Sedikitnya sepuluh ribu orang massa dari berbagai wilayah
Jakarta dan Kepulauan Seribu membanjiri kegiatan Halal Bihalal Akbar Majelis Ta’lim
di lapangan bola Gandhis Scool, Kemayoran Jakarta Pusat, Minggu, (25/9).
Hampir seluruh massa
yang hadir memakai seragam muslim. Bagi
jama’ah perempuan mengenakan seragam majelis ta’lim yang terbuat dari kombinasi
batik dengan busana atasan denagn warna berbeda sesuai dengan asal wilayah
masing-masing jama’ah. Sementara bagi jama’ah pria memakai baju koko putih
dengan celana batik cirri khas Betawi berikut syurbannya. Hingga tak heran jika
kondisinya kelihatan rapi dan tertib.
Acara dimeriahkan oleh kehadiran Ustadz Yuyuf Mansyur dengan
menyampaikan Tausiyahnya. Ceramah yang dibawakan ustadz beken itu mampu membuat
hadirin terpikat. Bahkan, massa yang hadir mengikuti kalimat demi kalimat yang
terucap dari bibir seorang Ustadz Yusuf. Alunan musik bernuansa keagamaan
disajikan oleh Hadad Alwi, sekaligus diramaikan artis gaek Kus Hendratmo.
Hingga membuat suasana Halal Bihalal Akbar itu mendapat sambutan antusias oleh
ribuan jama’ah di lokasi itu.
“Saya hanya ingin berbagi rasa, suka dan cita bagi seluruh
warga DKI Jakarta yang hadir mewakili Majelis Ta’limnya. Dalam hal ini
bersama-sama membangun rasa solidaritas dalam sebuah kebersamaan yang diridhoi
Allah SWT. Sekaligus bertatap muka secara langsung dengan saling memaafkan satu
sama lainnya untuk kembali menjadi suci sebagaimana fitrah kita sebagai mahkluk
Allah. Kita harus menjauhkan rasa saling bermusuhan. Selain itu juga menjauhkan
prasangka buruk sebagai sesama manusia dan tentunya warga Jakarta. Mari kita bersama-sama
menyikapi keadaan dan kondisi kehidupan ini secara arif dan bijaksana,
sekaligus saling menghormati sesama. Sesama niat dan keinginan ini hanya bias kita
wujudkan melalui ajang silaturahmi usai hari raya Idul Fitri 1432 H. Karena,
pada dasarnya setiap manusia itu sangat senang bila saling bertemu. Utamanya
dalam suasana harmonis sebagaimana yang kita lihat pada acara hari ini,” urai
Bang Adji.
Masih menurut Hendardji, peningkatan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT, berarti merubah diri kita. Yakni dari ahklak tidak jujur,
hingga kemarahan menjadi kesabaran. Sekaligus dari hal kebencian menjadi rasa
kasih sayang pada sesama. Jika perubahan ini terjadi pada sebagian besar umat
Islam. Maka kita akan mampu merubah negeri ini. Bagkan dunia kita dapat
merubahnya kearah yang lebih baik.
Sementara itu, Hadad
Alwi berikut ribuan jama’ah yang hadir di kegiatan itu siap mendukung Hendardji
sebagai Balon Gubernur DKI. Dan sebagai bentuk keseriusannya mereka akan
menyerahkan foto copy KTP. “Saya datang disini dengan suka rela dan tidak
dibayar. Karena memang tidak ada maksud menjilat. Hanya satu syarat jika
terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta, Bang Adji jangan sampai lupa
kepada masyarakat. Terutama warga kalangan akar rumput,” ujar Hadad Alwi
disambut koor ribuan hadirin. [bmb-ikhwan]