeng Pujiono mengatakan, kehadiran bisnis kedamaian ini diharapkan agar masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri. Selain itu juga tercipta sebuah kebersamaan dan nasionalisme. Program Smelta ini berangkat melalui niat, harapan, taat, do'a, ibadah, ikhlas beramal serta tawakal. Dari, oleh dan untuk rakyat. Kemudian menciptakan sebuah program ICC Flexi Premi yang dijalankan melalui jaringan usaha bersama (JUB), bagi adil dan proforsional. Jadi rakyat di tanah airpun semakin bertambah sejahtera ketika mengikuti bisnis ini, tandasnya.
[bambang/bmb]

Presiden SBY: Kinerja Lembaga Jamsostek Diharapkan Kian Membaik

Dialog Presiden SBY dengan Suripto Karyawan PT. Kemenangan Jaya dan Dirut PT Jamsostek H. Hot Bonar Sinaga pada May Day di Cilengsi 1 Mei 2010.

Suripto Tenaga Kerja: Assalamuallaikum Wr, Wb. Bapak Presiden yang terhormat perkenalkan, saya asli berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Kebetulan saat ini saya bekerja di PT. Kemenangan, dan sudah 6 tahun sebagai disainer. Sementara di bagian keramik telah 13 tahun mengabdi. Perkenalkan pak nama saya Suripto. Yang ingin saya tanyakan, selama ini kami sudah mengikuti program Jamsostek. Sejauh ini sejumlah manfaat sudah kami dapatkan. Tapi saat ini saya sudah berhenti bekerja.  Nah, yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah ada program Jamsostek  yang bisa memberikan manfaat pada saat kami masih aktif bekerja? Terima kasih pak Presiden.

Presiden SBY: Dari Klaten mas Ripto tadi ya… baik, sebenarnya Jamsostek terus meningkatkan kontribusinya, bantuan, jasa – jasanya untuk para pekerja. Dimasa yang lalu memang kita memiliki masalah di bidang asuransi, di bidang jaminan krusial yang berlaku. Dan masih banyak sekali sebabnya, hingga tahun demi  tahun pemerintah memperbaiki sistemnya, atuannya, kinerja, dan sebagainya. Dulu sering kita dengar adanya penyimpangan korupsi dan kejahatan. Tapi sekarang kita sangat serius untuk mencegah penyimpangan di sejumlah lembaga itu, agar benar-benar bisa membantu memfasilitasi pelayanan yang baik. Sementara yang saya tahu ada Direktur Jamsostek yang mana saat ini berada di sini. Ada bantuan kesehatan, lantas juga ada pinjaman untuk perumahan. Nah dalam hal ini saya mempersilahkan pak Dirut untuk menjelaskan langsung kepada para pekerja kita. Apa saja yang bisa dilakukan sebelum, katakanlah para pekerja itu selesai bekerja secara aktif, silahkan…

Dirut Jamsostek H. Hot Bonar Sinaga: Memang pertanyaan yang bagus sekali, seolah-olah kalau terjadi kecelakaan kalau berhenti. Sementara kalau meninggal baru dapat manfaatnya. Jadi, jawaban bapak Presiden itu betul sekali, ada fasilitas pinjaman uang muka perumahan itu bisa di nikmati oleh para peserta dengan persyaratan mudah. Yaitu, perusahaannya membayar tertib iuran, kemudian cukup satu tahun masa kepesertaan, nanti sekian orang dapat meminjam sampai dengan 20 juta rupiah dengan bunga hanya 6 persen per tahun. Dengan jangka waktu hingga 10 tahun. Kemudian, juga bisa meminjam dalam bentuk renovasi bagi yang sudah punya rumah. Persyaratannya pun sama, kemudian juga kalau ada koperasi  itu bisa di berikan pinjaman. Dimaksudkan agar koperasi bisa meminjamkan kepada karyawannya. Sedangkan bunganya juga sangat rendah yaitu 6 persen dalam setahunny. Dan itu bisa diberikan pinjaman hingga 200 juta rupiah. Saya kira itu saja bapak Presiden.

Presiden SBY: Kesehatan?

Dirut Jamsostek H. Hot Bonar Sinaga: Kalau kesehatan tadi saya tanyakan mereka belum ikut jaminan kesehatan Jamsostek sifatnya masih wajib berkala. Jadi kalau ikut program kesehatan Jamsostek, ya  tentunya kalau sakit nanti dirawat hingga sembuh. Kemudian, kalau terkena penyakit kritis seperti cuci darah, kanker dan jantung, itu nanti akan mendapatkan pelayanan dari Jamsostek. Saya kira begitu bapak Presiden. Terima kasih.

Presiden SBY: Iya tentunya kita berharap Jamsosterk terus mengembangkan kebijakan untuk membantu para pekerja. Memang lembaga itu kita dirikan dengan tujuan agar kinerjanya semakin baik, jadi sayapun senang. Pimpinan pak Hot Bonar mudah-mudahan kedepan semakin nyata apa yang dilakukan untuk dunia pekerja kita. Terima kasih.[Leo/bmb]

Sukses Cerdaskan Anak Bangsa, Jamsostek Layak Terima Rekor MURI

JAKARTA - Terealisasinya program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta ( DPKP ), yang dilakukan PT.Jamsostek, hal ini merupakan bentuk keseriusan perusahaan Persero itu terhadap kesejahteraan para pesertanya. Sehingga program ini patut diberikan apresiasi dan acungan jempol.

Dana untuk merealisasikan program ini telah disisihkan selama limabelas tahun terakhir, yakni sejak 1996 lalu. Sementara, penyalurannya pun sudah acap kali dilakukan. Sekaligus dalam upaya penyaluran dukungan dana untuk kepemilikan rumah, dana pendidikan untuk putra putri peserta Jamsostek, serta sarana kesehatan. Dengan terlaksananya penyaluran dana program ini, maka dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bagi peserta Jamsostek dan keluarganya. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT.Jamsostek H. Hotbonar Sinaga disela-sela penganugerahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia ( MURI ) kepada PT Jamsostek di Jakarta baru-baru ini.

Masih menurut Hotbonar, PT Jamsostek sebagai pemberi beasiswa bagi anak, utamanya peserta Jamsostek secara serentak di kantor terbanyak pada 121 kantor cabang seantero tanah air. Dengan jumlah beasiswa sebanyak 12.250 orang anak dengan nilai Rp.29,4 Miliar.

Tambahnya, bantuan beasiswa ini merupakan salah satu wujud program DPKP dalam bidang pendidikan. Selain itu juga sebagai bentuk sumbangsih PT. Jamsostek dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu, dalam memperingati hari Pendidikan Nasional tahun ini, Jamsostek tetap berkomitmen untuk melanjutkan programnya.

Sementara itu persyaratannya, yakni telah terdaftar sebagai peserta Jamsostek minimal satu tahun dan masih aktif. Selain itu, upah maksimal tiga ratus persen dari upah minimal kabupaten atau upah minimal kota. Sekaligus mendapat nilai raport diatas nilai tujuh, atau indeks prestasi paling sedikit 2.75. Kemudian, anak tenaga kerja yang meninggal dunia/cacat, tidak sedang menerima beasiswa dari instansi lain, serta mengisi formulir permohonan bantuan beasiswa Jamsostek.
Pada tahun ini PT.Jamsostek direncanakan akan menyalurkan dana DPKP sebesar Rp.437 miliar dengan proporsi 70 persen bergulir dan 30 persen tak bergulir, pungkasnya. [Leo]

Adherie Zulfikri Sitompul: Musprov KNPI DKI Jakarta Sah dan Sesuai Mekanisme


JAKARTA - Musyawarah Provinsi (Musprov), Komite Nasional Pemuda Indonesia DKI Jakarta yang  digelar di Cempaka Putih pada 24 April 2010 lalu, merupakan kepengurusan KNPI yang sah. Selain sesuai dengan mekanisme, Musprov tersebut juga telah memenuhi jawaban terhadap pemerintah DKI guna membangun Kota Jakarta dalam konteks kepemudaan yang amanah sesuai AD/ART KNPI. Kata Wakil Sekjend DPP KNPI Bidang Hukum dan Ham, Adherie Zulfikri Sitompul, SH, kepada sejumlah wartawan di kantornya Slipi, Jakarta Barat baru-baru ini.

Masih menurut Adherie, Musprov KNPI DKI Jakarta yang telah digelar itu tentunya mengacu pada tata tertib pemilihan sesuai AD/ART yang ada di tubuh KNPI. Pada acara pelaksanaan Musprov tersebut, dari 105 OKP (Organisasi Ke-Pemudaan),  dihadiri sedikitnya 70 OKP. Acara itu dihadiri para pengurus DPC dan DPP. Termasuk ketua DPP KNPI  Ahmad Doli Kurnia, ujarnya.

Lanjutnya, kedepan Pemprov DKI diharapkan turut membantu penegakan hukum di tubuh KNPI yang sah. Pasalnya, pembagunan dalam konteks kepemudaan di DKI Jakarta juga merupakan tanggung jawab pemerintah setempat.

Sementara itu menurut Ketua Tim Pengawas Pelaksanaan Musprov Paul Hutajulu, KNPI DKI Jakarta yang dipimpin oleh saudara Muslimin merupakan kader pemuda KNPI yang sah, sekaligus telah menerima amanah untuk melanjutkan, merangkul serta menghimpun kekuatan kepemudaan sesuai Angaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, katanya.

"Muslimin selaku ketua terpilih yang sah dalam Musprov diharapkan menerima komunikasi dan dialog jika ada teman-teman yang ingin membangun bersama dalam tubuh KNPI DKI. Suatu negara yang berlandaskan hukum, hendaknya ketaatan haruslah dijunjung tinggi, sekaligus merekonliasisasi dalam hal mentaati sebuah keputusan hukum" tegas Paul. [rei/bmb]