JAKARTA - PT Jamsostek (Persero) menargetkan tahun ini bisa menambah
jumlah peserta baru dari tenaga kerja informal sebanyak 170.000 orang. Tahun
lalu tenaga kerja informal yang menjadi peserta Jamsostek sebanyak 150.200
orang.
Untuk mencapai target tersebut kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan Kabupaten Purwakarta, ujar Direktur Kepesertaan Jamsostek Ahmad Ansyori, kepada pers ,di Jakarta
Untuk mencapai target tersebut kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan Kabupaten Purwakarta, ujar Direktur Kepesertaan Jamsostek Ahmad Ansyori, kepada pers ,di Jakarta
Ansyori mengatakan, setelah tahun lalu memasukkan 15.000 pekerja sosial sebagai peserta Jamsostek, tahun ini giliran 75.474 pekerja informal yang diikutkan dalam program jaminan sosial yang dikelola perseroan.
Sementara itu, Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga mengaku selama ini antara iuran yang dibayarkan pekerja informal dengan klaim yang harus dibayarkan, jauh lebih besar klaim yang dikeluarkan.
Namun kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jamsostek mengalami surplus yang cukup besar. Dari iuran yang dibayarkan sekitar Rp 8 miliar tahun lalu, klaim yang harus dibayar Rp 1,89 miliar. Jadi ada surplus, tegas Hotbonar.
Hotbonar menyarankan Menurut dia, pemerintah pusat bisa meniru langkah Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menerapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) skala mini bagi pekerja informal. Keberanian Pemkab Purwakarta menanggung iuran jaminan sosial pekerja informal membuktikan persoalan anggaran bukan masalah besar, kata Hotbonar.[ leo bmb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar