Parahnya lagi, agar ada kesan melas, hingga mendapatkan belas kasihan dari warga, si pengemis itu memakai cara yang cukup membuat terperangah bagi mata yang melihat. Yakni, mereka mengelabui warga dengan cara memakai kaki buntung palsu. Triknya, agar kakinya seolah - olah buntung, betisnya dilipat, lantas diikat dengan paha. Kemudian, dililit pakai perban. Bahkan, biar yang memberikan sedekah semakin melas, seolah - olah luka kakinya serius hingga dikerubuti lalat. Mereka mengoles kakinya dengan ikan asin dan terasi.
GT mengaku dalam setiap mengemisnya dia mendapatkan hasil Rp.200 ribu per hari. Bisa dibayangkan, jika dilipatkan mereka rutin mendapatkan penghasilan Rp.6 juta rupiah dalam sebulan. Penghasilan se-fantastis itu jelas jauh melebihi para pegawai kantor maupun instansi lainnya.
Namun, sepandai - pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Mungkin entah mereka sudah terlalu kekenyangan, sehingga modus pengemis kaki buntung palsu itu, akhirnya ketahuan juga. Peristiwa itu terjadi saat terjadi aksi penjemputan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), yang dilakukan aparat Tramtib di pemerintah Bengkulu, akhirnya ketahuhanlah belang mereka. Nah, saat dalam kondisi panik saat di interogasi aparat, si pengemis itu mengakui semua perbuatannya.[bmb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar