Selasa, 24 April 2012


Ribuan Pengunjung Hadiri Apel Jambore Tagana DKI Bersama Pilar-Pilar Sosial di Bumi Perkemahan Cibubur

Jakarta – Ribuan orang pengunjung menghadiri acara Jambore Tagana (Taruna Siaga Bencana), DKI Jakarta bersama sejumlah pilar sosial di Buperta Cibubur, Jakarta Timur baru-baru ini.
Kegiatan itu sekaligus pelantikan LO (Lissing Officer), Tagana tiap wilayah. Untuk Jakarta Selatan, Tagana Dinsos Ronald dan penghubung Singgih.
Selain Tagana, kegiatan itu juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Dinas Sosial, Karang Taruna, dan sejumlah elemen masyarakat lainya.
Dalam acara yang bertajuk tulus ikhlas merupakan cermin pengabdian pilar-pilar social. Dengan kepedulian pilar-pilar sosial, membangun kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga tidak mampu. Dalam kesempatan itu Gubernur Jakarta Bang Foke memberikan sejumlah bantuan kepada Tagana. Termasuk santunan kepada keluarga tidak mampu berupa modal usaha.
Dalam sambutannya, Foke merasa bangga memiliki pilar-pilar bencana seperti ini. “Saya yakin baik di Bengkulu, Solo maupun Palembang jelas tidak ada pilar-pilar seperti yang saya lihat saat ini,” ujar pria yang akrab disapa Bang Kumis itu.
Masih menurut Bang Foke, Kian hari hubungan semakin erat. Bersama Jambore pilar-pilar ini dapat terselenggara. Yang mana siap setiap saat guna menanggulangi setiap ancaman bencana. Pasalnya, di Jakarta kerap mengalami musibah kebakaran, banjir dan gempa meski skalanya tidak besar, urainya.
Ketika disinggung disekitar kegiatan apel jambore Tagana DKI Jakarta ini, Banjamsos Dinsos DKI, Sahidir menyatakan, dalam acara ini hadir ribuan anggota Tagana se-DKI Jakarta yang mana tidak ada hubungannya dengan aksi dukung-mendukung terkait pencalonan Gubernur dalam laga Pemilukada. “Sebagai bentuk keseriusan kami, dalam kegiatan ini sengaja dihadirkan ribuan anggota Tagana dari seluruh wilayah DKI Jakarta secara riil,” pungkasnya. [titin s/bmb]

Senin, 02 April 2012



PT Jamsostek (Persero) Telah Cairkan Dana Tak Bertuan Sebesar Lima Belas Persen
 
JAKARTA – Dana peserta Jamsostek yang hingga saat ini masih ada yang belum dicairkan oleh pesertanya, hingga mencapai Rp 4,9 triliun. Hal ini telah disosialisasikan melalui kantor cabang PT. Jamsostek yang ada diseluruh Indonesia. Namun tetap saja masih belum signifikan agar dana ini dapat sampai kepada yang berhak , dalam hal ini adalah Pemegang Kartu Peserta Jamsostek .
Dirut PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga mengungkapkan, pihaknya hingga awal Maret ini telah mengembalikan 15-20 persen dari Rp 4,9 triliun, total dana tidak bertuan atau dana milik peserta jaminan sosial tersebut yang tidak diketahui keberadaannya. Memang belum signifikan karena masih terganjal sistem data base, kata Hotbonar di Jakarta, Kamis (15/3).
Diakui, hingga kini masih banyak dana tak bertuan itu belum bisa dikembalikan kepada pemiliknya. Hal itu akibat, mayoritas mereka merupakan pegawai proyek pertambangan dan perkebunan temporer di Sumatra dan Kalimantan yang sudah offline. Lebih dari 50 persen. Jumlah nasabahnya lebih dari 1 juta.
Ini masalahnya, perusahaan tambang dan perkebunan tersebut enggak mau memberikan kartu kepesertaan jamsostek kepada para tuan-tuan dan nyonya-nyonya, sebagai pegawainya. Sehingga pegawai sulit mengklaim, tandasnya. Oleh karena itu, Hotbonar untuk kesekian kali kembali mengimbau perusahaan atau pemegang kartu Jamsostek yang belum mengambil haknya agar segera melapor.
Diakui, banyak juga peserta Jamsostek pemilik dana itu yang kemungkinan sudah meninggal. Untuk itu, dia meminta ahli waris mengurusi dokumen dan tuntutan mencairkan dana tersebut.
Hotbonar berharap , hendaknya dana ini akan dapat diserahkan kepada pemiliknya sebelum rampungnya transformasi PT.Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) pada tahun 2014 nanti. [ leo bmb ]