Sabtu, 19 Maret 2011

Perbaikan Trotoar di Pemkot Jakarta Selatan Telan Biaya Rp. 3.2 Miliar

JAKARTA - Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan (Sudin PU Jalan) Jakarta Selatan mengalokasikan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk memperbaiki trotoar di wilayahnya. Trotoar yang akan diperbaiki terdapat di 13 lokasi yaitu di Jl Duren Tiga Raya, Jl Taman Tangkuban Perahu, Jl Tebet Barat Raya, Jl Tebet Timur Raya, Jl Harsono RM, Jl Cilandak KKO, Jl TB Simatupang, Jl Kemang Raya I, Jl Joko Sutoro, Jl Taman Senopati, Jl Cikajang Raya, Jl Iskandarsyah I, dan Jl Gunawarman.
Selain itu, Sudin PU Jalan Jaksel juga akan membuat trotoar baru sepanjang 500 meter di Jl YRS 2, Pesanggrahan. "Perbaikan trotoar itu akan dilakukan pertengahan April dan ditargetkan rampung Juli mendatang," ujar Yayat Hidayat, Kepala Sudin PU Jalan Jaksel, baru – baru ini.
Namun, dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan, kata Yayat, perbaikan trotoar hanya akan dilakukan di 7 kecamatan. Untuk Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Kebayoranlama, tidak ada program perbaikan trotoar maupun pembuatan baru. "Perbaikan yang kita lakukan berdasarkan skala prioritas dan atas usulan warga," kata Yayat.
Dia menjelaskan, kerusakan trotoar biasanya disebabkan penggalian jalan untuk penempatan utilitas seperti pemasangan kabel maupun jaringan perpipaan. Potensi kerusakan akibat penggalian di jalur trotoar sangat tinggi. Terlebih perbaikan setelah penggalian kurang baik dan terkesan asal-asalan. tambahnya. "Sebenarnya, trotoar bisa tahan selama 10 tahun. Namun proyek penempatan utilitas membuat trotoar menjadi cepat rusak," tandasnya. Untuk mengantisipasi kerusakan akibat penempatan utilitas, pihaknya tengah berupaya agar perbaikan sisa penggalian dapat dilakukan oleh Sudin PU Jalan. Sehingga perbaikannya bisa dilakukan secara maksimal. "Sebab selama ini, perbaikan sisa galian tetap dilakukan oleh kontraktor yang melakukan penggalian," ungkapnya.
Untuk Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Kebayoranlama, tidak ada program perbaikan trotoar maupun pembuatan baru. "Perbaikan yang kita lakukan berdasarkan skala prioritas dan atas usulan warga," kata Yayat.
Dia menjelaskan, kerusakan trotoar biasanya disebabkan penggalian jalan untuk penempatan utilitas seperti pemasangan kabel maupun jaringan perpipaan. Potensi kerusakan akibat penggalian di jalur trotoar sangat tinggi. Terlebih perbaikan setelah penggalian kurang baik dan terkesan asal-asalan. tambahnya. "Sebenarnya, trotoar bisa tahan selama 10 tahun.
Namun proyek penempatan utilitas membuat trotoar menjadi cepat rusak," tandasnya. Guna mengantisipasi kerusakan akibat penempatan utilitas, pihaknya tengah berupaya agar perbaikan sisa penggalian dapat dilakukan oleh Sudin PU Jalan. Sehingga perbaikannya bisa dilakukan secara maksimal. "Sebab selama ini, perbaikan sisa galian tetap dilakukan oleh kontraktor yang melakukan penggalian," ungkapnya. /bj/bmb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar