Wow, Indonesia Penderita Buta Katarak
Tertinggi di Asia Tenggara, Sidomuncul dan Perdami Berikan Bantuan Operasai Gratis
SIDOMUNCUL
kembali memberikan bantuan operasi katarak secara gratis bagi masyarakat tidak
mampu yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami),
cabang Jakarta. Bantuan operasi gratis bagi penderita katarak yang dilakukan
Sidomuncul diawali pada akhir tahun lalu di Rumah Sakit (RS), Panti Wilasa
Citarum, Semarang Jawa Tengah, dengan melakukan operasi terhadap sedikitnya 220
orang pasien. Kegiatan ini merupakan pencanangan program Corporate Social
Responsibility (CSR), pada tahun 2011 dengan target 6000 operasi katarak bagi
warga kurang mampu di Indonesia. Kali ini Sidomuncul kembali menggelar operasi gratis
terhadap 30 pasien penderita katarak di Rumah Sakit (RS), Port Medikal Center,
Tanjung Priok Jakarta Utara, Minggu, (30/10). Demikian diungkapkan Group
Product Manager, Retna Widawati yang mewakili Presiden Direktur
Sidomuncul , Irwan Hidayat kepada sejumlah wartawan.
Masih menurut
Widawati, program dilakukan pasalanya hingga saat ini merupakan Negara dengan
jumlah penderita buta katarak tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Tidak kurang
dari 240 ribu dalam setiap tahunnya, penderita katarak terancam mengalami
bahaya kebutaan. Faktor tingginya biaya membuat masyarakat enggan untuk
mengobati sakit yang dideritannya.
Untuk itu, tambah
wanita yang akrab disapa Mbak Wid ini, guna membantu mengurangi jumlah
penderita katarak di Indonesia, Sidomuncul bekerja sama dengan Perdami dan
Palang Merah Indonesia (PMI), melalui rumah sakit akan memberikan bantuan
pengobatan gratis bagi 6000 penderita katarak diseluruh kota di Indonesia, utamanya
bagi penderita tidak mampu, ujarnya.
Selain itu,
agar dapat menghimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemberantasan
buta katarak di tanah air, Sidomuncul melalui produk Tolak Angin dan Kuku Bima
Energi mengkampanyekan perkembangan buta katarak Indonesia. Sekaligus bantuan
bagi penderita katarak melalui sosialisasi di TV dan media cetak berupa iklan
layanan masyarakat terkait perkembangan buta katarak di Indonesia. Gerakan ini
untuk mendorong masyarakat mampu agar membantu pengadaan operasi gratis bagi
penderita katarak yang tidak mampu.
Dalam
berbagai tayangan iklan tersebut tercantum nomor rekening agar masyarakat yang
ingin berpartisipasi dapat langsung mentransfer dana seperti tercantum dalam
iklan tersebut melalui Gerakan Mata Hati No. Rekening BCA 012.301.9153 dan PMI
No.rekening Katarak Mandiri A/C 070-00 0700700-3.
Sementara, hingga
saat ini dana yang tengah terkumpul di rekening Mata Hati mencapai Rp.
1.604.220.131 dari donator. Sedangkan, dana yang terkumpul di PMI mencapai Rp.767.369.912
dari 2.675 donatur.
Hingga saat
ini, Sidomuncul bersama Perdami telah memberikan bantuan operasi katarak gratis
di 67 kota melalui 91 rumah sakit. Adapun daerah yang telah berhasil dibantu,
yakni, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Batam (Kepulauan
Riau), Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTT,
Maluku, Sulawesi Selatan, Kalsel, Kaltim, dan Kalbar.
Total mata
yang telah dioperasi sebanyak 5.576. Sementara yang akan direncanakan operasi
hingga akhir tahun ini sejumlah 1.485 mata.
Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia Prof Prof DR Nila F Moeloek,SpM(K) mengingatkan agar warga masyarakat yang terserang penyakit mata katarak tidak terlambat mengalami kebutaan. Apalagi penyakit buta katarak semakin banyak menyerang masyarakat, seiring semakin banyaknya warga lanjut usia.Diperkirakan, saat ini ada sekitar dua juta orang mengalami buta katarak, dan bertambah 240 ribu orang perderita katarak dalam setiap tahunnya. “ Jangan terlambat memeriksakan mata dan operasi jika mengalami katarak sebelum menjadi buta,” ujar Prof Nila saat memaparkan hasil operasi katarak gratis bagi masyarakat miskin.
Sementara
itu, Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat berharap dengan adanya program ini dapat
membantu mengurangi penderita katarak di Indonesia. Pada tahun depan Sidomuncul
akan kembali melaukan CSR bantuan katarak dengan target 12.000 penderita
katarak, pungkasnya. [bmb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar